محمد نور توفيق

محمد نور توفيق
إِنَّ الْحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُYAA MUQOLLIBAL QULUUB TSABBIT QOLBII 'ALAA DIINIKA "WAHAI YANG MEMBOLAK-BALIKKAN HATI, TEGUHKAN HATIKU PADA AGAMA-MU" Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, kita meminta pertolongan kepada-Nya, kita meminta ampunan kepada-Nya dan bertaubat kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejelekan diri kita dan dari keburukan amal-amal kita. Barang siapa yang diberi petunjuk Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Dan barang siapa yang disesatkan maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada beliau, keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh pengikut mereka yang setia hingga akhir masa. Amma ba’du. http://shohibulummah.blogspot.com/ facebook : muhammadnurtaufiq@rocketmail.

Sabtu, 28 Agustus 2010

Perbedaan Nuzulul Qur’an dan Lailatul Qadar

Nuzulul Qur’an adalah waktu turunya Al-Qur’an yang bertepatan dengan malam yang disebut Lailatul Qadar. Allah SWT menurunkan Al-Qur’an pada Lailatul Qadar. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Qadr ayat 1-5.
Namun begitu, Nuzulul Qu’an sering diperingati pada malam 17 Ramadhan, sementara umum diketahui bahwa malam Lailatul Qadar jatuh pada sepertiga malam yang terakhir bulan Ramadhan. Mengapa bisa berbeda?
Allah SWT berfirman,

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ. تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ. سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS. Al-Qadr 1-5).
Para ulama berbeda pendapat tentang dlamir “hu” atau kata ganti yang merujuk kepada Al-Qur’an dalam ayat pertama. Apakah Al-Qur’an yang dimaksud dalam ayat itu adalah keseluruhannya, artinya Allah SWT menurunkan Al-Qur’an sekaligus dari Lauhil Mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia) pada malam Lailatul Qadar, ataukah sebagiannya, yaitu bahwa Allah SWT menurunkan pertama kali Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu surat Al-‘Alaq Ayat 1-5 pada malam Lailatul Qadar?
Dalam sebuah riwayat disebutkan, Ibnu Abbas RA menjelaskan bahwa Al-Qur’an yang diturunkan pada Lailatul Qadar keseluruhnya; baru kemudian secara berangsur diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. (HR. Ath-Thabrani).
Sementara itu Nuzulul Qur’an sering diperingati pada tanggal 17 Ramadhan, dengan mengadakan pengajian atau tabligh akbar, dan bukan pada malam Lailatul Qadar. Hal ini didasarkan pada pendapat yang menyatakan bahwa pada tanggal tersebut Rasulullah SAW pada umur 41 tahun mendapatkan wahyu pertama kali. Yaitu  surat Al-‘alaq ayat 1-5 ketika beliau berkonteplasi (berkhalwat) di gua Hira, Jabal Nur, kurang lebih 6 km dari Mekkah.
Nuzulul Qur’an yang diperingati oleh umat Islam dimaksudkan itu adalah sebagai peringatan turunnya ayat Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW yakni ayat 1-5 Surat Al-Alaq.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Adapun Lailatul Qadar merujuk kepada malam diturunkannya Al-Qur’an dari Lauhil Mahfudz ke Baitul Izzah atau langit dunia. Dikisahkan bahwa pada malam itu langit menjadi bersih, tidak nampak awan sedikitpun, suasana tenang dan sunyi, tidak dingin dan tidak panas.

Rabu, 25 Agustus 2010

Mario Teguh sang Inspirator

Anda pasti kenal dengan Mario Teguh sang Inspirator yang wajahnya sering menghiasi salah satu TV swasta di Jakarta, dan juga seorang bergerak di bidang Bussiness Efectiveness Consultant. Selain wajahnya yang teduh sekaligus pembawaannya dalam menyampaikan yang khas. Tentu yang takkan pernah terlupakan adalah tips dan motivasinya. Berikut ini adalah Tips Motivasi dari Mario Teguh mudah-mudahan menjadi pemompa semangat bagi kita yang ingin maju.
Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan
bila anda sedang takut, jangan terlalu takut.
Karena keseimbangan sikap adalah penentu
ketepatan perjalanan kesuksesan anda

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita
adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba
itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil

Anda hanya dekat dengan mereka yang anda
sukai. Dan seringkali anda menghindari orang
yang tidak tidak anda sukai, padahal dari dialah
Anda akan mengenal sudut pandang yang baru

Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi
pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus
belajar, akan menjadi pemilik masa depan

Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi
pencapaian kecemerlangan hidup yang di
idamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa
kesenangan adalah cara gembira menuju
kegagalan

Jangan menolak perubahan hanya karena anda
takut kehilangan yang telah dimiliki, karena
dengannya anda merendahkan nilai yang bisa
anda capai melalui perubahan itu

Anda tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila
anda berkeras untuk mempertahankan cara-cara
lama anda. Anda akan disebut baru, hanya bila
cara-cara anda baru

Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan.
Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap
anda tepat, dan tidak ada yang bisa menolong
bila sikap anda salah

Orang lanjut usia yang berorientasi pada
kesempatan adalah orang muda yang tidak
pernah menua ; tetapi pemuda yang berorientasi
pada keamanan, telah menua sejak muda

Hanya orang takut yang bisa berani, karena
keberanian adalah melakukan sesuatu yang
ditakutinya. Maka, bila merasa takut, anda akan
punya kesempatan untuk bersikap berani

Kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan
stress adalah kemampuan memilih pikiran yang
tepat. Anda akan menjadi lebih damai bila yang
anda pikirkan adalah jalan keluar masalah.

Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui
mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan
tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan
yang kemudian anda dapat

Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara
kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku
seperti orang yang terus memeras jerami untuk
mendapatkan santan

Bila anda belum menemkan pekerjaan yang sesuai
dengan bakat anda, bakatilah apapun pekerjaan
anda sekarang. Anda akan tampil secemerlang
yang berbakat

Kita lebih menghormati orang miskin yang berani
daripada orang kaya yang penakut. Karena
sebetulnya telah jelas perbedaan kualitas masa
depan yang akan mereka capai

Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita
ketahui, kapankah kita akan mendapat
pengetahuan yang baru ? Melakukan yang belum
kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan

Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin.
Dengan mencoba sesuatu yang tidak
mungkin,anda akan bisa mencapai yang terbaik
dari yang mungkin anda capai.

Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup
adalah membiarkan pikiran yang cemerlang
menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang
mendahulukan istirahat sebelum lelah.

Bila anda mencari uang, anda akan dipaksa
mengupayakan pelayanan yang terbaik.
Tetapi jika anda mengutamakan pelayanan yang
baik, maka andalah yang akan dicari uang

Waktu ,mengubah semua hal, kecuali kita. Kita
mungkin menua dengan berjalanannya waktu,
tetapi belum tentu membijak. Kita-lah yang harus
mengubah diri kita sendiri

Semua waktu adalah waktu yang tepat untuk
melakukan sesuatu yang baik. Jangan menjadi
orang tua yang masih melakukan sesuatu yang
seharusnya dilakukan saat muda.

Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat
berharga. Memilik waktu tidak menjadikan kita
kaya, tetapi menggunakannya dengan baik
adalah sumber dari semua kekayaan

WAFATNYA SANG RASUL

Detik-detik kewafatan Rasulullah SAW telah tiba. Rasulullah SAW menyandarkan tubuhnya yang suci ke pangkuan Sayyidah `Aisyah. Tatkala itu, masuklah Abdurrahman dan Abubakar dan ditangannya ada sepotong siwak. Dengan matanya yang indah, Rasulullah SAW memandangi siwak tersebut dan menunjukkan bahwa beliau menginginkannya. Kemudian Sayyidah ‘Aisyah berkata kepada Rasulullah : “Wahai Rasulullah maukah aku ambilkan siwak ini untukmu ?” Beliau pun menganggukkan kepalanya bertanda mengiyakan. Kemudian Sayyidah ‘Aisyah pun mengambil siwak tersebut dan mengunyah ujungnya sampai lunak kemudian memberikannya kepada Rasulullah. Dan Rasulullah pun bersiwak dengan cara yang paling baik sebagaimana lazimnya dilakukan oleh beliau kala sehatnya. Di depan beliau ada sebuah bejana berisi air, lalu beliau memasukkan kedua tangannya ke dalam air tersebut kemudian mengusapkan kewajahnya sambil berkata : “La ilaaha illallah, sesungguhnya kematian itu mengalami saat-saat yang pedih”.
           Tak berselang lama selesai bersiwak , saat itu kepala Rasulullah berada di pangkuan Sayyidah ‘Aisyah dan Sayyidah ‘Aisyah merasakan beratnya kepala Rasulullah di pangkuannya. Terlihat Baginda Rasul mengangkat kedua tangannya dan menatapkan pandangan ke atas, ke dua bibirnya bergerak dan Sayyidah ‘Aisyah mendengarkannya beliau berkata lirih : “bersama-sama dengan orang-orang yang telah engkau anugerahi nikmat, yaitu para Nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang sholeh. Ya Allah, ampunilah dan kasihanilah aku, pertemukan aku dengan kekasih Yang Maha Tinggi , Ya Allah Kekasih Yang Maha Tinggi”.
           Beliau mengulangi kalimat yang terakhir ini tiga kali, kemudian ke dua mata Rasulullah terpejam dan suara beliau pun tak terdengar lagi. Ruh suci beliau naik menuju kekasih Yang Maha Tinggi, Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Sesungguhnya kita milik Allah dan kita pun akan kembali kepada-Nya.
           Rasulullah wafat pada waktu dhuha musim panas, hari senin 12 Rabiul Awwal tahun 11 Hijriah. Usia beliau saat itu telah mencapai enam puluh tiga tahun lebih empat hari.
 

kemuliaan Puasa Ramadhan



قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: قَالَ اللَّهُ :
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمَ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ( صحيح البخاري )
Sabda Rasulullah saw : Allah swt berfirman :
“semua ibadah keturunan Adam (As) untuknya, kecuali puasa, sungguh itu untuk Ku, dan Aku yg akan mengganjarnya (tanpa perhitungan malaikat), dan puasa adalah benteng dari neraka, dan jika dihari puasa kalian, maka janganlah berbicara yg buruk/asusila, jangan bertengkar dan membentak, jika ada yg mencacinya atau menantangnya, maka katakanlah aku sungguh orang yg berpuasa, dan Demi Yang Diriku dalam genggaman Nya (sumpah beliau saw), sungguh aroma tak sedap di mulut orang yg berpuasa, lebih wangi disisi Allah swt dari wanginya minyak wangi termahal, dan bagi yg berpuasa dua kegembiraan, kegembiraan saat berbuka, dan gembira saat berjumpa Pencipta Nya, ia gembira dg puasanya” (Shahih Bukhari)


ImageAssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَالْحَمْدُلله الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الشَّهْرِ اْلعَظِيْمِ...
Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata'ala Yang Maha Luhur, Maha Penguasa Tunggal dan Abadi, Maha melimpahkan anugerah sepanjang waktu dan zaman, Maha memiliki matahari dan bulan, Maha memiliki daratan dan lautan, Maha menciptakan hewan dan tumbuhan, Maha memiliki kehidupan dunia dan akhirah, Maha Raja Tunggal dan Abadi sebelum alam semesta dicipta, hingga alam semesta dicipta dan hingga alam semesta berakhir, Sang Maha Ada tetap ada hingga segalanya tiada, mulai dari segalanya belum ada hingga segalanya ada, dan kemudian segalanya tiada, Yang Maha Ada akan tetap ada , sebagaimana firmanNya subhanahu wata'ala :
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ ، وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ ( الرحمن : 26-27 )
" Semua yang ada di bumi itu akan binasa, dan tetap kekal wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan ". ( QS.Ar Rahman : 26-27 )
Segala-galanya akan sirna dan fana, tinggallah Dzat Yang Maha Luhur dan Maha Mulia, Dialah Yang Maha Abadi dan Maha melimpahkan anugerah bagi hamba-hambaNya yang dikehendakinya untuk mencapai kebahagiaan yang kekal, sebagaimana firmanNya :
جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ ( البينة : 8 )
" Balasan mereka di sisi Tuhan mereka dalah surga dan yang mengalir di bawahnya sungai-sungai , merek kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya ". ( QS. Al Bayyinah : 8 )
Orang-orang yang beriman mereka akan abadi di dalam kebahagiaan, dan mereka tidak akan pernah berakhir kehidupannya dengan rahasia keabadian milik Allah dianugerahkan untuk mereka-mereka yang risau dan tidak ingin berada di dalam kemurkaan Allah, yang berusaha semampunya untuk selalu berada pada hal yang diridhai Allah, maka mereka berada dalam keluhuran yang abadi, kebahagiaan yang abadi, kesucian yang abadi, kenikmatan yang abadi, wahai Yang Maha Abadi pastikan semua yang hadir mencapai kebahagiaan yang abadi, amin .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Malam ini adalah malam ketujuh bulan Ramadhan, tujuh malam telah lewat dari usia kita di bulan Ramadhan ini dan belum tentu kita mencapai Ramadhan tahun yang akan datang, barangkali bulan Ramadhan yang akan datang kita sudah berada di alam kubur, barangkali di bulan Ramadhan yang akan datang kita tidak bisa lagi shalat tarawih bersama, tidak bisa lagi makan sahur atau buka puasa bersama, tetapi kita hanya menanti balasan dari apa-apa yang kita perbuat dari amal baik dan amal buruk kita, semoga Allah memanjangkan usia kita dalam keluhuran dan kebahagiaan, amin allahumma amin. Di bulan Ramadhan inilah terang benderangnya cahaya keluhuran dan cahaya kasih sayang Allah, sungguh Allah Maha berkasih sayang dari semua yang berkasih sayang, karena Dialah pencipta kasih sayang, karena Dialah Yang mencipta semua kelembutan dan keindahan, tidak ada yang lebih menyayangi kita dari Allah, siapapun dia, entah ia pendosa atau ia orang yang shalih, baik ia orang yang baik atau orang yang jahat, dia orang yang beriman atau orang yang tidak beriman, rahasia kedermawanan Allah terus berlimpah tiada pernah berhenti, demikian setiap detiknya ditunggu sampai mereka mencapai sakaratul maut, ketika mereka mencapai sakaratul maut maka di saat itu berakhir kenikmatan mereka yang tidak beriman, dan kenikmatan itu kekal bagi yang beriman, semoga aku dan kalian wafat dalam husnul khatimah, amin. Dan di bulan Ramadhan Allah lebih berkasih sayang lagi, sebagaimana dijelaskan oleh hujjatul islam wabarakatul anam, Al Imam An Nawawy di dalam Syarah An Nawawiyah 'ala Shahih Muslim beliau mensyarahkan makna hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: " bahwa amal pahala dilipatgandakan menjadi sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat dan lebih ", demikian riwayat di dalam Shahih Bukhari dan Muslim. Namun di dalam Shahih Al Bukhari pahala hanya dilipatgandakan hingga tujuh ratus kali saja, sepuluh kali lipat setiap amal pahala, jika seorang hamba berniat berbuat baik maka akan diberi satu pahala, dan jika ia lakukan kebaikan itu maka diberi 10 kali pahala hingga 700 kali lipat, dan jika seorang hamba berniat berbuat jahat maka tidak ditulis untuknya dosa, dan jika ia telah melakukan dosa maka hanya ditulis baginya satu dosa saja, demikian kelembutan Allah, setiap kebaikan dibalas 10 hingga 700 kali lipat. Berkata Al Imam An Nawawi bahwa balasan 700 kali lipat itu adalah pada waktu-waktu tertentu, diantaranya adalah bulan Ramadhan. Di bulan ini setiap satu sujud dibalas dengan 700 pahala sujud, setiap dzikir dan doa dibalas dikalikan 700 kali lipat, setiap ibadah pahalanya dilipatgandakan menjdai 700 kali lipat, ketika kita berdoa dan mengucapkan " Ya Allah " maka akan dikalikan 700 kali lipat, inilah bulan keluhuran, lebih lagi bagi mereka yang berpuasa Ramadhan, sebagaimana ibadah-ibadah yang lainnya juga semakin luhur dan sangat agung di bulan Ramadhan ini, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda riwayat Shahih Al Bukhari:
الْعُمْرَةُ فِي رَمَضَانَ تَعْدِلُ حَجَّةً أَوْ حَجَّة مَعِي
" Umrah di bulan Ramadhan seperti Haji, atau haji bersamaku "
Melakukan Umrah di bulan Ramadhan pahalanya sama dengan melakukan Haji di bulan Haji, atau seakan-akan pahalanya sama dengan melakukan ibadah Haji bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Bukan berarti pahala Umrah yang sama dengan pahala Haji itu bisa mengqadha ibadah Haji nya, ibadah Haji tetap wajib sekali dalam seumur hidup, namun orang yang umrah di bulan Ramadhan itu pahalanya sama dengan melakukan haji bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, demikian dalam riwayat Shahih Al Bukhari. Berkata Hujjatul Islam wabarakatul anam Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany di dalam kitab Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari bahwa hadits ini menunjukkan rahasia kemuliaan bulan Ramadhan yang segenap ibadah dilipatgandakan jauh lebih besar daripada ibadahnya sendiri, sehingga ibadah umrah pahalanya bisa seperti ibadah haji bahkan seperti melakukan haji bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka betapa besarnya pahala umrah di bulan Ramadhan. Dan mungkin diantara kita yang tidak mampu melaksanakan umrah, dan kita telah mempunyai niat untuk melakukan umrah maka telah dituliskan satu pahala niat meskipun kita tidak berangkat umrah, hanya dengan berniat saja kita sudah mendapatkan satu pahala.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sampailah kita pada hadits luhur yang telah kita baca tadi bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam hadits qudsi :
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمَ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
Semua amal anak keturunan Adam itu untuk dirinya, maksudnya ditulis oleh malaikat sebagaimana yang telah ditentukan oleh Allah kepada para malaikat, kecuali puasa, sungguh puasa itu untuk Allah dan Allah yang langsung membalasanya. Berkata Al Imam Hujjatul Islam Ibn Hajar Al Asqalany di dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari tentang makna kalimat ini adalah bahwa semua ibadah
dilipatgandakan besar di bulan Ramadhan ( bahkan Al Imam An Nawawy mengatakan hingga 700 kali lipat dan lebih) kecuali puasa, pahala puasa tidak terhitung besarnya karena Allah berkata dalam hadits qudsi : " Aku yang akan membalasnya ", dan Allah subhanahu wata'ala melimpahkan demikian banyak keluhuran, itulah maksud dari hadits luhur ini.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Dalam hadits luhur ini juga disebutkan bahwa jika diantara kalian berpuasa kemudian ada seseorang yang mencaci kalian, atau menantang kalian maka katakan padanya : " aku adalah orang yang berpuasa ". Maka janganlah mengatakan perkataan yang buruk, jangan mencaci, jangan pula menggunjing, jangan saling mengeraskan suara dan membentak satu sama lain karena hal itu mengurangi pahala puasa kita. Puasa itu adalah " Junnah ", yaitu benteng dari api neraka. Al Imam Ibn Hajar berkata di dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari bahwa kalimat "junnah" memiliki banyak makna, namun para Muhadditsin (Ulama' Ahli Hadits) mengatakan bahwa makna "junnah" dalam hadits ini adalah penghalang dari api neraka. Maka seeorang yang wafat dalam keadaan berpusa maka ia dibentengi oleh Allah maksudnya dia selamat dari api neraka. Dan Allah bersumpah demi Dzat yang Muhammad berada dalam genggamanNya ,
maksudnya berada dalam kekuasan Allah, bahwa orang yang berpuasa itu mempunyai dua kegembiraan, kegembiraan yang pertama adalah di saat ia berbuka puasa, dan kegembiraan yang kedua di saat ia berjumpa dengan Allah, karena orang yang berjumpa dengan Allah subhanahu wata'ala tidak semuanya gembira, semua orang akan berjumpa dengan Allah subhanahu wata'ala, sebagaimana firmanNya :
أَلَا يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ ، لِيَوْمٍ عَظِيمٍ ، يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ ( المطففين : 4-6 )
"Tidakkah orang-orang itu yakin bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada suatu hari yang besar , yaitu hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam". ( QS. Al Muthaffifin : 4-6 )
Manusia akan dibangkitkan di hari yang agung, di hari itu mereka berdiri di hadapan Rabbul 'alamin, di saat itu ada orang-orang yang sangat risau, ada yang wajahnya berubah menjadi hitam karena dosa-dosanya, ada yang wajahnya bercahaya, ada wajah yang sedih, takut dan risau, dan ada wajah-wajah yang gembira, siapakah yang gembira? Mereka adalah orang yang banyak berpuasa maka disaat mereka berjumpa dengan Allah mereka gembira.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Malam ini malam 17 Agustus, malam kemerdekaan Republik Indonesia yang patut kita syukuri, dan tentunya hal-hal yang baik adalah bertasyakur, berdoa, berdzikir, bersyukur atas nikmat kemerdekaan kita. Jadi, kalau ditanyakan mengapa hari 17 Agustus dilakukan perayaan?, sebenarnya yang patut bukan perayaan, upacara saja pasti ada doanya, yang seyogyanya adalah memperbanyak doa dan syukur, bukan memanjat pohon pinang, bukan pula balap karung, apa keuntungan dari melakukan hal-hal ini? semestinya tasyakuran, tetapi tentunya bukan berarti saya melarang dan menyalahkan, yang mau bergembira dengan melakukan hal-hal itu boleh-boleh saja tetapi lebih afdhal jika kita banyak bersyukur, sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala :
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ ( إبراهيم : 7 )
" Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih ". ( QS. Ibrahim : 7 )
Jika kita bersyukur atas nikmat Allah maka akan Allah tambah kenikmatan itu, jika kita tidak mau bersyukur maka balasannya Allah akan mencabut kenikmatan itu, maka kita banyak bersyukur, berdzikir dan berdoa untuk malam ini dan hari esok.
Hadirin hadirat, selanjutnya yang ingin saya umumkan bahwa besok 17 Agustus di Monumen Proklamasi siaran langsung di TV One bersama Majelis Rasulullah jam 16.00 sampai 17.30 Wib, maka yang punya waktu silahkan hadir, yang tidak bisa hadir silahkan nonton di Tv, yang tidak punya waktu hadir atau nonton maka doakan semoga cuaca baik dan acara sukses, semoga saya sehat wal afiah, karena saat ini kita sangat perlu memperluas dakwah di media, karena media itu langsung masuk ke rumah-rumah orang, kalau majelis ta'lim di tempat majelisnya, dan media seperti televisi hampir di semua rumah ada televisi, jadi kalau dakwah di media itu langsung masuk ke semua rumah dan jauh lebih luas dari dakwah yang lainnya, semoga media-media yang lainnya juga turut untuk membuat hubungan baik dan hubungan kerjasama dengan kita, sehingga semakin sukses dakwah sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Malam ini kita membacakan Al Fatihah untuk teman saya yang wafat tadi malam, subhanallah wafatnya malam Senin dan di bulan Ramadhan beliau adalah Al Habib Ali bin Alawy Al Habsyi, semoga Allah mengampuni dosa-dosanya dan memuliakannya di alam barzakh bersama semua keluarga, teman dan para kerabat kita yang telah wafat. Beliau adalah teman lama yang dulu saya berdakwah bersama beliau dari tahun 1998 sampai tahun 2000, setelah itu karena masing-masing mempunyai kesibukan akhirnya jarang ketemu, semalam wafat di RS. Mitra Keluarga, semoga Allah melimpahkan keluhuran kepadanya dan kepada semua kerabat dan sahabat kita yang telah wafat…
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ وَاَكْرِمْ نُزُوْلَهُمْ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُمْ وَاغْسِلْهُمْ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَاْلَبرْدِ وَإِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الفاتحة...
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Jadi di hari 17 Agustus perbanyak doa supaya kemerdekaan kita menjadi lebih agung dan lebih mulia, kita semakin diberi keberkahan oleh Allah subhanahu wata'ala. Dan tidak lupa acara agung kita pada malam 17 Ramadhan tepatnya 26 Agustus malam Jum'at yang akan datang di Monas, untuk berdzikir memperingati Haul Ahlu Badr radiyallahu 'anhum wa ardhahum, sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda bahwa mereka adalah muslimin yang paling afdhal, sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari jumlah mereka 313, ada riwayat yang mengatakan jumlah mereka 314 yang dimaksud adalah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Imam Ahlu Badr, ada juga riwayat yang mengatakan jumlah mereka 315 karena ada satu orang yang ikut di tengah-tengah perjalanan, ada riwayat yang mengatakan jumlahnya adalah 319, berkata Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani bahwa diantara mereka adalah orang-orang yang dilarang ikut dalam Badr Al Kubra tetapi tetap saja ikut, dan sebagian anak-anak kecil diantaranya Abdullah bin Umar ra. Kejadian Badr Al Kubra pada hari Jum'at 17 Ramadhan tepat seperti acara yang akan datang 17 Ramadhan adalah hari Jum'at seperti tahun ke-2 H yang lalu. Dan juga Fath Makkah kejadiannya pada tanggal 13 Ramadhan dan riwayat yang lain mengatakan 10 Ramadhan hari Jum'at, dan malam Fath Makkah 13 Ramadhan yang akan datang bertepatan juga dengan majelis kita malam Selasa yang akan datang, semoga dzikir dan doa kita malam Selasa yang akan datang membawa keberkahan dan kemuliaan Fath Makkah dan Badr Al Kubra. Selanjutnya kita tutup dengan doa bertawassul kepada Ahlu Badr, dan sebelum kita bertawassul kepada Ahlu Badr kita berdoa dan berdzikir untuk seluruh bangsa Indonesia, untuk Presiden RI , para menteri, para pejabat dan seluruh rakyat Indonesia semoga dilimpahi keberkahan , keluhuran dan kemuliaan di dunia dan akhirah oleh Allah subhanahu wata'ala …
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا ...
Ucapkanlah bersama-sama
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ إِلَّا الله رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ...لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ... مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ
Add caption
Tidak lupa kita doakan para habaib kita, para ulama' kita dan juga pimpinan Masjid Raya Al Munawwar dan para pengurusnya semoga selalu dilimpahi keberkahan oleh Allah, dan para aparat keamanan dari Polsek, Polres dan Polda Metrojaya yang membantu kelancaran acara ini semoga selalu dalam rahmat dan keberkahan Allah subhanahu wata'ala. Hadirin kita bertawassul kepada Ahlu Badr untuk keselamatan kita dan diakhiri doa penutup oleh pimpinan Masjid Raya Al Munawwar ayahanda kita KH. Muhammad Hasan mata'anallahu bih, tafaddhal masykuraa.     .ditulis oleh Al Habib Mundzir Al Mushawa

Sabtu, 21 Agustus 2010

TAUBAT DAN ISTIGHFAR


  1. Ayat-ayat tentang taubat:
Allah Ta’ala berfirman:
“Katakanlah: ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang maha pengampun lagi Maha penyayang.” (Az-Zumar: 53).
“Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya sendiri, kemudian ia memohon ampunan kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha pengampun lagi Maha Penyayang.” (An-Nisa’: 110).
“Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Asy-syuura: 25).
“Orang-orang yang mengerjakan kejahatan kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu, sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-A’raf: 153).
“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (An-Nur: 31).
“Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepadaNya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Maidah: 74).
“Tidakkah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-Nya dan menerima zakat, dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (At-Taubah: 104).
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kalian kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.” (At-Tahrim: 8).
“Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beramal shaleh kemudian tetap di jalan yang benar.” (Thaaha: 82).
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” (Ali-Imran: 135-136).
Firman Allah Ta’ala: “mereka ingat Allah” maksudnya mereka ingat keagungan Allah, ingat akan perintah dan larangan-Nya, janji dan ancaman-Nya, pahala dan siksa-Nya, sehingga mereka segera memohon ampun kepada Allah dan mereka mengetahui bahwasanya tidak ada yang dapat menagampuni dosa-dosa selain daripada Allah.
Dan firman Allah Ta’ala: “Dan mereka tidak meneruskan perbuatan keji itu” yakni mereka tidak tetap melakukannya padahal mereka mengetahui hal itu dilarang, dan bahwa ampunan Allah bagi orang yang bertaubat daripadanya.
Dalam hadits disebutkan:
(( مَا أَصَرَّ مَنِ اسْتَغْفَرَ وَإِنْ عَادَ فِيْ اليَوْمِ سَبْعِيْنَ مَرَّةً )) رواه أبو يعلى وأبو دادود والترمذي والبزار، وحسنه ابن كثير في تفسيره جزء 1 ص 408.
“Tidaklah dianggap melanjutkan perbuatan keji orang yang memohon ampun, meskipun dalam sehari ia ulangi sebanyak 70 kali.” (HR. Abu Ya’la, Abu Daud, At-Tirmidzi dan Al Bazzar dalam musnadnya, Ibnu Katsir mengatakan: hadis hasan; tafsir Ibnu Katsir, 1/408.
  1. Hadits-hadits tentang taubat:
  1. Rasulullah r bersabda:
(( يَاأَيُّهَا النَّاسُ تُوْبُوْا إِلَى اللهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ فَإِنِّيْ أَتُوْبُ فِيْ اليَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ )) رواه مسلم.
“Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah dan memohonlah ampun kepada-Nya, sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim).
Demikianlah keadaan Rasulullah r, padahal beliau telah diampuni dosa-dosanya, baik yang lalu maupun yang akan datang. Tetapi Rasulullah r adalah hamba yang pandai bersyukur, pendidik yang bijaksana, pengasih dan penyayang. Semoga shalawat dan salam yang sempurna dilimpahkan kepada beliau.
  1. Abu Musa t meriwayatkan dari Rasulullah r:
(( إِنَّ اللهَ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ فِيْ النَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا ))
“Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya pada malam hari agar bertaubat orang yang berbuat jahat di siang hari dan Dia membentangkan tangan-Nya pada siang hari agar bertaubat orang yang berbuat jahat di malam  hari, sehingga matahari terbit dari barat (Kiamat).” (HR. Muslim).
  1. Rasulullah t bersabda:
(( مَنْ تَابَ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا تَابَ اللهُ عَلَيْهِ)) رواه مسلم.
“Barangsiapa bertaubat sebelum matahari terbit dari barat niscaya Allah menerima taubatnya.” (HR. Muslim).
Sebab jika matahari telah terbit dari barat maka pintu taubat serta merta ditutup.
Demikian pula tidak ada gunanya taubat seseorang ketika hendak meninggal dunia. Allah berfirman:
“Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: “sesungguhnya aku bertaubat sekarang.” (An-Nisaa’: 18).
  1. Rasulullah r bersabda:
(( إِنَّ اللهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ العَبْدِ مَالَمْ يُغَرْغِرْ )) رواه الترمذي.
“Sesungguhnya Allah menerima taubat seseorang hamba, selama nyawanya belum sampai di kerongkongan.” (HR. At-Tirmidzi, dan ia menghasankannya).
Karena itu setiap muslim wajib bertaubat kepada Allah dari segala dosa dan maksiat di setiap waktu dan kesempatan sebelum ajal mendadak menjemputnya sehingga ia tak lagi memiliki kesempatan, lalu baru menyesal, meratapi atas kelengahannya. Jika dia orang baik, maka dia menyesal mengapa dia tidak memperbanyak kebaikannya, dan jika dia orang jahat maka ia menyesal mengapa ia tidak bertaubat, memohon ampun dan kembali kepada Allah.
  1. Dari Ibnu Abbas t, ia berkata, Rasulullah r bersabda:
(( مَنْ لَزِمَ الاِسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضَيْقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ )) رواه أبو داود.
“Barangsiapa senantiasa beristighfar, niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya kelapangan dan untuk setiap kesempitannya jalan keluar, dan akan diberi-Nya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka.” (HR. Abu Daud)([1]).
Imam Al-Auza’i ditanya: “bagaimana cara beristighfar?” beliau menjawab: “Hendaknya mengatakan: “Astaghfirullah, astaghfirullah.” Artinya, aku memohon ampunan kepada Allah.
  1. Anas t meriwayatkan, aku mendengar Nabi r bersabda, Allah berfirman:
قَالَ الله تَعَالَى: ] يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِيْ وَرَجَوْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ مِنْكَ وَلاَ أُبَالِيْ، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ وَلاَ أُبَالِيْ، يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيْتَنِيْ لاَ تُشْرِكْ بِيْ شَيْئًا لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً [ )) رواه الترمذي.
“Allah Ta’ala berfirman: “Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau memohon dan mengharap kepada-Ku, niscaya Aku ampuni dosa-dosamu yang lalu dan aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu sampai ke awan langit, kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku niscaya Aku mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang kepada-Ku dengan dosa-dosa sepenuh bumi dan kamu menemui-Ku dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatupun, niscaya Aku datangkan utukmu ampunan sepenuh bumi pula.” (HR. At-Tirmidzi, ia berkata: hadits ini hasan).
Dalam hadits di atas disebutkan tiga sebab mendapatkan ampunan:
  1. Berdoa dengan penuh harap.
  2. Beristighfar, yaitu memohon ampunan kepada Allah.
  3. Merealisasikan tauhid, dan memurnikannya dari berbagai bentuk syirik, bid’ah dan kemaksiatan. Hadits di atas juga menunjukkan luasnya rahmat Allah, ampunan, kebaikan dan anugerah-Nya yang banyak.
SYARAT-SYARAT TAUBAT
Taubat dari segala dosa hukumnya adalah wajib. Jika maksiat itu terjadi antara hamba dengan Allah, tidak berkaitan dengan hak manusia maka ada tiga syarat taubat:
  1. Hendaknya ia meninggalkan maksiat tersebut.
  2. Menyesali atas perbuatannya.
  3. Berniat teguh untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut selama-lamanya.
Apabila salah satu syarat ini tidak terpenuhi, maka taubatnya tidak sah.
Adapun jika maksiat itu berkaitan dengan hak manusia maka taubat itu diterima dengan empat syarat. Yakni ketiga syarat di muka, dan yang ke empat hendaknya ia menyelesaikan hak yang bersangkutan. Jika berupa harta atau sejenisnya, maka ia harus mengembalikannya. Jika berupa had (hukuman) atas tuduhan atau sejenisnya maka hendaknya had itu ditunaikan atau ia meminta maaf kepadanya. Jika berupa ghibah (menggunjing) maka ia harus memohon maaf.
Dan ia wajib meminta ampun kepada Allah dari segala dosa. Jika ia bertaubat dari segala dosa, maka taubat itu diterima di sisi Allah, dan dosa-dosanya yang lain masih tetap ada. Banyak sekali dalil-dalil Al-Qur’an, sunnah, dan ijma’ yang menunjukkan wajibnya melakukan taubat. Dan dalil-dalil yang dimaksud telah kita uraikan di muka. Allah menyeru kita untuk bertaubat dan beristighfar, Ia menjanjikan untuk mengampuni dan menerima taubat kita. Merahmati kita manakala kita bertaubat kepada-Nya serta mengampuni dosa-dosa kita, dan sungguh Allah tidak mengingkari janji-Nya.
Ya Allah, terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha penerima taubat lagi Maha Penyayang.
Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya. Amin.

TAUBAT

RUKUN TAUBAT

TAUBAT NASUHA (bukan TAUBAT 'SAMBAL')

Sebagai Antisipasi/pencegahan ---sebelum terjadi dosa:
1. Iman pada Allah
2. Takut pada azhabNya akibat dosa kita
3. Menjauhi dosa/maksiyat

Sebagai Penanggulangan ---setelah terjadi dosa:
4. Menyesali diri karena terlanjur berbuat maksiyat
5. Berjanji pada Allah untuk tidak mengulangi perbuatan dosa
6. Jika kita bersalah pada Allah,banyak istighfar dan bertaubat padaNya,Allah maha pengampun
Jika kita bersalah pada manusia,selain banyak istighfar,segera akui kesalahan kita dan mohon maaf padanya.Ampunan Allah akan kita dapatkan seiring dengan keridhoan manusia yang kita zholimi untuk memaafkan kesalahan kita.
(seandainya kesalahan tersebut dilakukan dalam lingkup sistem islam,yakni khilafah,baik menyangkut dosa penguasa pada umat/rakyatnya,maupun dosa seorang manusia terhadap manusia lain,semacam kriminalitas : pembunuhan,pencurian,perzi
nahan,dll; selain banyak istighfar dan mengakui kesalahannya,ia juga harus melalui step hukuman dunia versi syariah Allah,yakni sanksi / uqubat islam yang berfungsi sebagai : penebus dosa manusia di akhirat dan pencegah bagi manusia lain dari berbuat dosa di dunia)
7. Resapi secara mendalam istighfar kita dari lesan hingga amalan kita. Allah tak sekedar butuh lesan tapi juga perbuatan kita dengan :
8. Tetap istiqamah dalam menerapkan upaya 'preventif' lebih baik daripada menanggulangi selain tetap menanggulangi terjadinya dosa (no 1-9)
9. Sempurnakan kewajiban dan perbanyak amal sunnah dan sholih lainnya untuk meminimalisir dosa-dosa kita serta memperberat timbangan kebajikan kita di akhirat kelak


FUNGSI TAUBAT

1. Menambah kemudahan bagi kita untuk mendapatkan hidayahNya
(Qs an Nisa : 26-27)
" Allah hendak menerangkan syariahNya kepadamu dan menunjukimu kepada jalan-jalan orang sebelum kamu (para nabi dan shalihin) dan hendak menerima taubatmu.Dan Allah maha mengetahui lagi maha bijaksana. Dan Allah hendak menerima taubatmu,sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya dari kebenaran"
Sebagai seorang muslim,kita tetap berharap hidayahNya karena tak semua muslim dibukakan oleh Allah untuk melapangkan hatinya dalam menerima hidayahNya (kecuali jika mereka berusaha membuka pintu hidayah Allah dengan selalu mengkaji dan ingin segera berubah menjadi pribadi muslim yang baik dengan melaksanakan syariah Allah,yakni Islam)

2. Menyongsong kedatangan hidayah
Allah telah memberikan pada kita nikmat berupa kelimpahan rizqi materi dan spiritual tak terhingga.
Perbedaanya :
Rizqi materi bisa diberikan oleh Allah pada siapapun diantara manusia,tak peduli apakah ia seorang mu'min/kafir,fasik ataukah munafik.Karena Allah maha pemberi
Namun kasih sayang Allah hanya untuk orang-orang yang mengimaniNya dan melapangkan hatinya untuk menerima hidayah Allah,dengan memberikannya nikmat Rizqi spiritual berupa iman,islam,Al Qur'an,sifat-sifat baik yang harus ada pada dirinya sebagai seorang muslim dan mu'min, kesehatan,waktu dan usia,serta ketundukan dan kepasrahannya pada Allah dan syariahNya.

3. Memberi kesenangan hidup dunia akhirat
(Qs Huud : 3)
" Dan hendaklah kamu meminta ampun pada Tuhanmu dan bertaubat kepadaNya.Jika kamu mengerjakan demikian,niscaya Dia akan memberikan kenikmatan yang baik terus menerus kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan.Dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang memiliki keutamaan balasan atas keutamaannya "

Orang yang gemar beristighfar dan bertaubat-dengan sebenar-benarnya istighfar dan taubat-pada Allah,akan dimudahkan olehNya untuk mendapatkan kesenangan dan kebahagiaan hidup dunia akhirat

4. Melapangkan rizqi Allah
(Qs Huud : 61)
" Dan kepada Tsamud Kami utus saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata," Hai kaumku,sembahlah Allah.Sekali-kali tidak ada Tuhan selain Dia.Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya.Karena itu mohonlah ampunanNya kemudian bertaubatlah kepadaNya.Sesungguhnya Tuhanku amat dekat rahmatNya lagi memperkenankan doa hambaNya "

Beristighfar dan bertaubat adalah salah satu cara yang dilakukan seorang muslim agar Allah melapangkan rizqiNya kepadanya yang telah menciptakannya dari bumi (tanah) dan menjadikannya sebagai pemakmur serta pemeliharanya.

5. Menjadikan para pelakunya (mustaghfirun) memperoleh salah satu haknya sebagai orang-orang mu'min.(Qs at Taubah : 11)
" Jika mereka bertaubat,mendirikan shalat dan menunaikan zakat,maka mereka itu adalah saudara-saudaramu seagama "
Hak sebagai orang mu'min tersebut adalah diakui oleh sesama muslim sebagai saudara seiman dan seagama mereka.


RENUNGAN

Kehidupan di dunia meskipun diibaratkan Allah sebagai senda gurau dan permainan belaka,sementara Allah juga menerangkan kehidupan sejati adalah kehidupan akhirat,implementasi menjalani kehidupan dunia sangat serius dan tidak main-main.Pemahaman seorang muslim harus berbeda dari pemahaman non muslim sebagaimana islam berbeda dari non islam-tentang hakikat kehidupan dunia dan akhiratnya serta implementasi menjalaninya.
Senda gurau dan permainan kehidupan dunia fana ini justru harus mendorong seorang muslim untuk serius dan bersungguh-sungguh dalam menjalani kehidupannya di dunia untuk mendapatkan kebahagiaan kekal di akhirat sesuai dengan konstitusi umat Islam,yakni Al Qur'an selain juga as sunnah.

Yaa Allah
Jangan Kau biarkan aku
sebagai hamba pemberontak tapi hamba yang taat pada tuannya,Allah
Jadikanlah ketaanku sebagai hambaMu hanya untuk membela dan mentaatiMu
Jadikanlah pemberontakanku hanya untuk menentang para pemberontak yang menentang dan anti syariahMu,baik tersembunyi dan terang-terangan.

Jangan Kau biarkan hidupku
mengalir seperti arus sungai yang deras mengalir kemanapun yang sungai itu kehendaki
Bimbinglah hidupku
sesuai arah yang Kau inginkan dalam kitabullah dan as sunnah

Jangan Kau biarkan aku
untuk menduakanMu dengan menjadikan hawa nafsuku sebagai tuhan
yang akan menghinakanku lebih rendah dari binatang ternak (Qs al Furqan : 43-44)
Bimbinglah dan Mudahkanlah aku
untuk mengesakanMu dengan menjadikanMu sebagai Tuhan bahkan Ilah bagiku
yang akan meninggikan dan memuliakanku pada derajat orang-orang bertaqwa
Amiin...

Lailatul Qodar

Secara terminologi Lailatul Qodar diartikan sebagai "Malam kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan (83,3 Tahun)". Sebagai mana Allah swt firmankan dalam surat al-Qodar. Secara etimologi: Lailatul Qodar terdiri dari dua suku kata "Lailah" dan "al-Qodar".Lailah" berarti malam. Sedangkan kata "al-Qodar" mempunyai beberapa arti :
1. Al-Qodaru yang berarti Atta'dzim(التعظيم) : kemuliaan, atau keagungan makna ini seseuai dengan firman Allah :
وما قدروا الله حق قدره (الأنعام 91)
"Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya."
Dikatakan sebagai malam yang dimuliakan karena beberapa hal :
  1. Turunnya Al-Qur'an pada malam itu yang diiringi dengan turunnya para Malaikat.
  2. Turunnya berkah, rahmah, dan magfirah
  3. Atau karena orang yang menghidupkan malam itu dengan ibadah akan menjadi orang yang mulia.
2. Al-Qodaru yang berarti Attadhyiiq (التضييق) : penyempitan, pembatasan. Makna ini sesuai dengan firman Allah :

قدر عليه رزقه (الفجر 16)
" ….Membatasi rizkinya"
Dengan makna ini Lailatul Qodar berarti "Malam yang dibatasi, disembunyikan dari pengetahuan manusia tentang waktu kejadiaanya".
Atau berarti "Bumi menjadi sempit dengan turunnya para malaikat".

3. Al-Qodar berarti penentuan taqdir, ketetapan. Sesuai dengan firman Allah swt :
إنا أنزلناه في ليلة مباركة إنا كنا منذرين. فيها يفرق كل أمر حكيم  (الدخان 3-4)
"Sesungguhnya kami telah menurunkan al-Qur'an pada malam yang diberkahi, dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu ditentukan segala urusan yang penuh hikmah".

Lailatul Qodar dalam perspektif ini berarti "Malam dimana pada waktu itu ditetapkan taqdir manusia dari hidup, mati, rizki, nasib baik, nasib buruk dll untuk satu tahun kedepan".

B. Kemungkinan terjadinya lailatul Qodar :
Ada beberapa pendapat ulama tentang kemungkinan terjadinya Lailatul Qodar :
1. Lailatul Qodar sudah diangkat dan tidak akan terjadi lagi, pendapat ini dinisbahkan kepada Syi'ah. Pendapat ini dibantah dengan riwayat :
عن عبد الله بن يحنس قلت لأبي هريرة : زعموا أن ليلة القدر رفعت. قال : كذب من قال ذلك.
Dari Abdillah bin yahnas, aku telah berkata kepada Abu Hurairah " Orang-orang telah menyangka bahwa lailatul Qodar telah diangkat" beliau berkata : Telah berdusta orang yang berkata seperti itu".
2. Lailatul Qodar terjadi hanya sekali zaman Rasulullah saw. Pendapat inipun terbantahkan dengan riwayat diatas.
3. Lailatul Qodar terjadi pada setiap bulan Ramadhan. ini pendapat sebagian besar para ulama.

C. Waktu terjadinya Lailatul Qodar.
Banyak sekali pendapat para ulama mengenai waktu terjadinya lailatul Qodar. Saya akan menyebutkan beberapa pendapa terjadinya lailatul Qodar pada bulan Ramadhan:
1. Terjadi pada malam hari pertama bulan Ramadhan. seperti disebutkan dari Abi Razin al-'Uqaily as-Shahaby, dan diriwayatkan dari Ibnu Al 'ashim dari hadist Annas ra beliau berkata : Lailatul Qodar tejadi pada malam pertama bulan Ramdhan.
2. Terjadi pada malam 17 Ramadhan. Diriwayatkan dari Ibnu Abi Syaibah dan Thabrani dari hadist Zaid bin Arqam ra, beliau berkata : "Saya tidak ragu dan tidak mengingkari Bahwa Lailatur Qodar terjadi pada malam ketujuh belas bulan Ramdhan. Malam diturunkannya al-Qur'an". Atsar ini juga diriwayatkan Abu Dawud dari Ibnu Mas'ud juga.
3. Terjadi pada malam ke 21, Pengikut mazhab syafi'I banyak yang cenderung dengan waktu ini.
4. Terjadi pada malam ke 23, Diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah dari Mu'awiyah ra, ia berkata : "Lailatul Qodar terjadi pada malam ke 23 Ramadhan". Dari Abi Juraiz dari Ubaidillah ibnu Abi Yazid dari Ibnu Abbas ra, ia berkata " Sesungguhnya ia (Rasulullah) membangunkan keluarganya pada malam ke 23"
5. Terjadi pada malam ke 25, seperti yang disebutkan Ibnu Arabi dalam "al-'Aridzah" dan Ibnu Jauzi dalam "al-Musykil".
6. Terjadi pada malam ke 27, Diriwayatkan Imam Muslim, dari Abi Hurairah ra, ia berkata "kita saling mengingatkan Lailatul Qodar", Rasulullah saw bersabda : "Siapakah diantara kalian yang mengingat ketika bulan terbit seperti sepotong mangkuk besar?". Berkata Abu hasan Al farisi "yaitu malam ke 27 dimana bulan terbit dengan sifat tersebut".
7. Terjadi pada tanggal ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Dan inilah pendapat jumhur ulama. Sebagaimana beberapa hadist yang di riwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, saya ambil salahsatunya :
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا أَبُو سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَز

Untuk lebih jelasnya mengenai berbagai pendapat ulama tentang waktu terjadinya lailatul Qodar, bisa dilihat dalam kitab "Fathul Bari" karangan Ibnu Hajar pada bab. "taharra lailatul Qodar fil witri min al 'asyri al-awaakhir"
Adapun hikamah disamarkannya waktu lailatul Qodar adalah guna menjadikan manusia lebih bersungguh-sungguh dalam menggapainya.  

D. Keutamaan Lailatul Qodar.
Ada beberpa riwayat tentang keutamaan Lailatul Qodar :
1. Anas bin Malik ra menyebutkan ketika mengomentari ayat pertama surat al-Qodar, bahwa yang dimaksud dengan keutamaan (al-Qodar) disitu adalah bahwa amal ibadah seperti shalat, tilawah al-Qur’an, dan dzikir serta amal sosial (seperti shodaqoh dana zakat), yang dilakukan pada malam itu lebih baik dibandingkan amal serupa selama seribu bulan (tentu di luar malam lailatul Qodar sendiri).
2. Dalam riwayat lain Anas bin Malik juga menyampaikan keterangan Rasulullah saw bahwa sesungguhnya Allah swt mengkaruniakan ” Lailatul Qodar” untuk umatku, dan tidak memberikannya kepada umat-umat sebelumnya.
3. Rasulullah saw bersabda sebagimana diriwayatkan Imam bukhari : " Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan keikhlasan karena Allah saw maka ia akan diampuni semua dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa yang shalat (Tarawih, Tahajjud) pada malam Lailatul Qodar maka  ia akan diampuni semua dosa-dosanya yang telah lalu".
4. Abdullah bin Abbas ra menyampaikan sabda Rasulullah bahwa pada saat terjadinya lailatul Qodar, para malaikat turun kebumi menghampiri hamba-hamba Allah yang sedang qiyam al lail, atau melakukan dzikir, para malaikat mengucapkan salam kepada mereka. Pada malam itu pintu-pintu langit dibuka, dan Allah menerima taubat dari para hambaNya yang bertaubat.
5. Ibnu Abi Syaibah pernah menyampaikan ungkapan al Hasan al Bashri, katanya : ” Saya tidak pernah tahu adanya hari atau malam yang lebih utama dari malam yang lainnya, kecuali ‘ Lailatul Qodar’, karena lailat al Qodar lebih utama dari (amalan) seribu bulan”.
Dari riwayat-riwayat diatas dapat diambil beberpa poin tentang keutamaan Lailatul Qodar :
1. Malam Lailatul Qodar merupakan malam keutamaan yang khusus diberikan kepada Umat Nabi Muhaamd saw saja.
2. Malam diturunkannya al-Qur'an.
3. Malam turunnya para Malaikat yang jumlahnya lebih banyak dari kerikil di bumi, mereka memberi ucapan selamat kepada orang-orang yang menghidupkan malam dengan Ibadah.
4. Diturunkannya berkah, rahmat dan magfirah, dan Allah swt menerima taubat setiap pendosa yang bertaubat.
5. Dibukanya pintu-pintu langit, sehingga komunikasi hamba yang berdo'a dan berdzikir tidak lagi terhalang.
6. Setiap Amal kebajikan yang delakukan pada malam itu bernilai pahala yang lebih banyak dibandingkan dengan waktu lain.

E. Menghidupkan Lailatul Qodar dengan Ibadah.
1. Bersungguh-sungguh dalam menjalankan semua bentuk ibadah pada hari-hari bulan Ramdhan, dengan menjauhkan diri dari semua bentuk dosa dan maksiat. Bagi yang sudah berkeluarga hendaknya mengikut sertakan keluarga dalam ibadah ini.
2. Melakukan I'tkap semampuh dan sekuatnya. Seperti yang dilakukan Rasulullah saw.
3. Menghidupkan malam degan Qiyamullail, dzikir dan tilawah al-Qur'an.
4. Bershadaqah dan berbagi rizki.
5. Memperbanyak do'a memohon ampunan dan keselamatan dari Allah swt. Dengan bacaan:
اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني
Sebagaimana yang diajarkan Rasulullah kepada Siti 'Aisyah ra. (seperti hadist yang diriwayatkan : Imam Ahmad, Tirmidzi, Ibnu majah)

F.         Tanda-tanda Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar hanya diketahui setelah terjadi. Tanda-tandanya diketahui setelah malam lewat, seperti yang diriwayatkan Abdullah bin Mas'ud dalam Sahih Muslim bahwa Rasulullah s.a.w. menyebutkan di antara tanda-tandanya adalah:
وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لَا شُعَاعَ لَهَا
"Tanda-tandanya adalah matahari terbit pada paginya putih tak bersinar menyengat"
Penutup :
Malam lailatul Qodar merupakan salah satu bonus akhirat yang diberikan Allah swt kepada umat Nabi Muhammad saw di bulan Ramadhan. Adalah pada 10 hari pertama Allah swt menurunkan Rahmat-Nya, pada 10 hari kedua diturunkannya maghfirah. Lalu di 10 hari terakhir diturunkannya pembebasan dari api neraka.  Ditambah turunnya Lailatul Qodar pada hari-hari ganjil di 10 hari terakhir, malam dimana pahala amal kebajikan yang dilakukan hamba yang beriman dilipatgandakan. Maka lengkap sudah bonus yang Allah swt berikan kepada Umat nabi Muhammad saw ini. Tinggal kita berusaha untuk mendapatkan sebanyak yang kita bisa.
Satu hal yang perlu dicatat bahwa bonus-bonus akhirat ini tidak diundi, dan tidak diperuntukkan bagi golongan, suku, dan ras tertentu, sehingga setiap orang berhak mendapatkannya, sesuai dengan usahanya masing-masing.

Keutamaan Istighfar dan Tata Caranya


Cetak E-mail
   
Manusia adalah makhluk yang lemah, adakalanya ia sering
berbuat khilaf dan dosa tanpa disadarinya,namun sebaik baiknya orang
yang berbuat dosa adalah yang selalu memohon ampunan atas segala
dosa yang ia lakukan.Istighfar merupakan salah satu jalan tuk
memohon ampunan_NYA. Istighfar mempunyai kedudukan yang tinggi
dalam diri seorang hamba, bahkan allah memadukannya dengan iman
ketika berbicara tentang kaum kuffar Mekah Al-Kahf 55:


رَبَّهُمْ إِلَّا أَنْ تَأْتِيَهُمْ
سُنَّةُ الْأَوَّلِينَ أَوْ يَأْتِيَهُمْ الْعَذَابُ قُبُلًا (الكهف55
َ(
"Dan tidak ada sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman,
ketika petunjuk telah datang kepada mereka, dan dari memohon ampun
kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum (Allah
yang telah berlalu pada) umat-umat yang dahulu atau datangnya azab
atas mereka dengan nyata".

MAKNA ISTIGHFAR
Istighfar dalam pengertian bahasa adalah memohon ampunan
atas segala dosa yang dilakukan oleh seorang hamba dengan upaya
untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.Hal ini dapat dilakukan
baik dengan perkataan maupun perbuatan, beberapa ulama mengungkapkan
istighfar berasal dari kata "alghafar" yang berarti "as-
satr /menutup" untuk itu dinamakan istighfar karena mengandung ma'na
menutupi sebagaimana firman Allah :

(التغابن14)
"Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni
(mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"
At-taghabun 14.
Sedangkan dalam alqur'an istighfar mempunyai beberapa pengertian
diantaranya:
1. Al-Islam: Para Ahli Tafsir seperti Mujahid dan `Akramah
mengartikannya demikian berdasarkan pada ayat yang berbunyi:

مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada
di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka,
sedang mereka meminta ampun" Al-Anfal 33.
2. Doa: Ulama yang lain mengartikannya dengan do'a, setiap do'a
yang berisikan permohonan ampunan disebut istigfar,antara do'a dan
istighfar mempunyai kekhususan dan keumuman, Istighfar menjadi
khusus jika dilakukan dengan perbuatan (al-istighfar bil a'maal)
sebagaimana do'a menjadi khusus jika berisikan bukan permohonan
ampunan.
3. Taubat: Banyak diantara kita mengartikan Istighfar dengan
taubat,sperti diatas keduanya mempunyai kekhususan dan
keumuman.Istighfar : Memohon ampunan dan perlindungan dari perbuatan
dosa dimasa lampau. Taubat : Kembali dan memohan perlidungan dari
perbuatan dosa yang sama dimasa yang akan datang.Ibnul Qoyyim
berpendapat Istighfar dua bagian, Istighfar mufrad dan Istighfar
yang diiringi dangan Taubat(maqrun). Pertama seperti ungkapan Nabi
Nuh terhadap kaumnya,

maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun", Nuh:10. Yang kedua seperti
firman Allah:
" وَأَنْ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا
حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى
وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ
عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ

"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat
kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan
memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada
waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap
orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu
berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari
kiamat", Hud: 3.

HUKUM ISTIGHFAR
Istighfar merupakan suatu ibadah yang mulia dan salah satu
cara untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt,baik hal tersebut untuk
dirinya sendiri maupun untuk orang lain.Bagaimakah kedudukan hukum
Istighfar itu sendiri?
1. Mandub. Hukum istighfar pada asalnya adalah mandub/sunnah,
berdasarkan dalil al-Qur'an dalam surat Al-Muzammil 20.

"Dalam ayat tersebut terkandung makna mandub/sunnah,karena seseorang
beristighfar bukan hanya karena ia melakukan maksiat/dosa,namun bisa
jadi beristighfar untuk dirinya sendiri,kedua orangtuanya,anak-
anaknya ataupun untuk kaum muslimin baik yang sudah meninggal maupun
yang masih hidup."
2. Wajib. Istighfar yang dilakuan setelah berbuat dosa,seorang
hamba diwajibkan untuk segera beristighfar jika ia berbuat hal yang
dilarang oleh Allah Swt.
3. Makruh, Seperti beristighfar dibelakang jenazah,karena
memang tidak ada sanadnya dan Rasulullah tidak menganjurkannya,Yang
dianjurkannya adalah beristighfar bagi mayit ketika sholat jenazah
dan setelah pemakamannya.
4. Haram, Seperti beristighfar untuk orang kafir, Istighfar
bagi mereka tidak ada manfaatnya sama sekali,disebabkan oleh
kekufuran dan kefasikannya,walaupun ia saudara dekat kita,
berdasarkan dalil dalam alqur'an yang berbunyi:

وَلَوْ كَانُوا أُوْلِي قُرْبَى
مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ (التوبة113)
وَمَا كَانَ اسْتِغْفَارُ
إِبْرَاهِيمَ لِأَبِيهِ إِلَّا عَنْ مَوْعِدَةٍ وَعَدَهَا إِيَّاهُ فَلَمَّا
تَبَيَّنَ لَهُ أَنَّهُ عَدُوٌّ لِلَّهِ تَبَرَّأَ
مِنْهُ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَأَوَّاهٌ حَلِيمٌ (التوبة114) "

"Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman
memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun
orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas
bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni
neraka jahanam. Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah)
untuk bapaknya tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah
diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim
bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri
dari padanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut
hatinya lagi penyantun".At-Taubah 113-114 dan juga dalil lain yang
berbunyi:

يَغْفِرَ اللَّهُ لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ
لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ (المنافقون6)

"Sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu
mintakan ampunan bagi mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang fasik". al-Munaafiqun 6.
Istighfar merupakan amalan yang mulia dan senantiasa dilakukan oleh
para rasul dan waliyullah,berikut beberapa kemulian istighfar :
1. Pujian Allah terhadap Al-Mustaghfirin (mereka yg selalu
beristighfar), Allah Swt memuji mereka sebagaimana termaktub dalam
firmannya:

وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ (آل عمران

(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang
menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di
waktu sahur"Ali-`Imron 17, dan

"Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar"Adz
Dzariyaat 18. "Ashar" adalah bentuk plural "Sahr" yang berarti
sepertiga malam,waktu ini dikhususkan dengan istighfar, karena
berdo'a diwaktu tersebut amat sangat mustajab.
2. Nabi Muhammad Saw selalu melakukannya, Sebagaimana yang
kita ketahui dari sirahnya Rasulullah selalu melakukan perbuatan
yang terbaik(afdhal) sekaligus juga selalu mudawamah (kontinuitas)
dalam mengerjakannya, Istighfar salah satu amalan yang selalu
dilakukan oleh Rasullullah, Dalam hadist Rasullullah bersabda: Demi
Allah Aku beristighfar dan bertaubat kepada-NYA seratus kali dalam
sehari. HR. Bukhari. Jika Rasullulah Saw yang ma'shum dan dosanya
sudah diampuni baik dimasa lalu maupun di masa akan datang selalu
beristighfar seratus kali dalam sehari, bagaimana dengan kita….?
3. Istighfar merupakan syiar para Anbiyaullah,tidak ada
seorang nabipun yang tidak beristighfar dan selalu mengajak umatnya
untuk beristighfar, Nabi Adam As dan Siti Hawa beristighfar atas
dosa yang telah mereka perbuat, Firman Allah Surat Al-`Araf 23:
Keduanya berkata:

لَنَكُونَنَّ مِنْ الْخَاسِرِينَ
(الأعراف23)

"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika
Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya
pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi".
4. Istighfar merupakan asas ubudiyah,Ketika seorang hamba
beristighfar ia akan merasakan betapa hina dan rendah dirinya, akan
selalu merasakan bahwasanya ia tidaklah ada apa-apanya disbanding
Sang Khalik dan amat sangat membutuhkan-NYA dalam mengarungi bahtera
kehidupan. Maka dianjurkan dalam beristighfar untuk merendahkan
diri, ikhlas kepada-NYA dan tentunya istighfar tersebut tidak hanya
sekedar terucap dengan bibir saja namun hatipun harus digerakkan.
5. Dalam Istighfar ada maslahah yang tidak diketahui oleh
seorang hamba,para ulama salaf berkata, dosa seorang hamba bisa
membawanya kesurga,dan amal seorang hamba bisa membawanya ke neraka,
mereka berkata: Bagaimana hal ini bisa terjadi?ketika seorang hamba
berbuat dosa,setiapkali mengingatnya ia menangis,menyesal dan
akhirnya bertobat dan beristighfar,tunduk kepada-NYA berusaha
melakukan perbuatan baik tanpa mengulangi lagi dosa tersebut,maka ia
akan mendapatkan rahmat-NYA dan masuk surga,sebaliknya ketika ia
berbuat baik,kemudian riya',sombong,ta'jub atas pujian orang
kepadanya,maka ia akan mendapat kemurkaan Allah dan akhirnya masuk
neraka. Tanda-tanda kebahagian adlah menjadikan perbuatan baik
berada dibelkang punggungya dan perbuatan dosa didepan pelupuk mata
sebaliknya tanda-tanda kesengsaraan adalah menjadikan perbuatan baik
dipelupuk mata dan kejelekannya dibelakang punggungnya. Alangkah
beruntungnya seseorang yang sibuk dengan aibnya sendiri dan
memperbaikinya serta melupakan aib orang lain

BENTUK ISTIGHFAR
Istighfar mempunyai beberapa shighah/bentuk,setiap shighah
yang dipakai akan mendapatkan pahala,shighah tersebut diantaranya
adalah:
1. اللهم أنت ربي لاإله إلا أنت خلقتني, وأنا عبدك,وأنا علي عهدك
ووعدك مااستطعت, أعوذبك من شر ماصنعت,أبوء بنعمتك علي, وأبوء
بذنبي,فاغفرلي, فإنه لا يغفر الذنوب إل
ا أنت







Jika diperuntukkan untuk orang lain :
9. رب اغفرلي ولوالدي, ربنااغفرلنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان
ولا تجعل في قلوبناغلا للذين آمنوا ربنا إنك رؤوف رحيم


FAEDAH ISTIGHFAR
Istighfar mempunyai banyak faedah baik didunia maupun
diakahirat,faedah tersebut ada yang memanag langsung kita rasakan
dan ada juga yang diakhirkan oleh Allah SWT sampai hari kiamat,
diantaranya:
1. Menghapus dosa,Istighfar menghapus dosa sebagimana api
membakar kayu baker,yang dimaksud disini adalah istighfar dalam
artian taubat.Allah berfirman: "Dan barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada
Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang"An-Nisa 110

اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا
(النساء110)
Dalam hadist qudsi allah berfirman : "Wahai Hamba-hamba-
KU,Sesungguhnya kalian selalu berbuat dosa mala dan siang , dan AKU
mengampuni semuanya,jika kalian mohon ampunan kepada-KU,Aku akan
mengampuni"
2. Akan mendapatkan rasa aman dari azab baik secar khusus
maupun umum,Istighfar mengangkat azab bagi umat baik individu maupun
kolektif,yang disebakan oleh dosa yang dilakukan,jika beristighfar
dan beriman, Allah akan mengnampuninya, sesuai firman Allah SWT:

مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
(الأنفال33)
Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada
di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka,
sedang mereka meminta ampun ", al-Anfal:33
3. Kenikmatan yang baik, Allah akan memberikan kehidupan yang
lebih baik bagi mereka yang selalu beristighfar,mereka mendapatkan
rasa aman, damai dan ketenangan jiwa,Allah berfirman:

حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ
كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ
يَوْمٍ كَبِيرٍ (هود3)
"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat
kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan
memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada
waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap
orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu
berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari
kiamat". Huud:3
4. Istighfar sebab turunnya hujan,salah satu sebab turunnya
hujan adalah banyaknya kita beristighfar, Allah berfirman:

السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
(نوح11)
maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan
hujan kepadamu dengan lebat", Nuh:10-11
5.,Is
Istighfar sebab bertambahnya kekuatantighfar mampu
menyuntikkan kekuatan bagi jasmani dan rohani,dan dengannya mampu
menanggung beban,Allah berfirman:

عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ
قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ (هود52)
Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu
bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat
deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu,
dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." Hud :52
6. Menghilangkan kesusahan dan memudahkan rezeki,dengan
istighfar segala keluh kesah akan sirna dan rezeki akan datang
secara tak terduga,sebagaimana Sabda Rasulullah: Barang siapa yang
selalu beristighfar,maka Allah akan menjadikan keluhkesah
kegembiaran,kesempitan menjadi keleluasaan HR.Ahmad & Abu Daud.
Banyak faedah yang didapatkan dari istighfar, tentunya semakin
sering kita beristighfar semakin dekat kita kepada Sang Khalik,hal
tersebut hendaknya dilakukan secara mudawamah terus menerus tanpa
henti.Sesungguhnya kita adalah makhluk yang lemah kita membutuhkan
istighfar sebagaimana makan dan minum.Istighfar melepaskan hamba
dari perbuatan yang makruh menjadi mahbub (yang dicintai),yang
kurang menjadi lebih sempurna,mengangkatnya ke derajat yang lebih
tinggi/sempurna. Wallahu a'lam
وَمَا مَنَعَ النَّاسَ أَنْ يُؤْمِنُوا إِذْ جَاءَهُمْ الْهُدَى وَيَسْتَغْفِرُوا وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ َفقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (نوح10 ) وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَاسْتَغْفَرْتَ لَهُمْ أَمْ لَمْ تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ لَنْ الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ 17) وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ (الذاريات18) قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا 2. أستغفرالله الذي لاإله إلا هو وأتوب إليه 3. رب اغفرلي وتب علي إنك أنت التواب الرحيم 4. سبحان الله و بحمده و أتوب إليه 5. أستغفرالله, أستغفرالله 6. اللهم اغفرلي 7. غفرانك,غفرانك 8. أستغفرالله الذي لاإله إلاهو الحي القيوم, وأتوب إليه وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرْ اللَّهَ يَجِدْ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ وَأَنْ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (نوح10) يُرْسِلْ وَيَاقَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلْ السَّمَاءَ