قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: قَالَ اللَّهُ :
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا
أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمَ صَوْمِ أَحَدِكُمْ
فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ
فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ
لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا
لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ( صحيح البخاري )
Sabda Rasulullah saw : Allah swt berfirman :
“semua ibadah keturunan Adam (As) untuknya, kecuali puasa, sungguh itu
untuk Ku, dan Aku yg akan mengganjarnya (tanpa perhitungan malaikat),
dan puasa adalah benteng dari neraka, dan jika dihari puasa kalian, maka
janganlah berbicara yg buruk/asusila, jangan bertengkar dan membentak,
jika ada yg mencacinya atau menantangnya, maka katakanlah aku sungguh
orang yg berpuasa, dan Demi Yang Diriku dalam genggaman Nya (sumpah
beliau saw), sungguh aroma tak sedap di mulut orang yg berpuasa, lebih
wangi disisi Allah swt dari wanginya minyak wangi termahal, dan bagi yg
berpuasa dua kegembiraan, kegembiraan saat berbuka, dan gembira saat
berjumpa Pencipta Nya, ia gembira dg puasanya” (Shahih Bukhari)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ
الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ
الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا
لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ
عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا
الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَالْحَمْدُلله الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا
الشَّهْرِ اْلعَظِيْمِ...
Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata'ala Yang Maha Luhur,
Maha Penguasa Tunggal dan Abadi, Maha melimpahkan anugerah sepanjang
waktu dan zaman, Maha memiliki matahari dan bulan, Maha memiliki daratan
dan lautan, Maha menciptakan hewan dan tumbuhan, Maha memiliki
kehidupan dunia dan akhirah, Maha Raja Tunggal dan Abadi sebelum alam
semesta dicipta, hingga alam semesta dicipta dan hingga alam semesta
berakhir, Sang Maha Ada tetap ada hingga segalanya tiada, mulai dari
segalanya belum ada hingga segalanya ada, dan kemudian segalanya tiada,
Yang Maha Ada akan tetap ada , sebagaimana firmanNya subhanahu wata'ala :
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ ، وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ
وَالْإِكْرَامِ ( الرحمن : 26-27 )
" Semua yang ada di bumi itu akan binasa, dan tetap kekal wajah
Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan ". ( QS.Ar Rahman :
26-27 )
Segala-galanya akan sirna dan fana, tinggallah Dzat Yang Maha Luhur
dan Maha Mulia, Dialah Yang Maha Abadi dan Maha melimpahkan anugerah
bagi hamba-hambaNya yang dikehendakinya untuk mencapai kebahagiaan yang
kekal, sebagaimana firmanNya :
جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا
الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا
عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ ( البينة : 8 )
" Balasan mereka di sisi Tuhan mereka dalah surga dan yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai , merek kekal di dalamnya
selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha
kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut
kepada Tuhannya ". ( QS. Al Bayyinah : 8 )
Orang-orang yang beriman mereka akan abadi di dalam kebahagiaan, dan
mereka tidak akan pernah berakhir kehidupannya dengan rahasia keabadian
milik Allah dianugerahkan untuk mereka-mereka yang risau dan tidak ingin
berada di dalam kemurkaan Allah, yang berusaha semampunya untuk selalu
berada pada hal yang diridhai Allah, maka mereka berada dalam keluhuran
yang abadi, kebahagiaan yang abadi, kesucian yang abadi, kenikmatan yang
abadi, wahai Yang Maha Abadi pastikan semua yang hadir mencapai
kebahagiaan yang abadi, amin .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Malam ini adalah malam ketujuh bulan Ramadhan, tujuh malam telah lewat
dari usia kita di bulan Ramadhan ini dan belum tentu kita mencapai
Ramadhan tahun yang akan datang, barangkali bulan Ramadhan yang akan
datang kita sudah berada di alam kubur, barangkali di bulan Ramadhan
yang akan datang kita tidak bisa lagi shalat tarawih bersama, tidak bisa
lagi makan sahur atau buka puasa bersama, tetapi kita hanya menanti
balasan dari apa-apa yang kita perbuat dari amal baik dan amal buruk
kita, semoga Allah memanjangkan usia kita dalam keluhuran dan
kebahagiaan, amin allahumma amin. Di bulan Ramadhan inilah terang
benderangnya cahaya keluhuran dan cahaya kasih sayang Allah, sungguh
Allah Maha berkasih sayang dari semua yang berkasih sayang, karena
Dialah pencipta kasih sayang, karena Dialah Yang mencipta semua
kelembutan dan keindahan, tidak ada yang lebih menyayangi kita dari
Allah, siapapun dia, entah ia pendosa atau ia orang yang shalih, baik ia
orang yang baik atau orang yang jahat, dia orang yang beriman atau
orang yang tidak beriman, rahasia kedermawanan Allah terus berlimpah
tiada pernah berhenti, demikian setiap detiknya ditunggu sampai mereka
mencapai sakaratul maut, ketika mereka mencapai sakaratul maut maka di
saat itu berakhir kenikmatan mereka yang tidak beriman, dan kenikmatan
itu kekal bagi yang beriman, semoga aku dan kalian wafat dalam husnul
khatimah, amin. Dan di bulan Ramadhan Allah lebih berkasih sayang lagi,
sebagaimana dijelaskan oleh hujjatul islam wabarakatul anam, Al Imam An
Nawawy di dalam Syarah An Nawawiyah 'ala Shahih Muslim beliau
mensyarahkan makna hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
"
bahwa amal pahala dilipatgandakan menjadi sepuluh hingga tujuh ratus
kali lipat dan lebih ", demikian riwayat di dalam Shahih
Bukhari dan Muslim. Namun di dalam Shahih Al Bukhari pahala hanya
dilipatgandakan hingga tujuh ratus kali saja, sepuluh kali lipat setiap
amal pahala, jika seorang hamba berniat berbuat baik maka akan diberi
satu pahala, dan jika ia lakukan kebaikan itu maka diberi 10 kali pahala
hingga 700 kali lipat, dan jika seorang hamba berniat berbuat jahat
maka tidak ditulis untuknya dosa, dan jika ia telah melakukan dosa maka
hanya ditulis baginya satu dosa saja, demikian kelembutan Allah, setiap
kebaikan dibalas 10 hingga 700 kali lipat. Berkata Al Imam An Nawawi
bahwa balasan 700 kali lipat itu adalah pada waktu-waktu tertentu,
diantaranya adalah bulan Ramadhan. Di bulan ini setiap satu sujud
dibalas dengan 700 pahala sujud, setiap dzikir dan doa dibalas dikalikan
700 kali lipat, setiap ibadah pahalanya dilipatgandakan menjdai 700
kali lipat, ketika kita berdoa dan mengucapkan
" Ya Allah " maka
akan dikalikan 700 kali lipat, inilah bulan keluhuran, lebih lagi bagi
mereka yang berpuasa Ramadhan, sebagaimana ibadah-ibadah yang lainnya
juga semakin luhur dan sangat agung di bulan Ramadhan ini, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda riwayat Shahih Al Bukhari:
الْعُمْرَةُ فِي رَمَضَانَ تَعْدِلُ حَجَّةً أَوْ حَجَّة مَعِي
" Umrah di bulan Ramadhan seperti Haji, atau haji bersamaku "
Melakukan Umrah di bulan Ramadhan pahalanya sama dengan melakukan
Haji di bulan Haji, atau seakan-akan pahalanya sama dengan melakukan
ibadah Haji bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Bukan
berarti pahala Umrah yang sama dengan pahala Haji itu bisa mengqadha
ibadah Haji nya, ibadah Haji tetap wajib sekali dalam seumur hidup,
namun orang yang umrah di bulan Ramadhan itu pahalanya sama dengan
melakukan haji bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, demikian
dalam riwayat Shahih Al Bukhari. Berkata Hujjatul Islam wabarakatul
anam Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany di dalam kitab Fathul Bari bisyarh
Shahih Al Bukhari bahwa hadits ini menunjukkan rahasia kemuliaan bulan
Ramadhan yang segenap ibadah dilipatgandakan jauh lebih besar daripada
ibadahnya sendiri, sehingga ibadah umrah pahalanya bisa seperti ibadah
haji bahkan seperti melakukan haji bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, maka betapa besarnya pahala umrah di bulan Ramadhan.
Dan mungkin diantara kita yang tidak mampu melaksanakan umrah, dan kita
telah mempunyai niat untuk melakukan umrah maka telah dituliskan satu
pahala niat meskipun kita tidak berangkat umrah, hanya dengan berniat
saja kita sudah mendapatkan satu pahala.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sampailah kita pada hadits luhur yang telah kita baca tadi bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Allah subhanahu
wata'ala berfirman dalam hadits qudsi :
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا
أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمَ صَوْمِ أَحَدِكُمْ
فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ
فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ
لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا
لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
Semua amal anak keturunan Adam itu untuk dirinya, maksudnya ditulis
oleh malaikat sebagaimana yang telah ditentukan oleh Allah kepada para
malaikat, kecuali puasa, sungguh puasa itu untuk Allah dan Allah yang
langsung membalasanya. Berkata Al Imam Hujjatul Islam Ibn Hajar Al
Asqalany di dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari tentang makna
kalimat ini adalah bahwa semua ibadah
dilipatgandakan besar di bulan
Ramadhan ( bahkan Al Imam An Nawawy mengatakan hingga 700 kali lipat
dan lebih) kecuali puasa, pahala puasa tidak terhitung besarnya karena
Allah berkata dalam hadits qudsi :
" Aku yang akan membalasnya ",
dan Allah subhanahu wata'ala melimpahkan demikian banyak keluhuran,
itulah maksud dari hadits luhur ini.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Dalam hadits luhur ini juga disebutkan bahwa jika diantara kalian
berpuasa kemudian ada seseorang yang mencaci kalian, atau menantang
kalian maka katakan padanya :
" aku adalah orang yang berpuasa ".
Maka janganlah mengatakan perkataan yang buruk, jangan mencaci, jangan
pula menggunjing, jangan saling mengeraskan suara dan membentak satu
sama lain karena hal itu mengurangi pahala puasa kita. Puasa itu adalah
"
Junnah ", yaitu benteng dari api neraka. Al Imam Ibn
Hajar berkata di dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari bahwa
kalimat
"junnah" memiliki banyak makna, namun para
Muhadditsin (Ulama' Ahli Hadits) mengatakan bahwa makna
"junnah"
dalam hadits ini adalah penghalang dari api neraka. Maka
seeorang yang wafat dalam keadaan berpusa maka ia dibentengi oleh Allah
maksudnya dia selamat dari api neraka. Dan Allah bersumpah demi Dzat
yang Muhammad berada dalam genggamanNya ,
maksudnya berada dalam
kekuasan Allah, bahwa orang yang berpuasa itu mempunyai dua kegembiraan,
kegembiraan yang pertama adalah di saat ia berbuka puasa, dan
kegembiraan yang kedua di saat ia berjumpa dengan Allah, karena orang
yang berjumpa dengan Allah subhanahu wata'ala tidak semuanya gembira,
semua orang akan berjumpa dengan Allah subhanahu wata'ala, sebagaimana
firmanNya :
أَلَا يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ ، لِيَوْمٍ عَظِيمٍ ،
يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ ( المطففين : 4-6 )
"Tidakkah orang-orang itu yakin bahwa sesungguhnya mereka akan
dibangkitkan, pada suatu hari yang besar , yaitu hari (ketika) manusia
berdiri menghadap Tuhan semesta alam". ( QS. Al Muthaffifin : 4-6 )
Manusia akan dibangkitkan di hari yang agung, di hari itu mereka
berdiri di hadapan Rabbul 'alamin, di saat itu ada orang-orang yang
sangat risau, ada yang wajahnya berubah menjadi hitam karena
dosa-dosanya, ada yang wajahnya bercahaya, ada wajah yang sedih, takut
dan risau, dan ada wajah-wajah yang gembira, siapakah yang gembira?
Mereka adalah orang yang banyak berpuasa maka disaat mereka berjumpa
dengan Allah mereka gembira.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Malam ini malam 17 Agustus, malam kemerdekaan Republik Indonesia yang
patut kita syukuri, dan tentunya hal-hal yang baik adalah bertasyakur,
berdoa, berdzikir, bersyukur atas nikmat kemerdekaan kita. Jadi, kalau
ditanyakan mengapa hari 17 Agustus dilakukan perayaan?, sebenarnya yang
patut bukan perayaan, upacara saja pasti ada doanya, yang seyogyanya
adalah memperbanyak doa dan syukur, bukan memanjat pohon pinang, bukan
pula balap karung, apa keuntungan dari melakukan hal-hal ini? semestinya
tasyakuran, tetapi tentunya bukan berarti saya melarang dan
menyalahkan, yang mau bergembira dengan melakukan hal-hal itu
boleh-boleh saja tetapi lebih afdhal jika kita banyak bersyukur,
sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala :
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي
لَشَدِيدٌ ( إبراهيم : 7 )
" Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih ". ( QS. Ibrahim : 7 )
Jika kita bersyukur atas nikmat Allah maka akan Allah tambah
kenikmatan itu, jika kita tidak mau bersyukur maka balasannya Allah akan
mencabut kenikmatan itu, maka kita banyak bersyukur, berdzikir dan
berdoa untuk malam ini dan hari esok.
Hadirin hadirat, selanjutnya yang ingin saya umumkan bahwa besok 17
Agustus di Monumen Proklamasi siaran langsung di TV One bersama Majelis
Rasulullah jam 16.00 sampai 17.30 Wib, maka yang punya waktu silahkan
hadir, yang tidak bisa hadir silahkan nonton di Tv, yang tidak punya
waktu hadir atau nonton maka doakan semoga cuaca baik dan acara sukses,
semoga saya sehat wal afiah, karena saat ini kita sangat perlu
memperluas dakwah di media, karena media itu langsung masuk ke
rumah-rumah orang, kalau majelis ta'lim di tempat majelisnya, dan media
seperti televisi hampir di semua rumah ada televisi, jadi kalau dakwah
di media itu langsung masuk ke semua rumah dan jauh lebih luas dari
dakwah yang lainnya, semoga media-media yang lainnya juga turut untuk
membuat hubungan baik dan hubungan kerjasama dengan kita, sehingga
semakin sukses dakwah sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Malam ini kita membacakan Al Fatihah untuk teman saya yang wafat tadi
malam, subhanallah wafatnya malam Senin dan di bulan Ramadhan beliau
adalah Al Habib Ali bin Alawy Al Habsyi, semoga Allah mengampuni
dosa-dosanya dan memuliakannya di alam barzakh bersama semua keluarga,
teman dan para kerabat kita yang telah wafat. Beliau adalah teman lama
yang dulu saya berdakwah bersama beliau dari tahun 1998 sampai tahun
2000, setelah itu karena masing-masing mempunyai kesibukan akhirnya
jarang ketemu, semalam wafat di RS. Mitra Keluarga, semoga Allah
melimpahkan keluhuran kepadanya dan kepada semua kerabat dan sahabat
kita yang telah wafat…
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ وَاَكْرِمْ
نُزُوْلَهُمْ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُمْ وَاغْسِلْهُمْ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ
وَاْلَبرْدِ وَإِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ الفاتحة...
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Jadi di hari 17 Agustus perbanyak doa supaya kemerdekaan kita menjadi
lebih agung dan lebih mulia, kita semakin diberi keberkahan oleh Allah
subhanahu wata'ala. Dan tidak lupa acara agung kita pada malam 17
Ramadhan tepatnya 26 Agustus malam Jum'at yang akan datang di Monas,
untuk berdzikir memperingati Haul Ahlu Badr radiyallahu 'anhum wa
ardhahum, sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda bahwa mereka adalah muslimin yang
paling afdhal, sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari jumlah mereka 313,
ada riwayat yang mengatakan jumlah mereka 314 yang dimaksud adalah
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Imam Ahlu Badr, ada juga
riwayat yang mengatakan jumlah mereka 315 karena ada satu orang yang
ikut di tengah-tengah perjalanan, ada riwayat yang mengatakan jumlahnya
adalah 319, berkata Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani bahwa diantara mereka
adalah orang-orang yang dilarang ikut dalam Badr Al Kubra tetapi tetap
saja ikut, dan sebagian anak-anak kecil diantaranya Abdullah bin Umar
ra. Kejadian Badr Al Kubra pada hari Jum'at 17 Ramadhan tepat seperti
acara yang akan datang 17 Ramadhan adalah hari Jum'at seperti tahun ke-2
H yang lalu. Dan juga Fath Makkah kejadiannya pada tanggal 13 Ramadhan
dan riwayat yang lain mengatakan 10 Ramadhan hari Jum'at, dan malam Fath
Makkah 13 Ramadhan yang akan datang bertepatan juga dengan majelis kita
malam Selasa yang akan datang, semoga dzikir dan doa kita malam Selasa
yang akan datang membawa keberkahan dan kemuliaan Fath Makkah dan Badr
Al Kubra. Selanjutnya kita tutup dengan doa bertawassul kepada Ahlu
Badr, dan sebelum kita bertawassul kepada Ahlu Badr kita berdoa dan
berdzikir untuk seluruh bangsa Indonesia, untuk Presiden RI , para
menteri, para pejabat dan seluruh rakyat Indonesia semoga dilimpahi
keberkahan , keluhuran dan kemuliaan di dunia dan akhirah oleh Allah
subhanahu wata'ala …
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا ...
Ucapkanlah bersama-sama
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ
إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ
إِلَّا الله رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ...لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ
السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ... مُحَمَّدٌ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ
عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ
اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ
|
Add caption |
Tidak lupa kita doakan para habaib kita, para ulama' kita dan juga
pimpinan Masjid Raya Al Munawwar dan para pengurusnya semoga selalu
dilimpahi keberkahan oleh Allah, dan para aparat keamanan dari Polsek,
Polres dan Polda Metrojaya yang membantu kelancaran acara ini semoga
selalu dalam rahmat dan keberkahan Allah subhanahu wata'ala. Hadirin
kita bertawassul kepada Ahlu Badr untuk keselamatan kita dan diakhiri
doa penutup oleh pimpinan Masjid Raya Al Munawwar ayahanda kita KH.
Muhammad Hasan mata'anallahu bih, tafaddhal masykuraa. .ditulis oleh Al Habib Mundzir Al Mushawa