Secara umum orang menilai bahwa:
- Ditinjau dari segi fisik: pria lebih tegap dan kuat, sementara wanita lebih lemah lembut
- Ditinjau dari segi energi: energi pria terpusat sedangkan energi wanita menyebar dan membutuhkan waktu yang lebih lama
- Dalam hal pergaulan: pria cenderung lebih aktif dan inisiatif, adapun wanita cenderung pasif dan bersikap menunggu
- Pusat perhatian utama: pria pada karier atau prestasi kerja, sementara wanita kehidupan keluarga dan rumah tangga
- Kekecewaan: pria terletak pada kegagalan, sementara wanita terletak pada kesepian
- Reaksi: pria dalam menghadapi kekecewaan biasanya berdiam diri dan tak peduli, sementara wanita biasanya mengomel
- Pengungkapan diri: pria lebih terbuka, langsung pada persoalan, serta mudah diduga, sementara wanita lebih tertutup dan sulit diduga.
- Dalam menyikapi masalah: pria lebih rasional sedangkan wanita lebih emosional
- Cara berpikir: pria lebih logis dan objektif, sementara wanita lebih intuitif, subjektif, serta lebih mendetil
- Kejujuran, pria cenderung menutupi perasaan, sementara wanita cenderung menutupi kenyataan
- Buah tangan: pria memandang pemberian dalam bentuk barang dari sudut pandang ekonomis dan praktif, sementara wanita memandang dari makna pribadi
- Dalam menjalin hubungan: pria dianggap lebih memperhatikan keluasan dan kenyataan, sementara wanita dianggap lebih memperhatikan kedalaman serta kesetiaan
Perbedaan
di atas belum ditambah dengan perbedaan kebiasaan dalam keluarga,
budaya, norma, dan adat, pendidikan formal, profesi, lingkungan
pergaulan, usia, dan lain sebagainya. Dengan begitu banyaknya
perbedaan, mungkinkah pria dan wanita menyatu?
Sulit
mencari titik temu, jika kita hanya mencari hal yang serupa. Yang perlu
dicermati bukan pada perbedaan atau persamaan. Tapi lebih pada
pemahaman untuk bersinergi, saling menutupi kekurangan dan kelebihan. Perbedaan tidak sama dengan pertentangan. Berbeda bukan berarti tak bisa bersama.
Pria
dan wanita harus menyadari dalam segi apa kedua pihak berbeda. Menerima
perbedaan yang tidak bisa disesuaikan. Mengakui perbedaan, tidak
menutupi apalagi mengabaikan, selalu mencari kesesuaian dan titik temu
adalah solusi untuk mengatasi perbedaan.
Adalah
kebesaran yang kuasa menciptakan wanita dan pria berbeda-beda. Seperti
siang dan malam, matahari dan rembulan, tawar dan asin. Semua adalah
petunjuk bagi kita untuk berpikir dan makin menyadari bahwa Dia ada.
Pria dan wanita memang berbeda. Berbeda untuk bersatu. Bersatu dalam perbedaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar