لِسَانُ الْحَالِ أَفْصَحُ مِنْ لِسَانِ الْمَقَالِ
19 Faedah Puasa Ramadan Bagi Kesehatan Manusia
1. Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan
HDL and apoprotein alfa1, dan penurunan LDL ternyata sangat bermanfaat
bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.
2.Beberapa the
penelitian “chronobiological” menunjukkan saat puasa ramadan berpengaruh
terhadap ritme penurunan d...istribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon
kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun
ringan tersebut tampaknya juga berperanan bagi peningkatan kesehatan
manusia.
3. Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak
dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin.
Saat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali
lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan
pembuluh darah perifer, meluaskan pebuluh darah koroner, meningkatkan
tekanan darah rterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah
detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak
protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat
meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti
jantung koroner, stroke dan lainnya.
4. Jumlah sel yang mati
dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir dan meremaja
lebih banyak lagi. Saat puasa terjdi perubahan dan konversi yang massif
dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan. Sebelum didistribusikan
dalam tubuh terjadi format ulang. Sehingga memberikan kesempatan tunas
baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Pola
makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat
makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein , lemak,
fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan
membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam hati.
5. Puasa
bisa menurunkan kadar gula darah, kolesterol dan mengendalikan tekanan
darah. Itulah sebabnya, puasa sangat dianjurkan bagi perawatan mereka
yang menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, kegemukan dan darah
tinggi. Dalam kondisi tertentu, seorang pasien bahkan dibolehkan
berpuasa, kecuali mereka yang menderita sakit diabetes yang sudah parah,
jantung koroner dan batu ginjal. Puasa dapat menjaga perut yang penuh
disebabkan banyak makan adalah penyebab utama kepada bermacam-macam
penyakit khususnya obesitas, hiperkolesterol, diabetes dan penyakit yang
diakibatkan kelebihan nutrisi lainnya.
6. Sedang di antara
manfaat puasa ditinjau dari segi kesehatan adalah membersihkan
usus-usus, memperbaiki kerja pencernaan, membersihkan tubuh dari
sisa-sisa dan endapan makanan, mengurangi kegemukan dan kelebihan lemak
di perut.
7. Termasuk manfaat puasa adalah mematahkan nafsu.
Karena berlebihan, balk dalam makan maupun minum serta menggauli isteri,
bisa mendorong nafsu berbuat kejahatan, enggan mensyukuri nikmat serta
mengakibatkan kelengahan.
Penghentian konsumsi air selama puasa
sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta
meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml
osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu hal ini akan memberi
perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam puasa ternyata
dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini berakibat memacu
kinerja mekanisme local pengatur pembuluh darah dan menambah
prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah
merah.
8. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh. Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi pengkatan
limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih
tidak berubah ternyata sel T mengalani kenaikkan pesat. Perubahan
aksidental lipoprotein yang berkepadatan rendah (LDL), tanpa diikuti
penambahan HDL. LDL merupakan model lipoprotein yang meberika pengaruh
stumulatif bagi respon imunitas tubuh.
9. Pada pelitian terbaru
menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar apobetta, menaikkan kadar
apoalfa1 dibandingkan sebelum puasa. Kondisi tersebut dapat menjauhkan
seragan penyakit jantung dan pembuluh darah.
10. Penelitian
endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat
rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Keadaan
ini mengakibatkan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam
jumlah besar. Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan salah satu
rahasia hidup jangka panjang.
11. Manfaat lain ditunjukan dalam
penelitian pada kesuburan laki-laki. Dalam penelitian tersebut dilakukan
penelitian pada hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon
stimulating folikel (FSH), Ternyata hasil akhir kesimpulan penelitian
tersebut puasa bermanfaat dalam pembentukan sperma melalui perubahan
hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh ke dua testis.
12.
Manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah pengaruh puasa
pada membaiknya penderita radang persendian (encok) atau rematoid
arthritis. Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil)
dan progresifitas klinis penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan
kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.
13. Bahkan seorang
peneliti di Moskow melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan
mental termasuk sizofrenia. Ternyata dengan puasa sekitar 65% terdapat
perbaikan kondisi mental yang bermakna. Berbagai penelitian lainnya
menunjukkan ternyata puasa Ramadhan juga mengurangi resiko kompilkasi
kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual
kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi
14.
Pikiran kita yang melambat ketika lapar, ternyata menjadi lebih tajam.
Secara instingtif, bukti ilmiah ini bisa diterima terkait dengan fakta
bahwa dalam banyak hal, masalah lapar adalah masalah kelanjutan hidup.
Jadi wajar saja, jika rasa lapar membuat pikiran semakin tajam dan
kreatif. Sekelompok mahasiswa di University of Chicago diminta berpuasa
selama tujuh hari. Selama masa itu, terbukti bahwa kewaspadaan mental
mereka meningkat dan progres mereka dalam berbagai penugasan kampus
mendapat nilai “remarkable”.
15. Termasuk manfaat puasa adalah
mempersempit jalan aliran darah yang merupakan jalan setan pada diri
anak Adam. Karena setan masuk kepada anak Adam melalui jalan aliran
darah. Dengan berpuasa, maka dia aman dari gangguan setan, kekuatan
nafsu syahwat dan kemarahan. Karena itu Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam menjadikan puasa sebagai benteng untuk menghalangi nafsu
syahwat nikah, sehingga beliau memerintah orang yang belum mampu menikah
dengan berpuasa
16. Seorang ilmuwan di bidang kejiwaan yang
bernama Dr. Ehret menyatakan bahwa untuk hasil yang lebih dari sekedar
manfaat fisik, yaitu agar mendapatkan manfaat mental dari aktivitas
berpuasa, seseorang harus menjalani puasa lebih dari 21 hari.
17.
Ilmuwan psikiater lainnya yaitu Dr. E.A. Moras, mengatakan bahwa
seorang pasien wanitanya telah menderita sakit mental selama lebih dari
delapan bulan. Wanita itu telah berobat kesana-kemari termasuk ke para
ahli saraf dengan hasil kurang memuaskan. Ia memintanya untuk berpuasa.
Wanita itu mengalami perbaikan kondisi mental, dan bahkan dinyatakan
sembuh setelah berpuasa selama lima minggu. Di dalam otak kita, ada sel
yang disebut dengan “neuroglial cells”. Fungsinya adalah sebagai
pembersih dan penyehat otak. Saat berpuasa, sel-sel neuron yang mati
atau sakit, akan “dimakan” oleh sel-sel neuroglial ini.
18.
Sebuah tulisan penelitian yang dilakukan Dr. Ratey, seorang psikiaters
dari Harvard, mengungkapkan bahwa pengaturan dan pembatasan asupan
kalori akan meningkatkan kinerja otak. Dr. Ratey melakukan penelitian
terhadap mereka yang berpuasa dan memantau otak mereka dengan alat yang
disebut “functional Magnetic Resonance Imaging” (fMRI). Hasil pemantauan
itu menyimpulkan bahwa setiap individu obyek menunjukkan aktivitas
“motor cortex” yang meningkat secara konsisten dan signifikan.
19.
Ilmuwan di bidang neurologi yang bernama Mark Mattson, Ph.D., seorang
kepala laboratorium neuroscience di NIH’s National Institute on Aging.
Dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa diet yang tepat seperti
berpuasa, secara signifikan bisa melindungi otak dari penyakit
de-generatif seperti Alzheimer atau Parkinson. Hasil penelitiannya
menunjukkan, bahwa diet dengan membatasi masukan kalori 30% sampai 50%
dari tingkat normal, berdampak pada menurunnya denyut jantung dan
tekanan darah, dan sekaligus peremajaan sel-sel otak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar