Secara kesehatan wudlu sangat bermanfaat. Kalau diperhatikan, anggota
badan yang dibasuh ketika berwudlu adalah anggota-anggota badan yang
sering terbuka. Anggota badan kita yang terbuka sangat rentan didatangi
kuman, selain memang kulit kita dihuni oleh kuman-kuman yang normal
keberadaannya, kuman-kuman yang bersifat simbiotik mutualisme
(keberadaannya membantu kulit misalnya dalam sistem pertahannan tubuh)
juga kuman-kuman simbiotik komensalisme (keberadaanya tidak menimbulkan
kerugian/penyakit) juga yang patogen potensial (opportunistic) (kuman
yang akan menimbulkan penyakit), kuman-kuman ini yang dikenal dengan
flora normal kulit.
"Wahai orang-orang yang beriman apabila engkau hendak mendirikan sholat,
maka basuhlah muka-muka kalian, tangan-tangan kalian hingga siku, dan
usaplah kepala kalian dan basuhlah kaki-kaki kalian hingga kedua tumit"
(al-Maidah : 6). Salah satu kewajiban kita adalah berwudlu yang
merupakan syarat untuk mendirikan shalat. Secara syar'i, wudlu ditujukan
untuk menghilangkan hadast kecil agar kita sah menjalankan ibadah,
khususnya sholat. Minimal lima kali dalam sehari kita melakukan wudlu,
yaitu untuk menjalankan sholat lima waktu. Meski demikian, kita
dianjurkan untuk berwudlu tidak hanya ketika hendak mendirikan sholat,
namun juga ketika hendak melakukan ibadah atau amalan yang baik,
misalnya ketika kita hendak membaca al-Qur'an, ketika kita hendak
mengikuti pelajaran, pengajian atau ketika kita hendak memasuki masjid
dan mushola. Bahkan ketika kita hendak makan pun dianjurkan untuk
mengambil air wudlu, dalam sebuah hadist Rasulullah s.a.w. bersabda
:"keberkahan makanan adalah dengan wudlu sebelum dan sesudahnya" (Abu
Dawud). Secara kesehatan wudlu sangat bermanfaat. Kalau diperhatikan,
anggota badan yang dibasuh ketika berwudlu adalah anggota-anggota badan
yang sering terbuka. Anggota badan kita yang terbuka sangat rentan
didatangi kuman, selain memang kulit kita dihuni oleh kuman-kuman yang
normal keberadaannya, kuman-kuman yang bersifat simbiotik mutualisme
(keberadaannya membantu kulit misalnya dalam sistem pertahannan tubuh)
juga kuman-kuman simbiotik komensalisme (keberadaanya tidak menimbulkan
kerugian/penyakit) juga yang patogen potensial (opportunistic) (kuman
yang akan menimbulkan penyakit), kuman-kuman ini yang dikenal dengan
flora normal kulit. Menurut ilmu bacteria (mikrobakteriology), 1 cm
meter persegi dari kulit kita yang terbuka bisa dihinggapi lebih 5 juta
bakteri yang bermacam-macam. Bakteri ini perkembangannya sangat cepat
dan salah satu faktor yang paling mempengaruhi perkembangannya adalah
keseimbangan asam-basa (pH). PH permukaan kulit sangat berperan dalam
memproteksi tubuh dan membatasi perkembangan kuman yang akan menimbulkan
penyakit. Ketika membasuh kulit dengan air, maka keseimbangan pH dan
kelembaban itu akan terkoreksi kembali dan diharapkan kembali normal.
Kulit kita terdiri atas beberapa lapisan, salah satunya adalah epidermis
pada lapisan terluar (yang mengadakan kontak langsung dengan lingkungan
luar). Pada lapisan ini terdapat lapisan sel tanduk (stratum corneum)
yang selalu mengalami deskuamasi (penggantian dan pembuangan sel-sel
kulit mati pada stratum korneum) dan kadang sel-sel kulit yang mati dan
mengelupas itu akan menyumbat pori-pori yang juga bermuara pada lapisan
epidermis, hal inilah yg dapat menimbulkan penyakit pada kulit. Ketika
berwudlu, maka air akan membantu membuang kotoran-kotoran, sisa-sisa sel
kulit mati tadi dan meminimalisir jumlah kuman pada permukaan kulit
kita. Menurut para ahli pada lembaga riset trombosis di London
(Inggris), jika seseorang selalu mandi atau membasuh anggota tubuhnya,
maka akan memperbaiki dan melancarkan sistem peredaran darah, air yang
mengandung elektrolit-elektrolit akan membuat pembuluh-pembuluh darah
mengalami vasodilatasi (pelebaran) sehinggga memperlancar peredarannya.
Juga yang lebih penting adalah efek air pada tubuh kita, yaitu
meningkatkan produksi sel-sel darah putih (leukosit) yang sangat
berperan penting dalam system pertahanan tubuh (immunitas). Bahkan dari
bunyi gemericik air dan kesejukannya, saraf-saraf tubuh yang mengalami
ketegangan akibat aktifitas sebelumnya akan mengalami relaksasi juga
mengembalikan kemampuan kerja otot-otot tubuh kita. Ketika berwudlu,
kita juga dianjurkan berkumur, bersiwak (gosok gigi), membersihkan
hidung, dan membersihkan sela-sela jari tangan dan kaki. Rasulullah
s.a.w. pernah mengingatkan kepada umatnya :"Alangkah baiknya orang-orang
yang mau menyela-nyela? Mereka bertanya: Siapa mereka wahai Rasulullah?
Beliau menjawab : Mereka adalah yang mau menyela-nyela dalam wudlu dan
dari makanan, dalam wudlu adalah dengan berkumur, menghisap air hidung
dan menyela-nyela jari-jemari mereka pada saat berwudlu, sedangkan
menyela-nyela gigi adalah membersihkannya dari bekas makanan.
Sesungguhnya yang paling menjengkelkan kedua malaikat (pencatat) adalah
ketika mereka melihat bekas makanan di sela-sela gigi mereka sedangkan
mereka mendirikan sholat" (H.R. Ahmad dari Abu Ayub). Kalau kita tahu,
mulut dan hidung kita ini merupakan sarang bakteri berbahaya. Bila kita
tidak rajin membersihkannya bisa menimbulkan berbagai macam penyakit.
Bakteri-bakteri tersebut semakin subur oleh bekas-bekas makanan yang ada
di sela-sela gigi yang tidak kita bersihkan. Penelitian pernah
membuktikan bahwa 90% dari mereka yang menderita kerusakan gigi, adalah
karena keteledoran dalam melakukan kebersihan mulut. Penyakit yang
ditimbulkan oleh bakteri yang ada di mulut kita tidak hanya mengancam
gigi dan gusi, tetapi juga mengancam sistem pencernaan kita, ini karena
air liur yang kita telan berasal dari mulut. Ada beberapa penyakit yang
dapat disebabkan kurang diperhatikannya kesehatan gigi dan mulut dan
efeknya adalah timbul penyakit pada organ lain, misalnya sinusitis causa
kerusakan gigi (geraham atas). Akhirnya, marilah kita senantiasa
menjaga kebersihan dan kesehatan badan kita dengan rajin berwudlu dengan
air yang suci dan bersih, dan dengan tata cara yang benar. Berwudlu
tidak hanya beribadah, namun juga menjaga kesehatan kita. Rasulullah
s.a.w. bersabda :"Muka dan tangan kalian nanti di hari kiamat berkilauan
bekas dari berwudlu" (H.R. Muslim). Lilya Wildhanie
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar