MISTERI BATU PURBAKALA ICA
Oleh LEONARDO VINTINI, Staf The Epoch Times Argentina
(Erabaru.or.id) - Kontroversi sejarah yang penting pernah muncul di tahun 1960-an ketika beberapa batu ditemukan di sebuah gua di Ica, Peru. Di dunia ilmu pengetahuan, tak ada yang bisa dianggap sebagai suatu pernyataan atau disingkirkan tanpa bukti yang pasti.
Manusia menaiki dinosaurus dan tampak memegang senjata seperti akan berburu. Coba perhatikan perbandingan manusia dengan tubuh dinosaurus, mirip perbandingan manusia sekarang dengan kuda/sapi. Ukuran manusia pada zaman itu adalah sangat tinggi dan besar.
Tidak dapat dipungkiri, penemuan batu-batuan misterius ini tak lepas dari peran Dr. Javier Cabrera. Kolektor utama artifak ini, Dr. Cabrera memajang peninggalan-peninggalan peradaban kuno Peru ini ke dalam sebuah museum the Museo de Piedras Grabadas (Museum Batu Berukir), yang berlokasi di desa Ica, sebelah utara Nazca Lines (serangkaian geoglyph/gambar di atas tanah dengan menggunakan batu, kerikil, maupun tanah yang terletak di Gurun Nazca, Peru, dibuat oleh kebudayaan Nazca antara 200 SM - 700 M).
Pada saat menemukan satu batu, Cabrera mengenali gambar ikan yang punah diatasnya. Dari situlah dia mulai mengikuti jejak batu-batu tersebut, dan bersama penduduk setempat yang menggalinya menemukan lusinan batu pada situs yang berbeda di sekitar area itu. Cabrera memborong bebatuan itu, dan setelah beberapa lama memperoleh lebih dari 40.000 buah.
Batu Ica yang menggambarkan pengetahuan astronomi pada masa itu, tampak orang memegang teleskop mengamati langit, diatasnya terdapat komet yang melintas diangkasa
Menguasai beragam penyajian yang berbeda, Dr. Cabrera mengklasifikasikan bebatuan Ica berdasarkan beberapa tema besar. Jelas terlihat serangkaian astronomi, menggambarkan secara detail 13 konstelasi zodiak; serangkaian pengobatan, mengilustrasikan kemajuan bedah tubuh, transplantasi organ (termasuk transplantasi otak), metoda akupuntur, dan lukisan tentang operasi kelahiran caesar; menggambarkan serangkaian bencana alam besar, menunjukkan bahwa kemajuan teknologi pada masa itu membawa ke kematian mereka sendiri; serangkaian astronot, yang mengilustrasikan perjalanan manusia prasejarah dengan kapal luar angkasa; dan serangkaian binatang prasejarah yang secara kuat menggambarkan bahwa saat itu manusia hidup berdampingan dengan dinosaurus.
Batu yang menggambarkan peta bumi pada masa purba
Rangkaian bebatuan lain menggambarkan lapisan kontinental purba (termasuk peta bumi pada Tertiary Period yaitu periode pembentukan lapisan geologi kirakira 65 sampai 1,8 juta tahun lalu), ras manusia purba, dan flora dan fauna yang tidak dikenali oleh dunia modern kita. Bahkan ada beberapa bebatuan yang sampai saat ini belum dapat diidentifikasi oleh para antropologi.
Batu yang menggambarkan bedah transplantasi
Apakah ada peradaban lain yang mungkin bahkan lebih maju daripada peradaban kita yang eksis di masa lalu? Jikalau ukiran ini benar-benar berasal dari Quaternary Period (periode pembentukan lapisan geologi antara 1.806 juta tahun lalu hingga saat ini), apakah hal itu merujuk pada manusia purba? Apakah teori mengenai peradaban prasejarah tidak berdasar atau seperti pernyataan pengarang kontroversial Jerman Erich von Daniken, bahwa kita telah “dikaburkan oleh seluruh generasi palaentologi dan antropologi”. Mempertimbangkan beragam contoh yang dieksplorasi pada serangkaian artikel ini untuk mengejar jawaban atas pertanyaan ini. Tentu saja bukan hanya Batuan Ica yang menunjukkan kemajuan teknologi prasejarah, seperti artikel-artikel Sisa-sisa Teknologi yang Hilang, Tambang Reaktor Nuklir Dua Miliar Tahun Lalu, Kekosongan dalam Teori Evolusi Ataukah Bergurau dengan Sejarah? dll dalam rubrik Prasejarah kami. (The Epoch Times/feb)
(Erabaru.or.id) - Kontroversi sejarah yang penting pernah muncul di tahun 1960-an ketika beberapa batu ditemukan di sebuah gua di Ica, Peru. Di dunia ilmu pengetahuan, tak ada yang bisa dianggap sebagai suatu pernyataan atau disingkirkan tanpa bukti yang pasti.
Manusia menaiki dinosaurus dan tampak memegang senjata seperti akan berburu. Coba perhatikan perbandingan manusia dengan tubuh dinosaurus, mirip perbandingan manusia sekarang dengan kuda/sapi. Ukuran manusia pada zaman itu adalah sangat tinggi dan besar.
Tidak dapat dipungkiri, penemuan batu-batuan misterius ini tak lepas dari peran Dr. Javier Cabrera. Kolektor utama artifak ini, Dr. Cabrera memajang peninggalan-peninggalan peradaban kuno Peru ini ke dalam sebuah museum the Museo de Piedras Grabadas (Museum Batu Berukir), yang berlokasi di desa Ica, sebelah utara Nazca Lines (serangkaian geoglyph/gambar di atas tanah dengan menggunakan batu, kerikil, maupun tanah yang terletak di Gurun Nazca, Peru, dibuat oleh kebudayaan Nazca antara 200 SM - 700 M).
Pada saat menemukan satu batu, Cabrera mengenali gambar ikan yang punah diatasnya. Dari situlah dia mulai mengikuti jejak batu-batu tersebut, dan bersama penduduk setempat yang menggalinya menemukan lusinan batu pada situs yang berbeda di sekitar area itu. Cabrera memborong bebatuan itu, dan setelah beberapa lama memperoleh lebih dari 40.000 buah.
Batu Ica yang menggambarkan pengetahuan astronomi pada masa itu, tampak orang memegang teleskop mengamati langit, diatasnya terdapat komet yang melintas diangkasa
Menguasai beragam penyajian yang berbeda, Dr. Cabrera mengklasifikasikan bebatuan Ica berdasarkan beberapa tema besar. Jelas terlihat serangkaian astronomi, menggambarkan secara detail 13 konstelasi zodiak; serangkaian pengobatan, mengilustrasikan kemajuan bedah tubuh, transplantasi organ (termasuk transplantasi otak), metoda akupuntur, dan lukisan tentang operasi kelahiran caesar; menggambarkan serangkaian bencana alam besar, menunjukkan bahwa kemajuan teknologi pada masa itu membawa ke kematian mereka sendiri; serangkaian astronot, yang mengilustrasikan perjalanan manusia prasejarah dengan kapal luar angkasa; dan serangkaian binatang prasejarah yang secara kuat menggambarkan bahwa saat itu manusia hidup berdampingan dengan dinosaurus.
Batu yang menggambarkan peta bumi pada masa purba
Rangkaian bebatuan lain menggambarkan lapisan kontinental purba (termasuk peta bumi pada Tertiary Period yaitu periode pembentukan lapisan geologi kirakira 65 sampai 1,8 juta tahun lalu), ras manusia purba, dan flora dan fauna yang tidak dikenali oleh dunia modern kita. Bahkan ada beberapa bebatuan yang sampai saat ini belum dapat diidentifikasi oleh para antropologi.
Batu yang menggambarkan bedah transplantasi
Apakah ada peradaban lain yang mungkin bahkan lebih maju daripada peradaban kita yang eksis di masa lalu? Jikalau ukiran ini benar-benar berasal dari Quaternary Period (periode pembentukan lapisan geologi antara 1.806 juta tahun lalu hingga saat ini), apakah hal itu merujuk pada manusia purba? Apakah teori mengenai peradaban prasejarah tidak berdasar atau seperti pernyataan pengarang kontroversial Jerman Erich von Daniken, bahwa kita telah “dikaburkan oleh seluruh generasi palaentologi dan antropologi”. Mempertimbangkan beragam contoh yang dieksplorasi pada serangkaian artikel ini untuk mengejar jawaban atas pertanyaan ini. Tentu saja bukan hanya Batuan Ica yang menunjukkan kemajuan teknologi prasejarah, seperti artikel-artikel Sisa-sisa Teknologi yang Hilang, Tambang Reaktor Nuklir Dua Miliar Tahun Lalu, Kekosongan dalam Teori Evolusi Ataukah Bergurau dengan Sejarah? dll dalam rubrik Prasejarah kami. (The Epoch Times/feb)
PERKAKAS LOGAM PRASEJARAH
Harian Republik Spingfield, Illinois
pada tahun 1851 melaporkan, ada seorang pedagang yang bernama Hiram de
Witt membawa pulang sebuah sepuh emas batuan kristal seukuran telapak
tangan manusia dari California. Ketika ia memperlihatkan batu itu pada
temannya, batu itu tergelincir dari tangannya, jatuh ke bawah dan pecah,
di tengah-tengah batu tersebut, mereka menemukan sebuah paku besi
persegi, sedikit terkikis, tetapi sangat lurus, punya kepala yang
sempurna. Batu kristal itu diperkirakan telah berusia 1 juta tahun
lamanya.
SISA TEKNOLOGI YANG HILANG
(Erabaru.or.id) Sebenarnya berapa usia ras
manusia itu? Walaupun gambarannya sedikit berbeda, namun antropologi
modern dan penelitian genetika menunjukkan rentang waktu yang kurang
lebih sama. Namun demikian, keberadaan beragam artifak yang ditemukan,
tidaklah sesuai dengan teori itu. Beberapa dari penemuan-penemuan ini
bahkan meragukan kebenaran asal usul teknologi umat manusia, ketika
penemuan tersebut menjadi petunjuk berharga di dalam misteri paling
dalam tentang asal usul spesies dan ilmu pengetahuan kita.
Foto baterai dari Iraq yang berusia 2000 tahun yang ditemukan didaerah Khujut Rabu, pinggiran kota Bhagdad. Bukti ini merevisi Count Alassandro Volta sebagai pencipta baterei pada tahun 1800, akan tetapi sebagai penemu kembali teknologi yan hilang tersebut.
Salah satu contoh keajaiban teknologi yang sama sekali tidak sesuai dengan garis sejarah konvensional adalah baterai elektrik yang ditemukan di Baghdad. Artifak berusia 2000 tahun itu berada di sebuah museum ketika seorang arkeolog asal Jerman, Wilhelm Konig, menemukan kegunaan yang sebenarnya. Baterai kuno ini terdiri dari wadah keramik kuning dengan silinder tembaga, berukuran 12 x 4 cm, ditemukan didalamnya. Silinder dibentuk oleh sebuah klem yang dipatri dengan komposisi campuran 60/40 (setara dengan timah atau memiliki perbandingan yang sama seperti yang digunakan patri saat ini) dan sebuah tutup tembaga, dan disegel dengan material semacam aspal. Lapisan semacam aspal lain menyegel bagian dalam, dengan sebuah batang besi tersegel di tengahnya. Batang itu menunjukkan bukti korosifitas dari bahan semacam asam. Rekonstruksi baterai elektrik ini menunjukkan bahwa dia mampu menghasilkan voltase yang setara dengan baterai modern. Namun di era 2000 tahun yang lalu, alat itu digunakan untuk membangkitkan apa? Pada saat itu, area ini merupakan bagian dari Kerajaan Parthian. Bukti-bukti menyampaikan bahwa teknologi ini tidak murni berasal dari daerah itu, namun lebih tepat berasal dari Mesir, dimana banyak obyek berlapis perak ditemukan.
Rekonstruksi Mesin Antikythera, sebuah mesin kalender astronomi kuno namun canggih yang ditemukan nyaris seakurat model modern. Alat tersebut merepotkan para ilmuwan karena bertentangan dengan dugaan sejarah perkembangan teknologi.
(LOUISA GOULIAMAKI/AFP/GETTY IMAGES)
Jika penggunaan listrik 2000 tahun lalu terlihat menakjubkan, pemakaian tuas sebelum Masehi pun membuktikan hal yang samasama mencengangkan. “Mesin Antikythera” yang sangat rumit adalah sebuah jam astronomi yang ditemukan di awal abad 20, dalam sebuah kapal Yunani yang nampaknya karam kirakira tahun 80 tahun Sebelum Masehi. Setahun dalam proses identifikasi dan pendataan berbagai obyek dalam kapal, salah satu peneliti mengenali alat aneh yang kompleksitasnya menakjubkan tersebut merupakan bagian dari serangkaian tuas-tuas.
Kelak kemudian, analisa menunjukkan bahwa alat tersebut berisi nama-nama badan langit (nama-nama obyek di luar angkasa – dalam hal ini planet berdasarkan karakter mitologi Yunani/Romawi) dan simbol zodiak (rasi bintang berdasarkan konstelasi bintang-bintang). Xrays menentukan bahwa alat ini berisikan 32 tuas yang sangat cocok dan masih berfungsi. Kabar tersebut mengejutkan komunitas ilmuwan yang menyimpulkan bahwa mesin tersebut merupakan kalender astronomi canggih yang hampir seakurat model modern. Namun demikian Mesin Antikythera ini menyusahkan para ilmuwan sebab bertentangan dengan dugaan sejarah perkembangan teknologi di era tersebut. Beberapa bahkan mencoba untuk meyakinkan, dengan alasan bahwa navigator masa kini pasti telah melemparkannya dari pesawat, yang secara kebetulan mendarat persis di sebelah kapal tenggelam. Kemudian peneliti kelautan terkenal Jacques Cousteau menemukan lebih banyak sisa tuas perunggu di area yang sama. Darimanakah bangsa Yunani memperoleh pengetahuan untuk membuat alat semacam ini?
Sebuah kuil di New Delhi, India, memiliki keajaiban teknologi kuno semacam ini ; sebuah pilar yang terbuat dari bahan campuran baja mampu bertahan selama 1600 tahun di ruang terbuka tanpa ada tanda-tanda berkarat. Analisa ultrasound menunjukkan bahwa pilar tersebut dibangun dari cakram/lempengan-lempengan besi yang di las. Bagaimana prestasi kemampuan teknik peleburan logam pada 1600 tahun yang lalu dapat dijelaskan? Di Eropa, kemampuan teknologi untuk membangun sesuatu hal yang serupa dengan ukuran pilar tersebut belum ditemukan hingga akhir abad 19.
Di penggalian yang sama, para ilmuwan tidak mampu menjelaskan adanya lubang-lubang di beberapa tulang manusia dan hewan yang berusia 40.000an, dan telah disetujui oleh para ilmuwan sebagai hasil tembakan peluru. Para ahli balistik terperanjat ketika diperlihatkan spesimen tersebut. Apakah seorang manusia gua membawa-bawa senjata api?
Tetapi bukan hanya artifak-artifak aneh itu yang mengungkapkan kemajuan sejarah manusia, nenek moyang kita bahkan telah menuliskan adanya peradaban di masa lampau. Mempertimbangkan kutipan dari cerita Mahabarata berikut, sebuah cerita kuno Hindu:
“Sebuah obyek dilontarkan ke udara dengan seluruh kekuatan jagad raya.… Pilar asap bercahaya dan menyala seterang 10.000 matahari, mengembangkan kemuliaannya… Senjata tanpa nama, layaknya halilintar besi, sebuah pesan kematian dahsyat yang mengurangi abu seluruh ras manusia… Mayat-mayat terbakar tanpa dapat dikenali. Rambut dan kukunya berguguran, tembikar pecah tanpa ada sebabnya, dan burungburung berubah putih.”
Seandainya teks tersebut menggambarkan suatu ledakan nuklir, mungkin berat bagi banyak pihak untuk menganggapnya serius. Namun demikian, ketika kita menyadari bahwa di kota Hindu, Rajasthan, kirakira area seluas 5 mil tertutup lapisan debu radioaktif raksasa. Intensitas radiasi tetap menyebabkan area tersebut tidak mungkin untuk dihuni. Cerita prasejarah tersebut tidak hanya diungkapkan secara detail oleh Mahabharata, cerita-cerita Hindu lain pun mengungkapkan adanya sebuah senjata yang menyapu bersih seluruh tentara layaknya daun.
Sebuah model pesawat kecil terbuat dari emas dan ditemukan di Amerika Tengah
Ada keberadaan ratusan artifak dan gambaran kuno yang jika secara hat-ihati menelitinya menggelitik kita untuk mempertimbangkan kembali perkiraan model baru teknologi modern. Lima tahun sebelum Wright bersaudara membuat pesawat pertamanya, sebuah pesawat kayu berusia 2200 tahun ditemukan di Mesir. Namun karena pesawat terbang bukan alat yang familiar bagi semua orang bahkan pada saat itu, arkeolog mempercayai bahwa artifak tersebut semacam patung berbentuk burung. Obyek metalik serupa juga ditemukan di area praKolombian Amerika (PraKolumbian biasanya merujuk pada peradaban asli Amerika sebelum kedatangan Christopher Columbus, seperti Mesoamerica [Aztec dan Maya] dan Andes [Inca, Moche, Chibcha, Cañaris] kurang lebih 14,000 SM1492). Bahkan lebih mencengangkan lagi, lukisan dalam gua ditemukan di bagian terpencil dunia yang menggambarkan seolah-olah jaman subur untuk pesawat angkasa.
Foto baterai dari Iraq yang berusia 2000 tahun yang ditemukan didaerah Khujut Rabu, pinggiran kota Bhagdad. Bukti ini merevisi Count Alassandro Volta sebagai pencipta baterei pada tahun 1800, akan tetapi sebagai penemu kembali teknologi yan hilang tersebut.
Salah satu contoh keajaiban teknologi yang sama sekali tidak sesuai dengan garis sejarah konvensional adalah baterai elektrik yang ditemukan di Baghdad. Artifak berusia 2000 tahun itu berada di sebuah museum ketika seorang arkeolog asal Jerman, Wilhelm Konig, menemukan kegunaan yang sebenarnya. Baterai kuno ini terdiri dari wadah keramik kuning dengan silinder tembaga, berukuran 12 x 4 cm, ditemukan didalamnya. Silinder dibentuk oleh sebuah klem yang dipatri dengan komposisi campuran 60/40 (setara dengan timah atau memiliki perbandingan yang sama seperti yang digunakan patri saat ini) dan sebuah tutup tembaga, dan disegel dengan material semacam aspal. Lapisan semacam aspal lain menyegel bagian dalam, dengan sebuah batang besi tersegel di tengahnya. Batang itu menunjukkan bukti korosifitas dari bahan semacam asam. Rekonstruksi baterai elektrik ini menunjukkan bahwa dia mampu menghasilkan voltase yang setara dengan baterai modern. Namun di era 2000 tahun yang lalu, alat itu digunakan untuk membangkitkan apa? Pada saat itu, area ini merupakan bagian dari Kerajaan Parthian. Bukti-bukti menyampaikan bahwa teknologi ini tidak murni berasal dari daerah itu, namun lebih tepat berasal dari Mesir, dimana banyak obyek berlapis perak ditemukan.
Rekonstruksi Mesin Antikythera, sebuah mesin kalender astronomi kuno namun canggih yang ditemukan nyaris seakurat model modern. Alat tersebut merepotkan para ilmuwan karena bertentangan dengan dugaan sejarah perkembangan teknologi.
(LOUISA GOULIAMAKI/AFP/GETTY IMAGES)
Jika penggunaan listrik 2000 tahun lalu terlihat menakjubkan, pemakaian tuas sebelum Masehi pun membuktikan hal yang samasama mencengangkan. “Mesin Antikythera” yang sangat rumit adalah sebuah jam astronomi yang ditemukan di awal abad 20, dalam sebuah kapal Yunani yang nampaknya karam kirakira tahun 80 tahun Sebelum Masehi. Setahun dalam proses identifikasi dan pendataan berbagai obyek dalam kapal, salah satu peneliti mengenali alat aneh yang kompleksitasnya menakjubkan tersebut merupakan bagian dari serangkaian tuas-tuas.
Kelak kemudian, analisa menunjukkan bahwa alat tersebut berisi nama-nama badan langit (nama-nama obyek di luar angkasa – dalam hal ini planet berdasarkan karakter mitologi Yunani/Romawi) dan simbol zodiak (rasi bintang berdasarkan konstelasi bintang-bintang). Xrays menentukan bahwa alat ini berisikan 32 tuas yang sangat cocok dan masih berfungsi. Kabar tersebut mengejutkan komunitas ilmuwan yang menyimpulkan bahwa mesin tersebut merupakan kalender astronomi canggih yang hampir seakurat model modern. Namun demikian Mesin Antikythera ini menyusahkan para ilmuwan sebab bertentangan dengan dugaan sejarah perkembangan teknologi di era tersebut. Beberapa bahkan mencoba untuk meyakinkan, dengan alasan bahwa navigator masa kini pasti telah melemparkannya dari pesawat, yang secara kebetulan mendarat persis di sebelah kapal tenggelam. Kemudian peneliti kelautan terkenal Jacques Cousteau menemukan lebih banyak sisa tuas perunggu di area yang sama. Darimanakah bangsa Yunani memperoleh pengetahuan untuk membuat alat semacam ini?
Sebuah kuil di New Delhi, India, memiliki keajaiban teknologi kuno semacam ini ; sebuah pilar yang terbuat dari bahan campuran baja mampu bertahan selama 1600 tahun di ruang terbuka tanpa ada tanda-tanda berkarat. Analisa ultrasound menunjukkan bahwa pilar tersebut dibangun dari cakram/lempengan-lempengan besi yang di las. Bagaimana prestasi kemampuan teknik peleburan logam pada 1600 tahun yang lalu dapat dijelaskan? Di Eropa, kemampuan teknologi untuk membangun sesuatu hal yang serupa dengan ukuran pilar tersebut belum ditemukan hingga akhir abad 19.
Di penggalian yang sama, para ilmuwan tidak mampu menjelaskan adanya lubang-lubang di beberapa tulang manusia dan hewan yang berusia 40.000an, dan telah disetujui oleh para ilmuwan sebagai hasil tembakan peluru. Para ahli balistik terperanjat ketika diperlihatkan spesimen tersebut. Apakah seorang manusia gua membawa-bawa senjata api?
Tetapi bukan hanya artifak-artifak aneh itu yang mengungkapkan kemajuan sejarah manusia, nenek moyang kita bahkan telah menuliskan adanya peradaban di masa lampau. Mempertimbangkan kutipan dari cerita Mahabarata berikut, sebuah cerita kuno Hindu:
“Sebuah obyek dilontarkan ke udara dengan seluruh kekuatan jagad raya.… Pilar asap bercahaya dan menyala seterang 10.000 matahari, mengembangkan kemuliaannya… Senjata tanpa nama, layaknya halilintar besi, sebuah pesan kematian dahsyat yang mengurangi abu seluruh ras manusia… Mayat-mayat terbakar tanpa dapat dikenali. Rambut dan kukunya berguguran, tembikar pecah tanpa ada sebabnya, dan burungburung berubah putih.”
Seandainya teks tersebut menggambarkan suatu ledakan nuklir, mungkin berat bagi banyak pihak untuk menganggapnya serius. Namun demikian, ketika kita menyadari bahwa di kota Hindu, Rajasthan, kirakira area seluas 5 mil tertutup lapisan debu radioaktif raksasa. Intensitas radiasi tetap menyebabkan area tersebut tidak mungkin untuk dihuni. Cerita prasejarah tersebut tidak hanya diungkapkan secara detail oleh Mahabharata, cerita-cerita Hindu lain pun mengungkapkan adanya sebuah senjata yang menyapu bersih seluruh tentara layaknya daun.
Sebuah model pesawat kecil terbuat dari emas dan ditemukan di Amerika Tengah
Ada keberadaan ratusan artifak dan gambaran kuno yang jika secara hat-ihati menelitinya menggelitik kita untuk mempertimbangkan kembali perkiraan model baru teknologi modern. Lima tahun sebelum Wright bersaudara membuat pesawat pertamanya, sebuah pesawat kayu berusia 2200 tahun ditemukan di Mesir. Namun karena pesawat terbang bukan alat yang familiar bagi semua orang bahkan pada saat itu, arkeolog mempercayai bahwa artifak tersebut semacam patung berbentuk burung. Obyek metalik serupa juga ditemukan di area praKolombian Amerika (PraKolumbian biasanya merujuk pada peradaban asli Amerika sebelum kedatangan Christopher Columbus, seperti Mesoamerica [Aztec dan Maya] dan Andes [Inca, Moche, Chibcha, Cañaris] kurang lebih 14,000 SM1492). Bahkan lebih mencengangkan lagi, lukisan dalam gua ditemukan di bagian terpencil dunia yang menggambarkan seolah-olah jaman subur untuk pesawat angkasa.
31 Desember 2009
FOSIL BUNGA 100 JUTA TAHUN
Meski para ahli sudah memastikan kalau bunga itu hanyalah sebuah fosil, toh orang-orang tetap berdatangan untuk melihatnya.
” Bunga itu hadiah dari alam,” ujar Ran Zaizhong, kepada desa setempat pada ananova.com.
Adapun bunga itu ditemukan oleh penduduk desa yang sudah tua ketika dirinya datang ke hutan untuk mencari kayu bakar sebulan yang lalu.
Dan karena penemuan itu para penduduk desa membangun sebuah jalan menuju ke bunga batu raksasa itu.
Menurut Ran, tempat itu dulunya tertutup tanah dan hutan sampai hujan deras mengakibatkan sebuah bukit longsor dan membuat bunga batu raksasa itu muncul.
Namun, ahli geologi, Dr Meng Youyan, mengatakan kalau ternyata bunga raksasa itu adalah bongkol certa yang berumur 300 juta tahun.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------\
Subhanallah, ternyata ALlah menyimpan kenang kenangan masa lalu, untuk manusia zaman ini.
----R----
FOTO-FOTO TERBAIK DARI TELESCOPE HUBBLE
luar angkasa
Galaxy
Sombrero berjarak 28 juta tahun cahaya dari Bumi, dipilih sebagai foto
terbaik yang pernah diambil oleh telescope Hubble. Disebut juga M104
dimana galaxy ini memiliki 800 milyar bintang dalam 50.000 tahun cahaya
yang melintasi…… Betapa
Maha luasnya tak terbatas luar angkasa tak terbayangkan ,Indah
nian ,menghanyutkan batin mengembara tiada ujung , menyentuh
tembus kehamparan kosong ,kembali kesanubari yang paling dalam ,
ya Khalik .
Dinamakan
kelompok bintang Semut, berjarak antara 3000 sampai dengan 6000 tahun
cahaya dari Bumi. Disebut juga sebagai Mz3. Ketika observasi
mengingatkan pada semut, terlihat lapisan kabut debu dan gas.
Di
posisi ke tiga ada Nebula NGC 2392, berjarak 5000 tahun cahaya dari
Bumi. Disebut Eskimo karena mirip seperti wajah orang Eskimo. Dilingkari
cincin yang terdiri dari banyak komet.
Disebut kelompok bintang Mata Kucing , yang mana terlihat seperti mata dari cincin milik Sauron pada film Lord of the Rings.
Disebut juga Kerucut, berjarak 2,5 tahun cahaya pada panjang jaraknya yaitu setara dengan 23 juta perjalanan kembali dari bulan.
Dinamakan
Badai Yang Sempurna, berjarak 5500 tahun cahaya dari bumi diskripsikan
sebagai gelembung laut yang terdiri dari Hidrogen, sedikit Oksigen,
Sulfur dan masih banyak elemen lainnya.
Dinamakan
Bintang Malam, dinamakan demikian karena mengingatkan para astronomi
pada lukisan terkenal Van Gogh. Terlihat lingkarang cahaya mengitari
sebuah bintang di dalam galaxy Bima Sakti.
23 Desember 2009
SISA PENINGGALAN PERANG NUKLIR ZAMAN PRASEJARAH
Epos
Mahabarata mengisahkan konflik hebat keturunan Pandu dan Dritarasta
dalam memperbutkan takhta kerajaan.Menurut sumber yang saya dapat,epos
ini ditulis pada tahun 1500 SM,dan menurut perkiraan, perang tsb meletus
sekitar 5000 tahun yang lalu.
Banyak spekulasi bermunculan dari peristiwa ini,diantaranya ada sebuah spekulasi baru dengan berani menyebutkan bahwa perang Mahabarata adalah semacam perang NUKLIR! Tapi, benarkah demikian yang terjadi sebenarnya?Mungkinkah jauh sebelum era modern seperti masa kita ini ada sebuah peradaban maju yang telah menguasai teknologi nuklir?
Banyak spekulasi bermunculan dari peristiwa ini,diantaranya ada sebuah spekulasi baru dengan berani menyebutkan bahwa perang Mahabarata adalah semacam perang NUKLIR! Tapi, benarkah demikian yang terjadi sebenarnya?Mungkinkah jauh sebelum era modern seperti masa kita ini ada sebuah peradaban maju yang telah menguasai teknologi nuklir?
REAKTOR NUKLIR BERUSIA 2MILIYAR THN DI OKLA, REPUBLIK GABON
Pada
tahun 1972, ada sebuah perusahaan (Perancis) yang mengimpor biji
mineral uranium dari Oklo di Republik Gabon, Afrika untuk diolah. Mereka
terkejut dengan penemuannya, karena biji uranium impor tersebut
ternyata sudah pernah diolah dan dimanfaatkan sebelumnya serta kandungan
uraniumnya dengan limbah reaktor nuklir hampir sama. Penemuan ini
berhasil memikat para ilmuwan yang datang ke Oklo untuk suatu
penelitian, dari hasil riset menunjukkan adanya sebuah reaktor nuklir
berskala besar pada masa prasejarah, dengan kapasitas kurang lebih 500
ton biji uranium di enam wilayah, diduga dapat menghasilkan tenaga
sebesar 100 ribu watt. Tambang reaktor nuklir tersebut terpelihara
dengan baik, dengan lay-out yang masuk akal, dan telah beroperasi selama
500 ribu tahun lamanya. Yang membuat orang lebih tercengang lagi ialah
bahwa limbah penambangan reaktor nuklir yang dibatasi itu, tidak
tersebarluas di dalam areal 40 meter di sekitar pertambangan. Kalau
ditinjau dari teknik penataan reaksi nuklir yang ada, maka teknik
penataan tambang reaktor itu jauh lebih hebat dari sekarang, yang sangat
membuat malu ilmuwan sekarang ialah saat kita sedang pusing dalam
menangani
18 Desember 2009
PENCIPTAAN ALAM SEMESTA DAN HUBUNGANNYA DENGAN AL-QUR'AN
Alam
semesta telah diciptakan sekitar 15 miliar tahun yang lalu. Tidak
seorangpun tahu kenapa, mengapa, dan bagaimana alam semesta ini
terbentuk. Akan tetapi, dari beberapa penelitian yang memakan waktu yang
lama, bermunculanlah berbagai teori penciptaan alam semesta. Pada abad
ke 19, banyak orang mempercayai teori alam semesta yang tetap. Teori ini
mengatakan bahwa alam semesta tidak memiliki permulaan, dengan kata
lain alam semesta ini telah ada sejak dahulu kala dan tidak berubah
(statis). Teori ini muncul dari kalangan materialis yang tidak percaya
tentang penciptaan.
PENGHIJAUAN SAHARA DAN HUBUNGANNYA DENGAN AL-QUR'AN
Sahara
adalah nama gurun terbesar di dunia. Sahara terletak di benua Afrika,
tepatnya di dekat Mesir. Tempat ini disebut sebagai tempat terkering di
dunia. Meskipun Sahara disebut sebagai tempat terkering di dunia, pada
masa lalu, Gurun Sahara merupakan hutan yang luas, hal ini telah
dibuktikan dengan adanya lukisan yang dilukis oleh manusia purba di
dinding gua-gua yang menunjukkan bahwa dulunya Gurun Sahara merupakan
hutan yang hijau. Selain itu, hal ini diperkuat dengan ditemukannya
fosil-fosil yang teridentifikasi sebagai serbuk sari bunga. Hal ini
tentu sangat disayangkan, karena hutan tersebut berubah menjadi Gurun
Sahara hanya dalam kurun waktu 5.500 tahun. Kemungkinan besar penyebab
perubahan tersebut adalah manusia yang hidup pada zaman tersebut.
08 Desember 2009
PERADABAN ATLANTIS
Seorang sarjana Barat menemukan Inggrid Bennette, seorang yang mampu mengenang kehidupan masa lalunya saat menjadi warga Atlantis ribuan tahun yang lalu. Dari ingatannya diketahui peradaban Atlantis sangat tinggi dan selaras dengan alam.
Mitos mengenai peradaban Atlantis, selain catatan dalam dialog Plato, kita nyaris tidak memiliki bukti lain sebagai bahan pertimbangan. Sebenarnya, dialog juga mencatat: Atlantis, yang mempunyai tingkat peradaban tinggi, negara makmur dan kuat, mengakibatkan kehidupan rakyat mulai bejat, sehingga akhirnya segenap peradaban lenyap dalam bencana besar. Sarjana Barat secara kebetulan menemukan seseorang yang mampu mengingat kembali dirinya sebagai orang Atlantis di kehidupan sebelumnya "Inggrid Benette". Beberapa penggal kehidupan dan kondisi sosial dalam ingatannya masih membekas, sebagai bahan masukan agar bisa merasakan secara gamblang peradaban tinggi Atlantis. Dan yang terpenting adalah memberikan kita petunjuk tentang mengapa Atlantis musnah. Di bawah ini adalah ingatan Inggrid Bennette.
DITEMUKAN ES BISA TERBAKAR
<a href='http://openx.inilah.com/www/delivery/ck.php?n=a8ac444a&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.inilah.com/www/delivery/avw.php?zoneid=144&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a8ac444a' border='0' alt='' /></a>
INILAH.COM,
Jakarta- Gas hydrates atau dikenal sebagai es yang bisa terbakar mampu
menyediakan sumber energi yang bersih di masa mendatang. Gas itu bisa
menggantikan sumber bahan bakar fosil yang menyebabkan polusi tinggi
pada saat ini.
MISTERI SEGITIGA BERMUDA
SEBENARNYA
tempat misteri ini tak benar bila dikatakan segitiga, sebab batas-batas
dari petunjuk kapal-kapal atau pesawat terbang yang hilang lebih dari
bentuk segitiga itu. Segitiga itupun hanya merupakan imajinasi saja.
Bila kita ambil peta, kita buka di bagian Amerika Tengah, di sana
terdapat banyak kepulauan Hindia Barat. Untuk mengetahui bagaimana
bentuk dari Segitiga Bermuda itu, kita tarik garis dari kota Miami ke
kota San Juan di Puerto Rico; dari San Juan ke pulau Bermuda; dan
kembali ke Miami di daerah Florida, Amerika. Meskipun sebenarnya misteri
Segitiga Bermuda ini “milik” orang Amerika, tak apalah kita turut
memperbincangkannya.
Sebenarnya tempat semacam ini ada pula di tempat lain, juga di Amerika, yaitu di sebuah danauyang bernama Ontario, bahkan lebih “mengerikan” dari Segitiga Bermuda.
Sebenarnya tempat semacam ini ada pula di tempat lain, juga di Amerika, yaitu di sebuah danauyang bernama Ontario, bahkan lebih “mengerikan” dari Segitiga Bermuda.
DIBALIK MUJIZAT NABI MUSA
MASIH
ingatkah teman-teman dengan kisah mukjizat Nabi Musa yang membelah laut
merah dengan tongkatnya? Jika salah satu diantara teman-teman yang
menganggap kisah tersebut hanya merupakan dongeng belaka, sekarang mari
kita simak tulisan dibawah ini.
Seorang Arkeolog bernama Ron Wyatt pada ahir tahun 1988 silam mengklaim bahwa dirinya telah menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur kuno didasar laut merah. Menurutnya, mungkin ini merupakan bangkai kereta tempur Pharaoh yang tenggelam dilautan tsb saat digunakan untuk mengejar Musa bersama para pengikutnya.
Seorang Arkeolog bernama Ron Wyatt pada ahir tahun 1988 silam mengklaim bahwa dirinya telah menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur kuno didasar laut merah. Menurutnya, mungkin ini merupakan bangkai kereta tempur Pharaoh yang tenggelam dilautan tsb saat digunakan untuk mengejar Musa bersama para pengikutnya.
SEGI TIGA BERMUDA VERSI INDONESIA
DUA
kecelakaan lalulintas pada awal tahun 2008 lalu sangat memperihatinkan.
Yang pertama kecelakaan lalulintas laut yang menimpa kapal laut
Senopati Nusantara, yang kedua kecelakaan Pesawat Adam Air. Keduanya
diduga terjadi pada waktu yang berdekatan di kawasan yang sama
berdekatan juga di laut Utara Jawa, dan yang satu di seputar Masalembo.
MISTERI PIRAMIDA DI SEGITIGA BERMUDA
BELUM
lama ini, beberapa ilmuwan Amerika, Perancis dan negara lainnya pada
saat melakukan survey di area dasar laut Segitiga Bermuda, Samudera
Atlantik, menemukan sebuah piramida berdiri tegak di dasar laut yang tak
pernah diketahui orang, berada dibawah ombak yang menggelora! Panjang
sisi dasar piramida ini mencapai 300 meter, tingginya 200 meter, dan
jarak ujung piramida ini dari permukaan laut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar