محمد نور توفيق

محمد نور توفيق
إِنَّ الْحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُYAA MUQOLLIBAL QULUUB TSABBIT QOLBII 'ALAA DIINIKA "WAHAI YANG MEMBOLAK-BALIKKAN HATI, TEGUHKAN HATIKU PADA AGAMA-MU" Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, kita meminta pertolongan kepada-Nya, kita meminta ampunan kepada-Nya dan bertaubat kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejelekan diri kita dan dari keburukan amal-amal kita. Barang siapa yang diberi petunjuk Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Dan barang siapa yang disesatkan maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada beliau, keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh pengikut mereka yang setia hingga akhir masa. Amma ba’du. http://shohibulummah.blogspot.com/ facebook : muhammadnurtaufiq@rocketmail.

Minggu, 03 Juli 2011

Debat Lucu Ahlussunnah VS Salafy Wahabi

Debat Lucu Ahlussunnah VS Salafy Wahabi

27 Februari 2010
Agar tidak tegang terus menerus menghadapi problem yang serius, bagaimana cara mengatasinya? Biasanya kami bercanda lucu-lucuan, maka kendorlah urat saraf  kami. Sebagaimana kami tadi membaca posting terbaru dari Abu Salafy yang lucu banget, tentang anekdot akidah Salafy Wahabi. Lucu, sebab kami baru tahu ternyata ada hadits yang bunyinya kayak gitu. Seorang teman kami mempraktekkan duduk-Nya, menumpangkan kaki yang satu di atas kaki yang satunya. Karena praktek duduknya  yang sangat lucu, kami jadi tertawa terpingkal-pingkal. “Hei, istighfar, istighfar….”  


Nah, di bawah ini ada juga 13 aneh(k)dot dari perdebatan antara Salafy Wahabi VS Ahlussunnah. Ini memang murni lucu-lucuan, tapi walaupun sekedar humor, menurut kami tetap memiliki kekuatan lebih dari sekedar humor biasa. Anekdot ini kami ambil dari Website Daarul Mukhtar Org di url:
http://www.daarulmukhtar.org/index.php?option=com_content&task=blogsection&id=0&Itemid=27
Selamat mengikuti anekdot ini, dan awas, jangan tegang terus, ah….?
SEKELUMIT ANEKDOT PERDEBATAN
Wahabi & Salafi (WS): “Maulid dan tahlilan itu haram,   dilarang di dalam agama.”
Ahlussunnah (AJ) : “Yang dilarang itu bid’ah, bukan  Maulid atau tahlilan, bung!”
WS : “Maulid dan tahlilan tidak ada dalilnya.”
AJ : “Makanya jangan cari dalil sendiri, nggak bakal  ketemu. Tanya dong  sama  guru, dan baca kitab ulama, pasti ketemu dalilnya.”
WS : “Maulid dan tahlilan tidak diperintah di dalam   agama.”
AJ : “Maulid dan tahlilan tidak dilarang di dalam agama.”
WS : “Tidak boleh memuji Nabi Saw. secara berlebihan.”
AJ : “Hebat betul anda, sebab anda tahu batasnya dan tahu letak berlebihannya. Padahal, Allah saja  tidak pernah membatasi pujian-Nya kepada Nabi Saw. dan tidak pernah melarang pujian yang berlebihan  kepada beliau.”

WS : “Maulid dan tahlilan adalah sia-sia, tidak ada  pahalanya.”
AJ : “Sejak kapan anda berubah sikap seperti Tuhan, menentukan suatu amalan berpahala atau tidak, Allah saja tidak pernah bilang bahwa Maulid dan  tahlilan itu sia-sia.”
WS : “Kita dilarang mengkultuskan Nabi Saw. sampai-      sampai menganggapnya seperti Tuhan.”
AJ : “Orang Islam paling bodoh pun tahu, bahwa Nabi Muhammad Saw. itu Nabi dan Rasul, bukan Tuhan.”
WS : “Ziarah ke makam wali itu haram, khawatir bisa  membuat orang  jadi musyrik.”
AJ : “Makanya, jadi orang jangan khawatiran, hidup jadi susah, tahu.”
WS : “Mengirim hadiah pahala kepada orang meninggal itu  percuma, tidak akan sampai.”
AJ : “Kenapa tidak! kalau anda tidak  percaya, silakan anda mati duluan, nanti saya kirimkan pahala al- Fatihah kepada anda.”
WS : “Maulid itu amalan mubazir. Daripada buat Maulid,  lebih baik biayanya buat menyantuni anak yatim.”
AJ : “Cuma orang pelit yang bilang bahwa memberi makan       atau berinfak untuk pengajian  itu mubazir. Sudah  tidak menyumbang, mencela pula.”

WS : “Maulid dan tahlilan itu bid’ah, tidak ada di zaman  Nabi saw.”
AJ : “Terus terang, Muka anda juga bid’ah, karena tidak  ada di zaman Nabi Saw.”
WS : “Semua bid’ah (hal baru yang diada-adakan) itu sesat, tidak ada bid’ah yang baik/hasanah.”
AJ : “Saya ucapkan selamat menjadi orang sesat. Sebab  Nabi Saw. tidak pernah memakai resleting, kemeja,  motor, atau mobil seperti anda. Semua itu bid’ah, dan semua bid’ah itu sesat.”
WS : “Kasihan, masyarakat banyak yang tersesat. Mereka  melakukan amalan bid’ah yang berbau syirik.”
AJ : “Sudah lah, kalau anda masih bodoh, belajarlah  dulu, sampai anda bisa melihat jelas kebaikan di dalam amalan mereka.”
WS : “Saya menyesal dilahirkan oleh orang tua yang  banyak melakukan bid’ah.”
AJ : “Orang tua anda juga pasti sangat menyesal karena  telah melahirkan anak durhaka yang sok pintar  seperti anda.”
WS : “Para penceramah di acara Maulid, bisanya hanya mencaci maki dan memecah belah umat.”
AJ : “Sebetulnya, para penceramah itu hanya mencaci maki  orang seperti anda yang kerjanya menebar keresahan  dan benih perpecahan di kalangan umat.”
WS : “Qunut Shubuh itu bid’ah, tidak ada dalilnya, haram  hukumnya.”
AJ : “Kasihan, rokok apa yang anda hisap? Setahu saya, di dalam iklan, merokok Star Mild hanya membuat  orang terobsesi menjadi sutradara atau orator.  Sedangkan anda sudah terobsesi menjadi ulama besar       yang mengalahkan Imam Syafi’i yang mengamalkan  qunut shubuh. Lebih Brasa, Brasa Lebih pinter gitu  loh!”

1 komentar:

  1. salafy golongan berperilaku salaf atau saraf, Majelis Tafsir Al quran, tafsirnya sendiri atau merujuk ulama muktabar, MMI, JAT,yg pimpinannya terdakwa teroris dll, gmn menurut anda?

    BalasHapus