كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا تَهَجَّدَ مِنْ
اللَّيْلِ قَالَ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ
وَالْأَرْضِ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ
وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ
(صحيح البخاري)Sabda Rasulullah saw :
“Bahwa Nabi saw bila shalat Tahajjud dimalam hari berdoa : Wahai Allah, Bagi Mu Pujian, Engkaulah Cahaya segenap langit dan Bumi, Bagi Mu Pujian, Engkaulah Yang Menegakkan Langit dan Bumi, dan Bagi Mu Pujian, Engkaulah Yang Maha Mengasuh Segenap langit dan Bumi, dan yg diantara Segenap Langit dan Bumi, ..” (Shahih Bukhari)
Rasulullah Saw, malam hari mengajarkan daripada sekilas doa beliau saw ketika beliau saw bermunajat di malam hari selepas shalat tahajjudnya.
Limpahan puji kehadirat Allah Maha Raja langit dan bumi, penguasa Tunggal dan Abadi. Menghidupkan setiap jiwa kepada puncak – puncak keluhuran, mengundang hamba – hambaNya untuk selalu berada di dalam kebahagiaan dunia dan akhirat dengan tuntunan Sayyidina Muhammad Saw. Limpahan puji kehadirat Allah Maha Raja alam semesta, yang menghamparkan angkasa raya dari tiada, yang menciptakan seluas – luasnya angkasa langit dan bumi dan menjadikannya bertasbih mengagungkan Nama Allah.
Hadirin – hadirat, dijelaskan oleh para ilmuwan bahwa ternyata planet yang ada di alam ini bukan hanya matahari, bulan dan bintang tetapi bumi adalah satu bagian daripada Galaksi Bimasakti. Yang galaksi bimasakti ini adalah satu rumpun bintang dan planet yang berjumlah lebih dari 200 milyar bintang. Bumi adalah salah satu dari 200 milyar planet lainnya. Dan ternyata hadirin – hadirat, bukan hanya galaksi bimasakti yang ada di langit, ada galaksi atau kelompok bintang – bintang yang dekat dengan galaksi kita (galaksi bimasakti) yaitu Galaksi Andromeda.
Galaksi Andromeda mempunyai lebar rentangnya dari rumpun demikian milyar planet yang ada padanya dan lebarnya mencapai 220.000 tahun cahaya. Jika ditempuh 220.000 tahun cahaya menempuh ujung andromeda hingga ujung yang satunya. Demikian luasnya milyaran planet yang ada di galaksi andromeda hingga lebarnya mencapai 220.000 tahun cahaya sedangkan kecepatan cahaya adalah 300.000 km/detik. 300.000 km/detik kecepatan cahaya. dan jarak antara bumi dengan galaksi andromeda adalah 2.000.000 tahun cahaya. Maka 2.000.000 (2 juta) tahun cahaya itu (300.000 km/detik X 60/menit berarti X 60/jam berarti X 24 jam X 365 hari X 2.000.000 tahun).
Maka bentuk andromeda yang dilihat malam ini, saat ini adalah bentuk andromeda 2.000.000 tahun yang silam karena bentuk cahaya itu baru sampai ke bumi setelah 2.000.000 tahun dan ternyata galaksi bukan hanya bimasakti dan andromeda tetapi berjuta – juta galaksi telah ditemukan para ilmuwan kita dan itu baru di langit yang pertama.
Sang Nabi saw didalam munajatnya berdoa “Allahumma lakal hamdu anta nurussamawati wal ard wa lakal hamdu anta qayyimussamawati wal ard wa lakal hamdu anta rabbussamawati wal ard wa man fiihinna” Wahai Allah bagi-Mu pujian – pujian dan Engkau-lah yang menerangi segenap langit dan bumi, Wahai Allah bagi-Mu pujian – pujian, Kau-lah yang membangun dan menegakkan segenap langit dan bumi, Wahai Allah bagi-Mu pujian, Kau-lah yang mengasuh dan memelihara seluruh langit dan bumi, Dialah (Allah Swt) yang menerangi alam semesta, menerangi angkasa raya, menciptakan cahaya dan menjadikannya dan membangunnya dari tiada dan memeliharanya sampai hari kiamat kelak.
Hadirin – hadirat, Dialah Maha Raja langit dan bumi Yang Maha Berkuasa. Betapa kecil dan tidak berartinya kita di planet bumi, di tengah luasnya samudera bintang di angkasa raya, bumi bagaikan debu ditengah samudera. Hadirin – hadrirat, Sang Pemilik samudera langit dan bumi adalah Allah Jalla Wa Alla dan perkumpulan mulia seperti ini dimuliakan oleh Sang Maha Raja alam semesta. Inilah perkumpulan kerinduan kepada Allah, inilah perkumpulan yang sangat dicintai oleh Maha Raja langit dan bumi karena dalam perkumpulan ini hamba – hambaNya banyak yang kembali kepada-Nya dan meninggalkan dosa – dosa kepada-Nya dan di perkumpulan ini telah ditugaskan para malaikat khusus untuk mencatat dan menyaksikan hadirin dan mendoakan mereka dengan doa “allahumma shalli a’laihi allahummarhamhu” Wahai Allah limpahkan shalawat untuk mereka yang hadir, Wahai Allah sayangilah mereka. Demikian riwayat Shahih Bukhari tentang mereka yang ebrdatangan ke masjid.
Sang Pemilik kekuasaan termulia, Sang Pemilik Kekuatan dan Maha Merubah kejadian yang menjadi pegangan Para Nabi dan Rasul dan para shalihin dan mukminin. Mereka mengandalkan kekuatan Illahiyah yang tidak bisa diterka atau pun tidak bisa ditembus oleh kekuatan makhluk. Sebagaimana kalimat yang terkahir diucapkan oleh Nabiyullah Ibrahim alaihis salam ketika akan dinyalakan api namrud maka berkatalah Ibrahim alahis salam “hasbiyallahu wani’mal wakiil” cukup bagiku Allah. Dan Dialah semulia dan sebaik – baik tempat untuk mewakilkan segala permasalahan. Permasalahan yang tidak bisa ditangani makhluk, permasalahan api adalah selalu membakar dan itu selalu terjadi sepanjang bumi ini ada dan sifat api adalah membakar. Akan tetapi ketika kalimat “hasbiyallahu wani’mal wakiil” cukup bagiku Allah, dan semulia – mulia tempat bertawakkal. Maka Allah perintahkan api “kuuniy bardan wa salaaman ala ibrahim”, wahai api jadilah kau sejuk dan membawa keselamatan bagi Ibrahim as. QS. Al Anbiya 69. Maka api itu menjadi sejuk, karena apa? Karena kekuatan Illahiyyah muncul dari jiwa dan turun dari Cahaya Allah Swt menundukkan seluruh kekuatan di bumi. Membalik keadaan api yang membakar menjadi api yang sejuk. Kan belum pernah ada api yang sejuk kecuali apinya Nabiyullah Ibrahim alaihissalam. Allah yang menciptakan api dan sifatnya, Allah yang menajdikan api itu panas dan membakar, Allah pula yang mampu membuatnya sejuk dengan ketentuan-Nya. Demikian Jalallahu Tuhanku dan Tuhan kalian, yang mencintaiku dan mencintai kalian dan bukti cinta-Nya adalah kehadiran kita di malam ini salah satu bukti cinta-Nya Allah kepada kita.
Seorang muslim memahami, dia adalah salah seorang yang dicintai Allah. Jika Allah membencinya maka bisa saja Allah membalikkannya sehingga Allah tidak ingin ia bersujud kepada-Nya. Kalau Allah benci kepada kita maka kita tidak akan bisa sujud kepada Allah, tidak akan bisa menyebut Nama Allah kalau Allah sudah benci kepada hamba-Nya, bagaimana hamba itu bisa menggerakkan bibirnya menyebut Nama Allah. Namun Allah masih mengizinkan supaya kita semakin dekat kepada-Nya dengan kecintaan Allah Swt kepada kita. Jawablah cintanya Allah.
Dan tentunya sudah diketahui olehnya niat buruknya seorang raja dhalim tersebut, yang jika ditolak keinginannya berarti mengorbankan nyawa, bagaimana kalau ia wafat sedangkan suaminya Nabiyullah Ibrahim alaihissalam belum kembali. Lantas apa yang diperbuat Sayyidatuna Sarah?, seraya berwudhu ia berdoa “Wahai Allah jika betul – betul Kau yakini dan Kau ketahui aku beriman kepada-Mu wahai Rabb maka jangan Kau jadikan kekuasaan pada raja dhalim itu, kalau imanku ini benar Kau akui sebagai orang yang Islam, tidak menduakan-Mu dan mengakui Nabi Ibrahim adalah utusan-Mu (karena di masa itu) maka jangan Kau jadikan raja itu menguasai aku”. Maka ketika ia jumpa dengan raja itu, tiba – tiba raja itu melihat Sayyidatuna Sarah seraya bergetar lututnya dan raja itu roboh tanpa tahu kenapa. Karena ditundukkan oleh kekuatan Allah Swt. Raja itu berkata “keluarkan wanita ini, bebaskan..bebaskan!!”. Ketika aku berhadapan dengannya, aku bagaikan berhadapan dengan singa yang akan menghancurkanku. Seakan – akan ada belasan ekor singa yang menjaganya, keluarkan ia dari hadapanku, aku tidak mampu lagi berhdapan dengannya. Seorang raja dhalim tunduk. Sedangkan seorang wanita lemah, ia mempunyai kekuatan Illahi. Mana pasukanmu, mana kekuatanmu, semua tunduk dengan kekuatan Rabbul Alamin. Penguasa langit dan bumi, Dialah Allah Swt.
Allah berfirman “sari’u ilaa maghfiratin min rabbikum wa jannatin ardhuhaassamawati wal ard” bersegeralah kalian menuju pengampunan dari Tuhan kalian, sampailah segera pada maaf-Nya, sampai dan raihlah segala Kasih Sayang-Nya dan surga yang luasnya melebihi segenap luas langit dan bumi. QS. Ali Imran : 133. Capailah setelah kalian mendapatkan pengampunan-Ku, capailah surga, kata Allah.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Rasul saw adalah makhluk yang paling sempurna, ajaran beliau adalah selembut – lembut tuntunan. Sebagaimana diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika seorang pemuda datang kepada Rasul saw mengadukan dosa – dosanya. Maka Rasul saw tidak menjawab, namun Allah yang menjawab, apa yang difirmankan oleh Allah “innal hasanaat yudzhibnassayyi’at” bahwa pahala – pahala itu menghapus dosa – dosa.
Bagi kita yang banyak dosa, maka perbanyaklah pahala. Sudah terlanjur aku berbuat banyak dosa maka tambahlah untuk makin banyak berbuat pahala karena orang yang menambah dirinya dengan berbuat pahala itu akan diampuni dosa – dosanya dan dibimbing kepada keluhuran. Lidahku banyak mencaci orang lain, bagaimana agar lidahku berhenti dari mencaci orang atau menggunjing orang? Perbanyak baca Alqur’anulkarim, obati bibirmu dengan kalamullah Jalla Wa Alla, perbanyak dzikrullah. Demikian hadirin, mengobati lidah.
Aku banyak berbuat dosa dengan tanganku, maka perbanyaklah berbuat pahala dengan tanganmu. Berbuat dosa dengan mata maka perbanyaklah berbuat pahala dengan mata. “innal hasanaat yudzhibnassayyi’at” sungguh pahala itu menghapus dosa – dosa. Obati dosa – dosa kita dengan pahala. Hadirin – hadirat, demikian indahnya tuntunan Sayyidina Muhammad Saw. Demikian indahnya Allah.
Berkata para sahabat “kunna nasma’ tasbihuttha’am wa nahnu na’kul” demikian riwayat Shahih Bukhari. Kami kalau sedang makan itu, kalau Rasulullah makan kami sering dengar suara tasbih makanan yang disentuh jari – jari Sang Nabi saw, terdengar tasbih dan dzikirnya oleh kami ketika disentuh tangan Muhammad Rasulullah Saw. Makanan itu bertasbih kami mendengarnya. Demikian Allah jadikan keindahan pada Sang Nabi saw dan apa – apa yang disekitar Sang Nabi saw. Dan yang mencintai Sang Nabi saw adalah kesempurnaan iman.
Sebagaimana diriwayatkan didalam Shahih Bukhari bahwa ketika di hari kiamat kelak, disaat itulah. Bahwa disaat itu, disaat orang dalam kesulitan, setiap orang dituntut pertanggungjawaban atas setiap huruf yang pernah ia ucapkan, saat semua manusia ditanyakan atas setiap nafasnya, saat setiap debu yang diinjaknya bersasi, disaat itu diangkatlah maqam mahmudah (derajat terpuji) untuk Nabiyyuna Muhammad Saw. Semua yang dipadang mahsyar memuji indahnya derajat Sayyidina Muhammad Saw saat itu.
Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah, Ya Allah..Ya Allah..
Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah
Tidak lupa kita doakan tamu – tamu kita yang hadir. Ayahanda kita Habib Musthofa Al Aththas dan Habib Musthofa semoga dilimpahi Rahmat dan Keberkahan dan para habaib lainnya hadir bersama kita. KH. Djamaludin dari pengadegan, KH. Abdul Khair dari pengadegan dan Bpk. H. Yusuf dan H. Ashraf Ali dan para tamu – tamu kita semoga dilimpahi keberkahan dhahiran wa bathinan. Dan kita semua yang hadir, Rabbiy Rabbiy jadikan semua wajah kami kelak memandang indahnya Dzat-Mu Rabbiy. Demikian hari – hari kami selalu dalam kerinduan dan jadikan hari – hari kami selalu indah dan selalu rindu akan keindahan-Mu. Ya Rahman Ya Rahim. Kita teruskan dengan doa bersama, mendoakan muslimin – muslimat dengan doa kita Ya Arhamar Rahimin Farij A’lal Muslimin, sebagaimana riwayat Shahih Muslim Rasul saw “tiadalah seseorang mendoakan saudara muslimnya terkecuali malaikat berkata “amin walaka mitsluh”, kalau kita mendoakan satu kebaikan pada saudara muslim lainnya maka malaikat berkata “amin dan untukmu kebaikan itu”. Kalau kita minta pertolongan untuk seluruh muslimin, ada berapa jumlah muslimin di muka bumi yang sedang kesulitan, yang sedang sedih, yang sedang dalam masalah, semua terkena doa kita. Dan malaikat meng-amin-kan, semua itu juga muslimin – muslimat kita doakan pahalanya kembali kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar