قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ:
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي، وَأَنَا
عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ، وَوَعْدِكَ، مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ
بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ،
وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ
الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.) قَالَ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ
مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ
يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ اللَّيْلِ
وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ
الْجَنَّةِ
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw :
Raja dari semua doa mohon pengampunan adalah kau ucapkan : “(Wahai Allah, Engkau Tuhanku, Tiada Tuhan selain Engkau, Engkau yg menciptaku, dan aku adalah Hamba Mu, dan Aku ada pada janji dan sumpah setiaku (syahadat), dan aku berbuat semampuku (menunaikan janji dan sumpahku itu), aku berlindung pada Mu dari keburukan yg kuperbuat, aku sadari kenikmatan Mu atasku, dan aku sadari pula perbuatan dosa dosaku pada Mu, maka ampunilah aku, karena tiada yg mengampuni dosa kecuali Engkau). Barangsiapa yg mengucapkannya di siang hari dg mendalami maknanya lalu ia wafat dihari itu maka ia masuk sorga, barangsiapa yg mengucapkannya dimalam hari dg mendalami maknanya dan ia wafat sebelum pagi maka ia masuk sorga” (Shahih Bukhari)
Raja dari semua doa mohon pengampunan adalah kau ucapkan : “(Wahai Allah, Engkau Tuhanku, Tiada Tuhan selain Engkau, Engkau yg menciptaku, dan aku adalah Hamba Mu, dan Aku ada pada janji dan sumpah setiaku (syahadat), dan aku berbuat semampuku (menunaikan janji dan sumpahku itu), aku berlindung pada Mu dari keburukan yg kuperbuat, aku sadari kenikmatan Mu atasku, dan aku sadari pula perbuatan dosa dosaku pada Mu, maka ampunilah aku, karena tiada yg mengampuni dosa kecuali Engkau). Barangsiapa yg mengucapkannya di siang hari dg mendalami maknanya lalu ia wafat dihari itu maka ia masuk sorga, barangsiapa yg mengucapkannya dimalam hari dg mendalami maknanya dan ia wafat sebelum pagi maka ia masuk sorga” (Shahih Bukhari)
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ، وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ
اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ،
اْلَحَمْدلُلهِ الَّذِيْ هَدَانَا، بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا
إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ، وَقَدْ نَادَانَا، لَبَّيْكَ ياَمَنْ دَلَّنَا
وَحَدَانَا، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ،
الحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا اْلمَحضر، وَاْلحَمْدُلِلهِ
الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذِهِ اْلمُنَاسَبَةِ ...
Limpahan puji ke hadirat Allah Jalla wa ‘Alaa, Maha raja langit dan
bumi, Maha Suci Allah, Maha penguasa tuggal, Maha mencintai hamba Nya
melebihi segenap kecintaan, mencintai mereka dan menyayangi mereka
dengan kelembutan, mulai dari manusia tercipta dan mulai dari manusia
berada dalam sel rahim ibunya, belum mengenal siapapun hanya Allah, Yang
merangkai dan membangun tubuh kita dengan kesempurnaan sehingga
lahirlah tubuh yang ada pada kita ini dengan kepemilikan tunggal
dariNya,
tidak dirangkai dan dicipta oleh makhluk terkecuali oleh qudrah (takdir) Ilahi yang Maha Sempurna, sehingga terbentuklah tubuh mulia ini, anugerah yang luhur datang dari Rabbul ‘alamin, dititipkan kepada ayah bunda kita hingga kita lahir ke muka bumi dengan kasih sayangNya, dititipkan melalui bunda kita, kemudian manusia tumbuh dewasa,
tidak dirangkai dan dicipta oleh makhluk terkecuali oleh qudrah (takdir) Ilahi yang Maha Sempurna, sehingga terbentuklah tubuh mulia ini, anugerah yang luhur datang dari Rabbul ‘alamin, dititipkan kepada ayah bunda kita hingga kita lahir ke muka bumi dengan kasih sayangNya, dititipkan melalui bunda kita, kemudian manusia tumbuh dewasa,
Diantara mereka ada yang kufur (dan) ada yang shaleh, ada yang taat
kepada Allah (dan) ada yang kufur kepada Allah, namun Sang Maha Penyabar
tetap memberi dan memberi, Sang Maha Penyabar tetap memberi rizki
walaupun Allah SWT difitnah dan dicaci, walaupun Allah SWT ditantang
dengan kemungkaran dan dosa, namun Maha raja langit dan bumi yang maha
lembut masih tetap memberi mereka rizki dan menawarkan pengampunan,
menawarkan taubat, menawarkan kemuliaan tauhid bagi mereka yang mau
menerima kasih sayang Ilahi untuk mendapatkan kasih sayang Nya yang
abadi, yang dikhususkan bagi mereka-mereka yang beriman, yang
dikhususkan bagi mereka yang mensucikan Allah, yang bibirnya bercahaya
dengan zikrullah , yang panca inderanya dan tubuhnya dipenuhi hal-hal
yang di ridhai Allah,
tersisa para pendosa tersisa para pembuat kemungkaran dan kehinaan masih di tawarkan bagi mereka pengampunan, dan selama mereka masih dalam Islam , masih menyembah Allah, tidak menduakan Allah dan tidak mengakui ada Nabi selain Muhammad SAW Khaatamul Anbiyaa’ Wal Mursalin, maka sebesar apapun dosa mereka di dunia, Sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang akan memberikan kesempatan bagi mereka penyucian dosa di dunia, jika tidak dibersihkan (dg musibah) maka akan dicuci dalam kubur dengan kehinaan, jika tidak terselesaikan akan dicuci di dalam api neraka dan setelah itu mereka akan sampai ke dalam surga yang abadi, demikian kasih sayang Ilahi terhadap kalian ummat Sayyidina Muhammad SAW wa baraka ‘alaih.
tersisa para pendosa tersisa para pembuat kemungkaran dan kehinaan masih di tawarkan bagi mereka pengampunan, dan selama mereka masih dalam Islam , masih menyembah Allah, tidak menduakan Allah dan tidak mengakui ada Nabi selain Muhammad SAW Khaatamul Anbiyaa’ Wal Mursalin, maka sebesar apapun dosa mereka di dunia, Sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang akan memberikan kesempatan bagi mereka penyucian dosa di dunia, jika tidak dibersihkan (dg musibah) maka akan dicuci dalam kubur dengan kehinaan, jika tidak terselesaikan akan dicuci di dalam api neraka dan setelah itu mereka akan sampai ke dalam surga yang abadi, demikian kasih sayang Ilahi terhadap kalian ummat Sayyidina Muhammad SAW wa baraka ‘alaih.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Allah SWT memuliakan hamba-hambaNya dengan bimbingan keluhuran , dengan manusia yang paling lembut dan berkasih sayang, dengan manusia yang paling ramah dan indah , Sayyidina Muhammad SAW …وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ , (dan Sungguh Engkau Wahai Muhammad berada pd Akhlak yg Agung” (QS Nun 4)
Allah SWT memuliakan hamba-hambaNya dengan bimbingan keluhuran , dengan manusia yang paling lembut dan berkasih sayang, dengan manusia yang paling ramah dan indah , Sayyidina Muhammad SAW …وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ , (dan Sungguh Engkau Wahai Muhammad berada pd Akhlak yg Agung” (QS Nun 4)
Seraya bersabda diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari :
... إِنَّ أَحَدَكُمْ يَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِحَتَّى مَا
يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ
الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الجنةِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ
أَحَدَكُمْ يَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الجنة حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ
وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ
بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا
Hadirin hadirat..
Rasul SAW bersabda diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari : “ Ada diantara kalian - tidak semuanya- beramal dengan amal-amal jahat dan hina, perbuatan penduduk ahli neraka, hingga jarak antara dia dan neraka hanya seperti satu hasta saja, namun Allah menghendaki berbeda maka Allah memberinya hidayah kemudian ia beramal dengan amalan ahli surga, maka masuklah ia ke dalam sorga. Dan sungguh ada di antara kalian yang beramal dengan amal ahli sorga hingga jarak antara dia dan sorga hanya satu hasta saja, namun didahului oleh ketentuan Allah maka ia pun berubah dan di cabut hidayahnya kemudian ia beramal dengan amal ahli neraka, maka masuklah ia ke neraka.
Rasul SAW bersabda diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari : “ Ada diantara kalian - tidak semuanya- beramal dengan amal-amal jahat dan hina, perbuatan penduduk ahli neraka, hingga jarak antara dia dan neraka hanya seperti satu hasta saja, namun Allah menghendaki berbeda maka Allah memberinya hidayah kemudian ia beramal dengan amalan ahli surga, maka masuklah ia ke dalam sorga. Dan sungguh ada di antara kalian yang beramal dengan amal ahli sorga hingga jarak antara dia dan sorga hanya satu hasta saja, namun didahului oleh ketentuan Allah maka ia pun berubah dan di cabut hidayahnya kemudian ia beramal dengan amal ahli neraka, maka masuklah ia ke neraka.
Hadirin hadirat…
Penjabaran hadits ini sangatlah panjang , insya Allah saya ringkaskan dulu penjabaran maknanya. Dijelaskan oleh Hujjatul Islam Al Imam Ibn Hajar Al ‘Asqalani di dalam Fathul Baari Bisyarh Shahih Al Bukhari dan lainnya, bahwa hadits ini adalah tahziiran ( peringatan), wa tabsyiiran ( kabar gembira), wa rajaaan ( pengharapan ) untuk orang –orang muslim yaitu agar orang-orang yang banyak beramal pahala tidak sombong, jangan menyombongkan dirinya “aku sudah beramal banyak”…apa si fulan itu pezina! si fulan itu pemabuk! si fulan itu berbuat mungkar!, aku siang dan malam di dalam kemuliaan..hati-hati Allah bisa mencabut hidayah kita dengan getaran hati kita. Sebaliknya jangan berputus asa bagi mereka yang banyak berbuat dosa, bisa saja Allah SWT melihat kebaikan di hatinya kemudian Allah memberikan hidayah, sepanjang umur dia banyak dosa di akhirnya Allah memberi hidayah, beramal dengan amal ahli sorga masuklah ia ke sorga. Jadi ringkasnya adalah orang yang banyak beribadah jangan sombong, dan orang yang banyak bermaksiat jangan putus asa dari kasih sayangNya. Betapa indahnya ucapan-ucapan Sayyidina Muhammad SAW, beruntung mereka yang banyak beribadah agar semakin luhur dan beruntung mereka yang dalam kehinaan dosa agar tidak putus asa dari rahmat Allah SWT, sempurna tuntunan Sayyidina Muhammad SAW.
Penjabaran hadits ini sangatlah panjang , insya Allah saya ringkaskan dulu penjabaran maknanya. Dijelaskan oleh Hujjatul Islam Al Imam Ibn Hajar Al ‘Asqalani di dalam Fathul Baari Bisyarh Shahih Al Bukhari dan lainnya, bahwa hadits ini adalah tahziiran ( peringatan), wa tabsyiiran ( kabar gembira), wa rajaaan ( pengharapan ) untuk orang –orang muslim yaitu agar orang-orang yang banyak beramal pahala tidak sombong, jangan menyombongkan dirinya “aku sudah beramal banyak”…apa si fulan itu pezina! si fulan itu pemabuk! si fulan itu berbuat mungkar!, aku siang dan malam di dalam kemuliaan..hati-hati Allah bisa mencabut hidayah kita dengan getaran hati kita. Sebaliknya jangan berputus asa bagi mereka yang banyak berbuat dosa, bisa saja Allah SWT melihat kebaikan di hatinya kemudian Allah memberikan hidayah, sepanjang umur dia banyak dosa di akhirnya Allah memberi hidayah, beramal dengan amal ahli sorga masuklah ia ke sorga. Jadi ringkasnya adalah orang yang banyak beribadah jangan sombong, dan orang yang banyak bermaksiat jangan putus asa dari kasih sayangNya. Betapa indahnya ucapan-ucapan Sayyidina Muhammad SAW, beruntung mereka yang banyak beribadah agar semakin luhur dan beruntung mereka yang dalam kehinaan dosa agar tidak putus asa dari rahmat Allah SWT, sempurna tuntunan Sayyidina Muhammad SAW.
Hadirin hadirat…
Dan disyarahkan pula dalam hadits ini tentang ketentuan-ketentuan Ilahi bisa berubah dengan niat kita, niat di dalam sanubari niat berbuat baik, niat berbuat luhur, niat dan berfikir mulia, hal itu bisa merubah ketentuan yang akan datang. Allah Maha mampu merubah takdirNya kepada kita, sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari Rasul SAW bersabda : “ Barangsiapa yang ingin diluasakan rizkinya, dan dipanjangkan usianya maka hendaklah ia menyambung silaturrahmi “. Kok bisa silaturrahmi memanjangkan umur, kok bisa menyambung silaturrahmi meluaskan rizki?, karena yang Maha memiliki ajal adalah Allah, Allah sudah menentukan untuk kita, fulan bin fulan jika menyambung silaturrahmi maka usianya sekian, kalau ia putuskan silaturrahmi maka usianya sekian, kalau ia menyambung silaturrahmi rizkinya sekian, kalau ia putuskan silaturrahmi maka rizkinya sekian, ketentuan Ilahiah yang mungkin saja dari kebaikan berubah menjadi kehinaan karena niat dan dosa kita , sebaliknya dengan niat mulia kita, dengan amal pahala kita, menghindari hal-hal yang dilarang Allah SWT semampunya, menjalankan perintah Allah SWT semampunya, dengan itu jelanglah kebahagiaan dunia dan akhirah, semakin kita berbuat baik semakin indah ketentuan yang akan datang bagi kita .
Dan disyarahkan pula dalam hadits ini tentang ketentuan-ketentuan Ilahi bisa berubah dengan niat kita, niat di dalam sanubari niat berbuat baik, niat berbuat luhur, niat dan berfikir mulia, hal itu bisa merubah ketentuan yang akan datang. Allah Maha mampu merubah takdirNya kepada kita, sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari Rasul SAW bersabda : “ Barangsiapa yang ingin diluasakan rizkinya, dan dipanjangkan usianya maka hendaklah ia menyambung silaturrahmi “. Kok bisa silaturrahmi memanjangkan umur, kok bisa menyambung silaturrahmi meluaskan rizki?, karena yang Maha memiliki ajal adalah Allah, Allah sudah menentukan untuk kita, fulan bin fulan jika menyambung silaturrahmi maka usianya sekian, kalau ia putuskan silaturrahmi maka usianya sekian, kalau ia menyambung silaturrahmi rizkinya sekian, kalau ia putuskan silaturrahmi maka rizkinya sekian, ketentuan Ilahiah yang mungkin saja dari kebaikan berubah menjadi kehinaan karena niat dan dosa kita , sebaliknya dengan niat mulia kita, dengan amal pahala kita, menghindari hal-hal yang dilarang Allah SWT semampunya, menjalankan perintah Allah SWT semampunya, dengan itu jelanglah kebahagiaan dunia dan akhirah, semakin kita berbuat baik semakin indah ketentuan yang akan datang bagi kita .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Demikian indahnya ketentuan Rabbul ‘Alamin SWT yang maha melimpahkan kemuliaan dan keberkahan bagi hamba-hambaNya .
Demikian indahnya ketentuan Rabbul ‘Alamin SWT yang maha melimpahkan kemuliaan dan keberkahan bagi hamba-hambaNya .
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ اْلقُرَى أَمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا
عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوْا
فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ . ( الأعراف : 96 )
“Jikalau seandainya penduduk negeri-negeri beriman dan
bertaqwa, pastilah Kami (Allah) akan melimpahkan kepada mereka
keberkahan dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat
Kami) itu, maka Kami (Allah) siksa mereka disebabkan perbuatannya”. ( Al
A’raf : 96 )
Allah SWT berfirman : Kalau seandainya penduduk itu, masyarakat itu
beriman dan bertakwa , banyak beribadah niscaya Ku limpahkan keberkahan
dari langit dan bumi, kemakmuran tumbuh dan muncul , musim penghujan
tidak membawa banjir dan musibah, musim kemarau tidak membawa musibah,
tanah menjadi subur tidak ada hama, tidak ada apa-apa, gempa dan lain
sebagainya tidak terjadi karena orang-orangnya bertakwa dan beriman,
namun karena banyaknya dosa maka yang maha lembut menjadikan musibah
sebagai penghapus dosa. Hadirin hadirat..makin banyak dosa kita makin
banyak musibahnya, musibah itu datang dari cinta Allah . Dan jangan kita
terkena musibah setelah kita wafat, namun tentunya kita tidak
menginginkan musibah, itu niatan di akhirah maka berdoalah. Telah kita
sampaikan malam selasa yang lalu sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan
oleh Sayyididina Abu Hurairah RA :
مِنْ أَكْثَرِ دُعَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ
يَقُوْلَ: " اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ"
Doa yang paling banyak dipanjatkan oleh Rasulullah SAW doa itu ,
“Wahai Allah Tuhan Kami, beri kami bahagia di dunia, bahagia di
akhirah, jauh dari api neraka “, indahnya ajaran Ilahi agar kita
mendapatkannya. Beruntunglah yang mau memperbanyak doa ini, untuk siapa
kebahagiaan dunia dan akhirah dan jauh dari api neraka? untuk yang
banyak mengamalkan doa ini, sudah pasti akan mendapatkannya, semoga aku
dan kalian dimuliakan dengan keagungan doa mulia ini dalam kebahagiaan
dunia dan akhirah. Amin…
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah...
Rasul SAW mengajarkan kepada kita Sayyidul Istighfar, raja dari semua istighfar. Istighfar itu banyak tapi Rasul SAW mengajarkan pimpinan atau raja dari semua doa memohon pengampunan kepada Allah SWT. Doa ini sangat agung dan sangat indah:
Rasul SAW mengajarkan kepada kita Sayyidul Istighfar, raja dari semua istighfar. Istighfar itu banyak tapi Rasul SAW mengajarkan pimpinan atau raja dari semua doa memohon pengampunan kepada Allah SWT. Doa ini sangat agung dan sangat indah:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ...
“Wahai Allah Engkaulah Tuhanku”.
Kata “ Rabb ” mempunyai tiga makna ; Sang Maha Pemelihara, Sang Pemilik, dan Sang Maha Raja. Ini ketiganya ada pada Rabbul ‘Alamin SWT. Allaahumma Anta Rabbi “ Wahai Allah Engkaulah Tuhanku, Engkaulah yang menciptaku, dan memiliki ku, dan Engkaulah yang menjadi Maha Rajaku. اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ .. , kalimat ini mendekatkanmu kepada puncak kekhusu’an, jika kita mengucapkannya tentunya kita sudah tahu bahwa Tuhan kita Allah, tapi kita telah mengucapkannya dengan perkataan sanubari yang dalam, menyambung silaturrahmi ruh kita dengan Allah SWT agar lebih bercahaya dengan cahaya keagungan Ilahi hingga kita betul-betul merasa sangat dekat Allah SWT karena kasih sayangNya, kasih sayang yang lebih dari ayah bunda kita.
Kata “ Rabb ” mempunyai tiga makna ; Sang Maha Pemelihara, Sang Pemilik, dan Sang Maha Raja. Ini ketiganya ada pada Rabbul ‘Alamin SWT. Allaahumma Anta Rabbi “ Wahai Allah Engkaulah Tuhanku, Engkaulah yang menciptaku, dan memiliki ku, dan Engkaulah yang menjadi Maha Rajaku. اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ .. , kalimat ini mendekatkanmu kepada puncak kekhusu’an, jika kita mengucapkannya tentunya kita sudah tahu bahwa Tuhan kita Allah, tapi kita telah mengucapkannya dengan perkataan sanubari yang dalam, menyambung silaturrahmi ruh kita dengan Allah SWT agar lebih bercahaya dengan cahaya keagungan Ilahi hingga kita betul-betul merasa sangat dekat Allah SWT karena kasih sayangNya, kasih sayang yang lebih dari ayah bunda kita.
...اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي
“ Wahai Allah Engkaulah yang maha mengasuhku, yang maha
memilikiku, yang maha rajaku “
لَاإِلهَ إِلَّا أَنْتَ
“ Tiada Tuhan selain Engkau ”
خَلَقْتَنِيْ
“Engkau yang telah menciptakan aku”
Engkau telah menciptaku dari tiada, asalnya manusia ini tidak pernah ada dan kita tidak pernah menginjak bumi serta tidak mengenal siapa pun dan tidak dikenal siapa pun, namun Allah yang menciptanya ke muka bumi.
Engkau telah menciptaku dari tiada, asalnya manusia ini tidak pernah ada dan kita tidak pernah menginjak bumi serta tidak mengenal siapa pun dan tidak dikenal siapa pun, namun Allah yang menciptanya ke muka bumi.
وَأَنَا عَبْدُكَ
“ Dan aku adalah hambaMu “
وَأنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ
“ Dan aku berada di dalam janji dan sumpah setia kepadaMu ”
yaitu kalimat syahadah
. مَااسْتَطَعْتُ
“ Tapi semampuku aku berbuat ”
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ
“ Aku berlindung kepadaMu dari buruknya perbuatanku”
Subhaanallah,, Sang Nabi SAW mengetahui terlalu banyak ummatnya yang
telah terjebak dalam dosa dan belum bisa meninggalkan dosa, lalu
bagaimana caranya mengatasi dosa-dosanya?, berlindung kepada Allah dari
perbuatan burukku. Mau berlindung kemana dari dosa kita,, siapa yang
maha mampu merubah keadaan supaya kita lepas dari dosa?? Allah.
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ
“ Aku berlindung kepadaMu dari buruknya perbuatanku “
maksudnya apa? Supaya Allah melindungi kita , kalau seandainya kita terjebak dalam dosa maka tentunya kalau kita dalam lindungan Allah, maka Allah ampuni. Kalau seandainya kita tidak mampu meninggalkan dosa, kalau Allah lindungi kita akan mampu meninggalkannya. Kalimat ini membuka kemuliaan luhur, di dalam kehidupan kita tidak lepas daripada segala ancaman dosa, sampai di hari kiamat maka Allah tidak akan lupa dengan kalimat “ Aku berlindung wahai Allah dari perbuatan buruk ku “, wahai Allah aku sadar tentang kenikmatanMu yang sangat besar , dan aku sadar juga betapa banyaknya dosa-dosaku, kalimat cinta dan rindu kepada Rabbul ‘Alamin.
maksudnya apa? Supaya Allah melindungi kita , kalau seandainya kita terjebak dalam dosa maka tentunya kalau kita dalam lindungan Allah, maka Allah ampuni. Kalau seandainya kita tidak mampu meninggalkan dosa, kalau Allah lindungi kita akan mampu meninggalkannya. Kalimat ini membuka kemuliaan luhur, di dalam kehidupan kita tidak lepas daripada segala ancaman dosa, sampai di hari kiamat maka Allah tidak akan lupa dengan kalimat “ Aku berlindung wahai Allah dari perbuatan buruk ku “, wahai Allah aku sadar tentang kenikmatanMu yang sangat besar , dan aku sadar juga betapa banyaknya dosa-dosaku, kalimat cinta dan rindu kepada Rabbul ‘Alamin.
Sudah mengeluh kesahkan kepada Allah, menyambung hubungan mulia
dengan kasih sayang Ilahi , mengadu dan merasakan diri kita hanyalah
hamba yang diciptaNya, mengadu bahwa kita mengetahui betapa banyak
kenikmatannya dan betapa banyak pula dosa kita bukanlah kita banyak
bersyukur tapi semua perbuatan syukur perlu disyukuri pula.
فَاغْفِرْلِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ
“ Maka ampunilah Aku wahai Allah, karena tidak ada yang
mengampuni dosa selain Engkau Wahai Allah “
Inilah indahnya Sang Nabi SAW cahaya jiwa beliau berpijar menerangi
ummat beliau SAW hingga di akhir zaman, kalimat ini 14 abad yang silam,
berapa ribu manusia dan berapa juta manusia yang termuliakan dan
tersucikan hatinya dengan kalimat agung ini, seraya beliau SAW bersabda
“ Barangsiapa yang mengucapkannya di pagi hari dengan mendalami
maknanya lalu ia wafat di siang itu maka ia masuk surga, jika ia
membacanya di malam hari dan ia wafat sebelum pagi maka ia masuk sorga
“. Demikian tuntunan Sang Nabi SAW, ribuan orang yang telah
selamat dari api neraka dan masuk sorga dengan banyak mengamalkan bacaan
luhur ini.
Hadirin hadirat..
Inilah Sayyidul Istighfar, pemimpin daripada segala doa memohon pengampunan. Amalkanlah semampunya, jika mampu sebelum pagi sore ini hanya beberapa detik membacanya tidak sampai satu menit, kalau mau mendalaminya barangkali dua menit, tambah dengan rintihan sanubari paling lama tiga atau empat menit setelah itu selesai tiga empat menit mu itu, lewati harimu dengan kemuliaan dan keluhuran , jadikan hari-hari kita di dalam hari-hari yang indah. Semoga hari-hari kita semakin indah dengan kemuliaan tuntunan Sang Nabi dan cahaya sayyidul istighfar.
Inilah Sayyidul Istighfar, pemimpin daripada segala doa memohon pengampunan. Amalkanlah semampunya, jika mampu sebelum pagi sore ini hanya beberapa detik membacanya tidak sampai satu menit, kalau mau mendalaminya barangkali dua menit, tambah dengan rintihan sanubari paling lama tiga atau empat menit setelah itu selesai tiga empat menit mu itu, lewati harimu dengan kemuliaan dan keluhuran , jadikan hari-hari kita di dalam hari-hari yang indah. Semoga hari-hari kita semakin indah dengan kemuliaan tuntunan Sang Nabi dan cahaya sayyidul istighfar.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bahwa Rasul SAW bercerita “ Wahai para sahabatku, bagaimana jika seandainya kalian melihat ada seseorang yang membawa semua harta bendanya, emas, perak, berlian, dan semuanya, dia tidak punya rumah karena sudah dijual semua rumahnya hingga dijadikan harta, di taruh di atas ontanya berjalan dia kemana saja dengan hartanya, lalu dia duduk di bawah sebuah pohon untuk beristirahat dan tertidur, ketika terbangun dilihat onta berikut hartanya sudah tidak ada, betapa sedihnya,,bagaimana perasaannya? kata Rasul SAW, maka berkata para sahabat, Wahai Rasulallah , pastilah ia sangat sedih, bagaimana tidak sedih semua hartanya cuma itu lantas hilang begitu saja . Lalu Rasul SAW melanjutkan, setelah ia bangun kaget,risau dan sedih kemudian mencari hartanya kesana kemari sampai kelelahan, sudah terlalu lelah dia rebah dan tertidur dari lelahnya, saat ia bangun ia melihat onta dan hartanya di depan matanya, bagaimana perasaannya?, maka para sahabat berkata “ tentu ia akan sangat gembira wahai Rasul SAW dan tidak ada kegembiraan baginya seumur hidup kecuali kegembiraan itu , sudah dicari kemana-mana tidak ketemu hartanya saat ia tertidur kelelahan mencari, ternyata hartanya kembali sendiri di depan matanya, pasti ia sangat gembira. Rasul SAW berkata,” Allah lebih gembira menyambut hambaNya yang bertobat daripada orang itu yang menyambut hartanya yang kembali setelah hilang”. Kalau semua harta kita tiba-tiba hilang kemudian kembali lagi di hadapan kita, gembiranya bagaimana!? Allah SWT lebih gembira menyambut para pendosa yang bertobat, daripada orang yang kehilangan hartanya itu kata Sang Nabi SAW, sedikit Sang Nabi membukakan rahasia kelembutan Ilahi maka pahamilah.
Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bahwa Rasul SAW bercerita “ Wahai para sahabatku, bagaimana jika seandainya kalian melihat ada seseorang yang membawa semua harta bendanya, emas, perak, berlian, dan semuanya, dia tidak punya rumah karena sudah dijual semua rumahnya hingga dijadikan harta, di taruh di atas ontanya berjalan dia kemana saja dengan hartanya, lalu dia duduk di bawah sebuah pohon untuk beristirahat dan tertidur, ketika terbangun dilihat onta berikut hartanya sudah tidak ada, betapa sedihnya,,bagaimana perasaannya? kata Rasul SAW, maka berkata para sahabat, Wahai Rasulallah , pastilah ia sangat sedih, bagaimana tidak sedih semua hartanya cuma itu lantas hilang begitu saja . Lalu Rasul SAW melanjutkan, setelah ia bangun kaget,risau dan sedih kemudian mencari hartanya kesana kemari sampai kelelahan, sudah terlalu lelah dia rebah dan tertidur dari lelahnya, saat ia bangun ia melihat onta dan hartanya di depan matanya, bagaimana perasaannya?, maka para sahabat berkata “ tentu ia akan sangat gembira wahai Rasul SAW dan tidak ada kegembiraan baginya seumur hidup kecuali kegembiraan itu , sudah dicari kemana-mana tidak ketemu hartanya saat ia tertidur kelelahan mencari, ternyata hartanya kembali sendiri di depan matanya, pasti ia sangat gembira. Rasul SAW berkata,” Allah lebih gembira menyambut hambaNya yang bertobat daripada orang itu yang menyambut hartanya yang kembali setelah hilang”. Kalau semua harta kita tiba-tiba hilang kemudian kembali lagi di hadapan kita, gembiranya bagaimana!? Allah SWT lebih gembira menyambut para pendosa yang bertobat, daripada orang yang kehilangan hartanya itu kata Sang Nabi SAW, sedikit Sang Nabi membukakan rahasia kelembutan Ilahi maka pahamilah.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Inilah Rabbul ‘Alamin Jalla wa ‘Alaa SWT yang menawarkan kasih sayang dan keridhaanNya bagi hamba-hambaNya, beruntung mereka yang mau menjawab lamaran kasih sayang Ilahi. Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari, Rasul SAW mendengar kabar bahwa Sa’ad bin Ubadah RA berkata dengan nada yang sangat marah “ kalau seandainya ada seorang lelaki mendekati istriku, akan ku tebas dengan pedangku ini “, para sahabat datang kepada Rasulullah, Wahai Rasulullah Sa’ad bin Ubadah mau main hakim sendiri. Rasul mengalihkan pembicaraan, tidak meneruskan pembahasan tapi mengangkat derajat mereka kepada yang lebih luhur , seraya berkata :
Inilah Rabbul ‘Alamin Jalla wa ‘Alaa SWT yang menawarkan kasih sayang dan keridhaanNya bagi hamba-hambaNya, beruntung mereka yang mau menjawab lamaran kasih sayang Ilahi. Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari, Rasul SAW mendengar kabar bahwa Sa’ad bin Ubadah RA berkata dengan nada yang sangat marah “ kalau seandainya ada seorang lelaki mendekati istriku, akan ku tebas dengan pedangku ini “, para sahabat datang kepada Rasulullah, Wahai Rasulullah Sa’ad bin Ubadah mau main hakim sendiri. Rasul mengalihkan pembicaraan, tidak meneruskan pembahasan tapi mengangkat derajat mereka kepada yang lebih luhur , seraya berkata :
أَتَعْجَبُوْنَ مِنْ غِيْرَةِ سَعَد ؟ لَأَنَا أَغْيَرُ مِنْهُ وَاللهُ
أَغْيَرُ مِنِّيْ .
Kenapa kalian,, kalian takjub dan heran melihat cemburu dan
cintanya Sa’ad kepada istrinya? yang tidak mau melihat istrinya
di ganggu oleh siapa pun, aku lebih cinta kepada kalian daripada
Sa’ad kepada istrinya, dan Allah Lebih Lebih Maha cemburu dariku, aku
lebih cemburu daripada Sa’ad. Al Imam Ibn Hajar Al ‘Asqalani Hujjatul
Islam Wa Barakatul Anam dalam Fathul Baari bisyarh Shahih Al Bukhari dan
juga para muhaddits lainnya, menjelaskan bahwa makna hadits ini Rasul
SAW ingin mengenalkan cinta Allah dan cinta Sang Nabi kepada ummatnya .
Bagaimana tidak, adakah manusia yang lebih mencintai kita di saat semua
kekasih meninggalkan kita, dan Sang Nabi sibuk mengurus dosa-dosa kita.
Jika semua ummatnya yang berdosa masih harus digiring ke dalam neraka ,
dan mereka harus merasakan api untuk menebus dosanya seraya beliau
bersujud untuk menebus dosa mereka untuk dimaafkan oleh Allah SWT,
demikian indah dan lembutnya Sang Nabi SAW di saat itu semua cinta
terputus dan sirna kecuali cinta karena Allah, dan yang paling mencintai
kita Sayyidina Muhammad SAW yang membela para pendosa dan di saat itu
semua Nabi dan Rasul berkata :
نَفْسِيْ نَفْسِيْ اِذْهَبُوْا إِلَى غَيْرِيْ
(para nabi berkata : diriku diriku, pergilah pada selainku.
Shahih Bukhari)kecuali Sayyidina Muhammad SAW idolaku dan idola
kalian yang sangat membela ummatnya di hari yang paling dahsyat dan
sulit, selalu mendoakan kita dalam keadaan tersulit, di saat sakaratul
maut beliau SAW masih mengingat ummatnya :
اللَّهُمَّ شَدِّدْ عَلَيَّ مَوْتِيْ وَخَفِّفْ عَلَى أُمَّتِيْ
“ Wahai Allah keraskan dan pedihkan sakaratul mautku asalkan
ringankan untuk ummatku”,
Inilah Sayyidina Muhammad SAW, Allah kabulkan doanya sehingga beliau
merasakan pedihnya sakaratul maut, seraya mengusap dahinya daripada air
keringat dingin yang terus mengalir, seraya berkata :
إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ
“ sungguh dalam kematian itu terdapat kepedihan “, (Shahih
Bukhari)
Beliau menahan pedihnya, sakitnya yang itu meringankan seluruh
ummatnya ketika sakaratul maut, sehinnga malaikat Jibril memalingkan
wajahnya tidak mau melihat wajah Sang Nabi, Rasul SAW berkata
kenapa engkau memalingkan wajah wahai Jibril?, Aku sedang
kesakitan dan engkau membuang muka, Jibril berkata: Aku tidak
bisa, tidak tega melihat wajahmu kesakitan Wahai Rasulallah,, demi
menahan sakaratul maut agar teringankan untukku dan kalian hadirin
hadirat, inilah Muhammad Rasulullah SAW Nabi kita semua yang berkata
“ Allah itu lebih pencemburu daripada aku, kalau itu cintanya
Rasul kepada kita maka Allah lebih lagi, kenapa? Siapa yang mencipta
Nabi?, siapa? Allah. Sumber kelembutan adalah Rabbul ‘Alamin ,
maha paling indah yang menciptakan manusia terindah, ini untuk kalian
wahai hamba-hambaKu, ini Nabi kalian Muhammad SAW Imaamul Anbiyaa’ wal
Mursalin, bentuk dari lambang kelembutan Ilahi.
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّارَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ
(Tiada kuutus Engkau kecuali Rahmat bagi sekalian alam)
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Cahaya kemuliaan terus mengalir dalam kehidupan kita, merugi mereka yang meninggalkan hari-hari dan detik-detiknya dalam kemungkaran dan kehinaan dan beruntunglah mereka yang mengikutinya dengan keluhuran dan keindahan, keindahan di dunia dan akhirah keindahan yang abadi bersama keridhaan Ilahi SWT . Rasul SAW telah menyampaikan kepada kita betapa lemah lembutnya Allah. Allah SWT mengganjar setiap kesedihan hambaNya, kesedihan itu tidak dibiarkan begitu saja, semua apa yang membuat kita sedih itu adalah penghapusan dosa bagi kita, dan Allah mengganjar nya dengan pahala , seraya bersabda Rasulullah SAW : “Tiadalah satu di antara kalian mempunyai tiga anak yang wafat terkecuali dia itu tidak akan menyentuh api neraka”, karena apa? karena tiga kali ditimpa kesedihan dalam hidupnya anaknya wafat tiga orang, maka ia tidak akan menyentuh api neraka selama ia Muslim, kenapa? kesedihannya sudah membayarnya selepas daripada segala dosa dan kesalahannya dimaafkan Allah. Maka diantara sahabat berkata : “ bagaimana kalau cuma dua orang yang wafat Ya Rasulallah? Maka Rasul SAW berkata : “walaupun cuma dua”, maka ia telah Allah berikan kemuliaan karena pernah sedih hatinya selama ia tabah, selama ia tidak mencaci Allah karena telah wafat anaknya. Kalau ia berkata, mana ini kelembutan Allah, dusta..buktinya anakku diambilnya”, kalau sampai seperti itu maka tentunya tidak akan didapatkan kemuliaan ini. Jika ia tabah dan sabar ;” ya sudah milik Allah dan kembali kepada Allah”
Cahaya kemuliaan terus mengalir dalam kehidupan kita, merugi mereka yang meninggalkan hari-hari dan detik-detiknya dalam kemungkaran dan kehinaan dan beruntunglah mereka yang mengikutinya dengan keluhuran dan keindahan, keindahan di dunia dan akhirah keindahan yang abadi bersama keridhaan Ilahi SWT . Rasul SAW telah menyampaikan kepada kita betapa lemah lembutnya Allah. Allah SWT mengganjar setiap kesedihan hambaNya, kesedihan itu tidak dibiarkan begitu saja, semua apa yang membuat kita sedih itu adalah penghapusan dosa bagi kita, dan Allah mengganjar nya dengan pahala , seraya bersabda Rasulullah SAW : “Tiadalah satu di antara kalian mempunyai tiga anak yang wafat terkecuali dia itu tidak akan menyentuh api neraka”, karena apa? karena tiga kali ditimpa kesedihan dalam hidupnya anaknya wafat tiga orang, maka ia tidak akan menyentuh api neraka selama ia Muslim, kenapa? kesedihannya sudah membayarnya selepas daripada segala dosa dan kesalahannya dimaafkan Allah. Maka diantara sahabat berkata : “ bagaimana kalau cuma dua orang yang wafat Ya Rasulallah? Maka Rasul SAW berkata : “walaupun cuma dua”, maka ia telah Allah berikan kemuliaan karena pernah sedih hatinya selama ia tabah, selama ia tidak mencaci Allah karena telah wafat anaknya. Kalau ia berkata, mana ini kelembutan Allah, dusta..buktinya anakku diambilnya”, kalau sampai seperti itu maka tentunya tidak akan didapatkan kemuliaan ini. Jika ia tabah dan sabar ;” ya sudah milik Allah dan kembali kepada Allah”
إِنَّا لِلهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ
“ Sungguh kami milik Allah dan kepadaNya kami kembali “
Maka kesedihan itu diganti oleh Allah. Dua kali ia kematian anaknya,
maka ia sudah disabdakan oleh Sang Nabi lepas dari api neraka, demikian
riwayat Shahih Al Bukhari. Namun Al Imam Thabrani di dalam Al Awsat
meriwayatkan Hadits bahwa para sahabat bertanya,” bagaimana kalau
yang wafat hanya satu? Maka Rasul SAW berkata “ walaupun satu “. (dinukil
oleh Hujjatul Islam Al Imam Ibn Hajar dalam Fathul Baari)Semoga Allah
SWT membebaskan kita dari api neraka, kita tidak menginginkan musibah
ini terjadi pada kita, tapi kita lihat kemuliaan dan kebahagiaannya.
Hadirin hadirat, kalau Allah bisa memberi kepada mereka yang dirundung
kesedihan , tidak mustahil Allah memberi kepada yang berdoa kepadaNya.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Silsilatul Mahabbah ( rantai cinta ) kepada Rasul SAW dan orang-orang yang dicintai oleh Rasul SAW tersambung. Rasulullah SAW bersabda ketika melihat Sayyidina Hasan Ibn Ali RA :
Silsilatul Mahabbah ( rantai cinta ) kepada Rasul SAW dan orang-orang yang dicintai oleh Rasul SAW tersambung. Rasulullah SAW bersabda ketika melihat Sayyidina Hasan Ibn Ali RA :
اللَّهُمَّ إِنِّي أُحِبُّهُ، فَأَحِبَّهُ وَاحْبِبْ مَنْ يُحِبُّهُ
“ Wahai Allah saksikan aku mencintai dia,( yaitu cucu beliau
saw yaitu Sayyidina Hasan Ibn Ali RA ), maka cintailah dia dan
cintailah orang yang mencintai Hasan Bin Ali RA”.
Demikian indahnya doa Sang Nabi, Rasulullah kalau sudah cinta kepada
seseorang langsung berdoa kepada Allah, Wahai Allah aku cinta kepada
Hasan Bin Ali maka cintailah Hasan Bin Ali dan cintailah orang-orang
yang mencintai Hasan bin Ali bin Abi Thalib RA. Yang meriwayatkan
hadits ini Abu Hurairah RA di dalam Shahih Al Bukhari , seraya berkata ;
sejak aku mendengar itu tidak henti-hentinya orang yang paling aku
cintai setelah Nabi adalah Hasan bin Abi Thalib, kenapa? karena
Rasul telah mendoakan “ cintai orang yang mencintai Hasan bin Abi Thalib
RA”. Rasul meminta kecintaan sampai pada orang yang mencintainya.
Hadirin hadirat..
Silsilah mahabbah ini mustamir (rantai cinta ini berkelanjutan), kemuliaan ini bukan dibuka oleh Rasul SAW kepada orang-orang yang dicintai oleh Sang Nabi SAW, masuk padanya para Awliyaa’ (para wali) dan para Shalihin terikat dengan sabda Sang Nabi :
Silsilah mahabbah ini mustamir (rantai cinta ini berkelanjutan), kemuliaan ini bukan dibuka oleh Rasul SAW kepada orang-orang yang dicintai oleh Sang Nabi SAW, masuk padanya para Awliyaa’ (para wali) dan para Shalihin terikat dengan sabda Sang Nabi :
المَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ
“ Seseorang akan bersama dengan orang yang dicintai “.
Maka cintailah para shalihin dan khususnya imam para shalihin,
Sayyidina Muhammad SAW, yang dengan itu sempurnalah iman kita,
sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari :
لَايُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ
وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ
“ Tiada sempurna iman salah seorang diantara kalian sebelum aku
lebih dicintainya daripada anak dan orang tuanya dan dari seluruh
manusia”.
Kecintaan yang paling sempurna adalah tidak mencintai makhluk yang
lebih besar daripada cintanya kepada Rasulullah SAW. Semoga Allah
mewarnai jiwa kita dengan cahaya mahabbah kepada Nabi kita Muhammad SAW
yang dengan itu kita sampai pada keridhaan Allah dan kesempurnaan iman.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Demikian agungnya kemuliaan-kemuliaan yang disampaikan oleh Sang Nabi SAW. Saya tidak berbicara panjang lebar karena setelah ini ada beberapa hal yang perlu kita bahas, tentang pertanyaan yang sering muncul melalui surat, sms , atau lainnya.
Demikian agungnya kemuliaan-kemuliaan yang disampaikan oleh Sang Nabi SAW. Saya tidak berbicara panjang lebar karena setelah ini ada beberapa hal yang perlu kita bahas, tentang pertanyaan yang sering muncul melalui surat, sms , atau lainnya.
Hadirin hadirat..
Pertanyaan muncul tentang bagaimana hukumnya mempercayai ramalan, yang muncul di televisi dengan sms dan lainnya, hal itu adalah dosa besar yang harus dihindari, jangan sampai kita terjebak pada ramalan-ramalan itu karena itu semua hanya dusta dan permainan mereka saja, mereka tidak mengetahui sesuatu, Yang Maha Mengetahui Allah, Yang maha mampu merubah keadaan hanya Allah. Namun kalau seandainya kita mempercayai ramalan orang itu, bisa saja Allah tentukan takdir kita kepada itu dan jadilah kita orang yang hina di sisi Allah, wal ‘iyazubillah. Jauhi!! Jangan sampai jari-jari kita terlibat untuk turut kirim sms ramalan-ramalan apa yang terjadi padaku nanti, na’uzubillah dan memasrahkan takdir kita kepada orang yang tidak tsiqah kepada Allah.
Pertanyaan muncul tentang bagaimana hukumnya mempercayai ramalan, yang muncul di televisi dengan sms dan lainnya, hal itu adalah dosa besar yang harus dihindari, jangan sampai kita terjebak pada ramalan-ramalan itu karena itu semua hanya dusta dan permainan mereka saja, mereka tidak mengetahui sesuatu, Yang Maha Mengetahui Allah, Yang maha mampu merubah keadaan hanya Allah. Namun kalau seandainya kita mempercayai ramalan orang itu, bisa saja Allah tentukan takdir kita kepada itu dan jadilah kita orang yang hina di sisi Allah, wal ‘iyazubillah. Jauhi!! Jangan sampai jari-jari kita terlibat untuk turut kirim sms ramalan-ramalan apa yang terjadi padaku nanti, na’uzubillah dan memasrahkan takdir kita kepada orang yang tidak tsiqah kepada Allah.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Demikian yang bisa saya sampaikan tentang ramalan, selanjutnya pertanyaan yang banyak tentang puasa Syawwal, sudah saya jelaskan tiga minggu yang lalu namun mungkin perlu diperjelas. Puasa Syawwal ini hukumnya sunnah, boleh dilakukan mulai tanggal 2 Syawwal sampai akhir Syawwal sebanyak 6 hari. Rasul SAW bersabda riwayat Shahih Muslim, “ Barangsiapa yang berpuasa 6 hari di bulan Syawwal ( puasa sunnah ), maka ia mendapatkan pahalanya seperti puasa sepanjang tahun”. Melakukan puasanya tidak harus berturut-turut, boleh 6 hari langsung berturut-turut atau di pisah-pisah demikian yang dijelaskan di dalam Busyraa Al Kariim bisyarh Al Muqaddimah Al Hadhramiyyah.
Demikian yang bisa saya sampaikan tentang ramalan, selanjutnya pertanyaan yang banyak tentang puasa Syawwal, sudah saya jelaskan tiga minggu yang lalu namun mungkin perlu diperjelas. Puasa Syawwal ini hukumnya sunnah, boleh dilakukan mulai tanggal 2 Syawwal sampai akhir Syawwal sebanyak 6 hari. Rasul SAW bersabda riwayat Shahih Muslim, “ Barangsiapa yang berpuasa 6 hari di bulan Syawwal ( puasa sunnah ), maka ia mendapatkan pahalanya seperti puasa sepanjang tahun”. Melakukan puasanya tidak harus berturut-turut, boleh 6 hari langsung berturut-turut atau di pisah-pisah demikian yang dijelaskan di dalam Busyraa Al Kariim bisyarh Al Muqaddimah Al Hadhramiyyah.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Jadi, di putus-putus pun boleh dua hari dulu misalnya, sehari dulu ..selama masih bulan Syawwal itu boleh, niatnya dengan hati sudah cukup kalau dengan lafazh bahasa Indonesia boleh, kalau mau dengan bahasa Arab juga boleh,
dan juga boleh dipadu dengan qadha’ Ramadhan, punya hutang puasa Ramadhan sekalian dua niat dengan ganti puasanya, qadha’ Ramadhan nya dapat, puasa sunnah Syawwal juga dapat. Khususnya kaum wanita yang barangkali dalam bulan Ramadhan tentunya kena haidh, qadha’ puasanya disatukan dengan puasa Syawwal . Al Imam Ibn Hajar menjelaskan bahwa hal seperti ini Tandarij (sah dan bisa dipadu) di dalam niatnya, jadi niat qadha Ramadhan satu hari dan puasa Syawwal sekaligus, dapat pahala qadha puasa Ramadhan dan pahala Syawal juga dapat. Niatnya, kalau tidak tahu bahasa Arabnya , maka dengan bahasa Indonesia. Niat qadha puasa Ramadhan di gabung dengan puasa Syawwal karena Allah semata.
Jadi, di putus-putus pun boleh dua hari dulu misalnya, sehari dulu ..selama masih bulan Syawwal itu boleh, niatnya dengan hati sudah cukup kalau dengan lafazh bahasa Indonesia boleh, kalau mau dengan bahasa Arab juga boleh,
dan juga boleh dipadu dengan qadha’ Ramadhan, punya hutang puasa Ramadhan sekalian dua niat dengan ganti puasanya, qadha’ Ramadhan nya dapat, puasa sunnah Syawwal juga dapat. Khususnya kaum wanita yang barangkali dalam bulan Ramadhan tentunya kena haidh, qadha’ puasanya disatukan dengan puasa Syawwal . Al Imam Ibn Hajar menjelaskan bahwa hal seperti ini Tandarij (sah dan bisa dipadu) di dalam niatnya, jadi niat qadha Ramadhan satu hari dan puasa Syawwal sekaligus, dapat pahala qadha puasa Ramadhan dan pahala Syawal juga dapat. Niatnya, kalau tidak tahu bahasa Arabnya , maka dengan bahasa Indonesia. Niat qadha puasa Ramadhan di gabung dengan puasa Syawwal karena Allah semata.
Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, hal ini diperbolehkan
di dalam mazhab As Syafi’I berpendapat kepadanya Al Imam Ramli dan Al
Imam Ibn Hajar yang mengatakan hal ini boleh, namun ada pendapat lain
yang mengatakan tidak diperbolehkan dua niat ini dipadu. Demikian
hadirin hadirat..boleh di tambah lagi dengan puasa Senin Kamis dipadu
lagi, misalnya puasa Senin Kamis digabung dengan puasa sunnah Syawwal ,
digabung dengan qadha’ Ramadhan ini boleh.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Semoga Allah SWT muliakan hari-hari kita, dan semoga Allah SWT mengabulkan segenap doa dan munajat kita . Kita bermunajat kepada Allah SWT, Rabbi ..bukakan bagi kami rahasia kemuliaan sayyidul istighfar, jadikan kalimat-kalimat luhur ini terpahat di dalam jiwa kami, dan bibir kami selalu mengucapkannya, dan jiwa kami selalu merintihkannya..
Semoga Allah SWT muliakan hari-hari kita, dan semoga Allah SWT mengabulkan segenap doa dan munajat kita . Kita bermunajat kepada Allah SWT, Rabbi ..bukakan bagi kami rahasia kemuliaan sayyidul istighfar, jadikan kalimat-kalimat luhur ini terpahat di dalam jiwa kami, dan bibir kami selalu mengucapkannya, dan jiwa kami selalu merintihkannya..
اللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَاإلهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا
عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ
مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ
بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْلِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ
Wahai Allah Engkaulah Tuhan kami, dan tiada Tuhan selain Engkau ,
kami adalah hambaMu, kami adalah yang telah Kau ciptakan, dan kami
mengetahui bagaimana mulianya Engkau dengan menciptakan kami dan kami
juga mengikat janji yaitu kalimat “ Laa Ilaaha Illallah “,
janji setia kami kepada Mu, dan kami semampunya menunaikan apa-apa yang
kami mampu daripada janji setia kami dengan menjauhi hal-hal yang hina,
dan mendekat pada hal-hal yang luhur semampu kami, dan kami tahu
bagaimana limpahan kenikmatanMu, dan kami tahu bagaimana banyaknya dosa
kami, maka ampunilah dosa-dosa kami Ya Allah, kami mengadukan kepadaMu
buruknya amal perbuatan kami yang banyak, maka ampunilah dosa karena
tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau. Rabbii..pastikan kami semua
di dalam sorgaMu, dan jauh dari nerakaMu, dalam limpahan kebahagiaan dan
keberkahan bersama para shalihin, bersama para sahabat, bersama para
ahlu bait Rasul. Jadikan jiwa kami mencintai Sayyidina Hasan bin Ali bin
Abi Thalib, dan jadikan jiwa kami ini mencintai Rasulullah SAW. Buka
pemahaman di dalam jiwa kami untuk memahami cahaya keindahanMu Ya Rabbi,
singkapkan hijab di dalam jiwa kami, hijab dosa, tabir dosa yang
membentengi kami dari mengenal kelembutanMu, maka bukakanlah tabir itu
Rabbi..buka tabir kegelapan dalam jiwa gantikan dengan cahaya keluhuran,
bukakan dan terangi jiwa kami dengan keindahanMu Rabbi..yang dengan itu
berjatuhanlah seluruh sifat-sifat hina di dalam jiwa kami, dan
terbitlah sifat-sifat luhur , sifat untuk mendekat kepadaMu, sifat untuk
meninggalkan kehinaan, sifat untuk selalu berbuat yang luhur, sifat
untuk asyik berdoa, sifat untuk saling tolong menolong, sifat-sifat
mulia, dan bukakan cahaya keindahan dalam hari-hari kami, perindahlah
hari-hari kami Rabbi..terbitkan matahari kebahagiaan dalam hari-hari
kami yang tiada pernah terbenam sampai kami berjumpa denganMu Ya Allah
Ya Rahman Ya Rahim Ya Zal Jalaali wal Ikram..
فَقُوْلُوْ جَمِيْعًا...
( Kataklanlah bersama sama )
ياالله.. ياالله.... يا الله .. يارَحْمَنُ يَارَحِيْم... لاإلهَ إِلَّا
الله....لاإله إلاالله مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ كَلِمَةٌ حَقّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ
وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar