محمد نور توفيق

محمد نور توفيق
إِنَّ الْحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُYAA MUQOLLIBAL QULUUB TSABBIT QOLBII 'ALAA DIINIKA "WAHAI YANG MEMBOLAK-BALIKKAN HATI, TEGUHKAN HATIKU PADA AGAMA-MU" Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, kita meminta pertolongan kepada-Nya, kita meminta ampunan kepada-Nya dan bertaubat kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejelekan diri kita dan dari keburukan amal-amal kita. Barang siapa yang diberi petunjuk Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Dan barang siapa yang disesatkan maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada beliau, keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh pengikut mereka yang setia hingga akhir masa. Amma ba’du. http://shohibulummah.blogspot.com/ facebook : muhammadnurtaufiq@rocketmail.

Selasa, 02 November 2010

WANITA AHLI SURGA

Dari Abdurrahman bin Auf, berkata: Rasulullah saw bersabda: " Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa bulan ramadhan, menjaga farjinya, menaati suaminya, maka akan dikatakan kepadanya: 'Masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki'." ( HR.Ahmad 1664 dengan sanad hasan. Lihat Adab az-Zafaf oleh Syaikh al-Albani hal.286 ) Rasulullah saw bersabda, " Sebaik-baik wanita adalah yang bisa membuatmu senang saat engkau pandang, menaatimu saat engkau perintahkan, dan menjaga dirinya dan hartamu saat engkau tinggal ". ( HR. Thabrani dengan sanad shahih, lihat Shahid al-Jami' 3299 ) Suatu ketika Rasulullah saw berjalan-jalan bersama Ummul Mu'minin Aisyah. Lalu Aisyah mengatakan: " Cukuplah bagimu bahwa Shafiyah ( Yakni istri Rasulullah saw yang lainnya ) itu begini dan begitu         ( maksudnya bahwa dia itu pendek )". Maka Rasulullah saw bersabda: "Engkau barusan mengucapkan sebuah kalimat, seandainya dicelupkan ke lautan pasti akan berubah warnanya ". ( HR.Abu Dawud 4875, Tirmidzi 2502, Ahmad 6/128. Shahih, lihat al-Misykah 4853 ) Perhatikanlah ucapan ghibah yang tidak seberapa ini yang dikatakan oleh Aisyah - wanita yang paling dicintai oleh Rasulullah saw - namun beliau tetap mengatakan sebagaimana hadits di atas. Lalu bagaimana kalau seandainya yang melakukan hal ini adalah seorang istri untuk membongkar aib suaminya sendiri. Kalau seandainya engkau membongkar aib suamimu untuk mencari sebuah solusi dengan cara menyampaikannya kepada seseorang yang diperkirakan dapat membantunya menasehati si suami, atau menahan kedzalimannya kalau memang dia suami yang dzalim, maka itu adalah sesuatu yang sangat baik sebagaimana pernah dilakukan oleh Hindun binti Utbah, Dari Aisyah bahwasannya Hindun binti Utbah berkata: " Wahai Rasulullah,sesungguhnya Abu Sufyan adalah seorang yang sangat kikir, dia tidak memberikan kepadaku nafkah yang cukup bagiku dan bagi anakku kecuali kalau saya mengambilnya tanpa sepengetahuan dirinya". Maka Rasulullah saw bersabda: " Ambillah yang cukup untukmu dan anakmu dengan cara yang baik ". ( HR. Bukhari 5346, Muslim 1714) Allah SWT menggambarkan bahwa orang yang mengghibah orang lain adalah seperti memakan mayatnya. Perhatikanlah firman Allah , " Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain. Dan janganlah sebagiam diantara kamu menggunjing sebagian yang lain, sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentunya kamu merasa jijik dengannya. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.           ( QS. Al Hujarat(49):12 ) Rasulullah saw bersabda: " Hak kalian ( para suami ) atas para istri adalah tidak mengizinkan masuk rumah kalian orang-orang yang kalian benci ". ( potongan khutbah haji wada' Rasulullah saw yang panjang, HR. Muslim 1218 ) Perhatikanlah riwayat hadits berikut: Dari Asma binti Yazid berkata: Banyak laki-laki dan wanita yang duduk-duduk bersama Rasulullah saw. Lalu Rasulullah saw bersabda:" Barangkali ada seorang laki-laki yang menceritakan sesuatu yang dia lakukan dengan istrinya, begitu juga istri barangkali ada yang menceritakan apa yang dia lakukan dengan suaminya". Saya berkata: " Wahai Rasulullah, demi Allah, baik suami maupun istri banyak yang melakukannya". Maka Rasulullah saw bersabda: " Janganlah kalian lakukan. Permisalan orang semacam itu adalah seperti setan lelaki yang bertemu dengan setan wanita di jalan lalu berhubungan badan padahal orang-orang melihatnya". ( HR.Ahmad 16/223 dengan sanad shahih, lihat Adab az-Zafaf hal.72 ) Dari Tsauban berkata: Rasulullah saw bersabda: " Wanita manapun yang minta cerai kepada suaminya tanpa sebab, maka haram baginya mencium bau surga". ( HR. Tirmidzi 1199, Abu Dawud 2209 dengan sanad shahih, lihat al-Irwa' 2035 ) Rasulullah saw juga bersabda:                    " Wanita yang mengajukan khulu' ( menggugat cerai ) adalah para wanita munafik ".      ( HR. Tirmidzi 1198, lihat ash-Shahihah 632 )                          Dari Anas bin Malik berkata: Para keluarga dari kalangan sahabat Anshar mempunyai unta untuk mengairi sawah mereka, namun ada seekor unta yang tidak mau ditunggangi. Lalu mereka datang kepada Rasulullah saw seraya berkata: " Kami mempunyai unta untuk mengairi sawah namun sekarang tidak mau ditunggangi padahal tanaman sudah waktunya diairi". Maka Rasulullah saw bersabda kepada para sahabatnya: " Bangunlah ". Akhirnya merekapun bangun lalu beliau masuk kebun, dan saat itu unta tersebut sedang berada di pojok kebun. Lalu Nabi saw pun berjalan mendekatinya. Para sahabat Anshar berkata: " Wahai Rasulullah, unta itu sekarang sudah mirip dengan anjing gila. Kami takut anda diserang olehnya". Maka Rasulullah saw bersabda:               " Dia tidak akan membahayakanku". Dan tatkala unta tersebut melihat kedatangan Rasulullah saw , maka dia pun segera berjalan menuju Rasulullah saw bersujud di hadapan beliau. Maka Rasulullah saw memegang ubun-ubunya dan unta itupun menjadi sangat jinak untuk bisa digunakan bekerja. Melihat kejadian itu, para sahabat berkata: " Wahai Rasulullah, kalau binatang yang tidak berakal saja bersujud kepadamu, maka kami yang berakal ini lebih pantas untuk bersujud kepadamu?" Maka Rasulullah                      saw bersabda: " Tidak layak bagi seseorang bersujud kepada manusia lainnya. Seandainya ada manusia yang layak untuk bersujud kepada lainnya, niscaya saya akan memerintahkan wanita bersujud kepada suaminya karena hak suaminya sangat besar. Demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, seandainya seluruh badan si suami itu dari ujung rambut sampai ujung kaki terdapat luka bernanah, lalu si istri itu mendatanginya dan menjilatinya maka ini belum bisa menunaikan hak suaminya". ( HR. Ahmad 12203 dengan sanad shahih , lihat Shahih al-Jami' 3148 ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar