Ada sepasang suami isteri A dan B. pada awalnya pasangan ini termasuk keluarga yang sakinah. Namun setelah dikaruniai dua orang anak timbul titik-titik perpecahan yang mengarah kepada perceraian. Pasalnya tanpa sepengetahuan B ternyata A kawin lagi dengan C. Setelah B dapat memastikan bahwa A memang benar kawin lagi dengan c, akhirnya B minta cerai. Permintaan ini dikabulkan oleh A. A mentalak b dengan talak satu.
Sebulan kemudian setelah A mentalak B, anak-anak dari A dan B membujuk kedua orang tuanya agar ruju'. Namun sebelum ruju' dilaksanakan, B mengajukan sebuah syarat. B mau rujuk asalkan A menceraikan C.
Dihadapan B, A menyetujui syarat yang diajukan B. namun ternyata A ingkar janji. A tidak menceraikan C.
Pertanyaan saya adalah
- Apakah yang dimaksud ta'liq?
- Apakah syarat yang diajukan b ketika ruju' dengan a termasuk ta'liq?
- Jika ternyata A betul-betul tidak menceraikan C, sahkah ruju' A dan B?
- Yang dimaksud dengan ta'liq (bukan takliq), ialah menggantungkan sesuatu pekerjaan dengan sesuatu kejadian yang lain. Misalnya ada seorang suami mengatakan kepada isterinya: ' Engkau saya talak atau saya cerai jika engkau masuk ke kamar saya!' dalam hal ini jika ternyata sang isteri masuk kamar sang suami, maka jatuhlah talak dari sang suami kepada sang isteri tersebut.
- Syarat yang diajukan di luar ijab dan qobul atau di luar aqad, baik aqad nikah atau aqad lainnya, maka hukumnya tidak mempengaruhi keabsahan dari akad itu sendiri. Adapun syarat yang diajukan oleh B ketika ruju' dengan A tidak termasuk ta'liq, sebab yang melakukan sighat ruju' adalah sang suami.
- Jika ternyata A betul betul tidak menceraikan C, maka ruju' si A kepada
si B tetap sah. Untuk lebih mantabnya saudara kami persilahkan menelaah ibarat
yang tersebut dalam kitab I'anatut Thalibin juz 4 halaman 30.
وَلاَيَصِحُّ تَعْلِقُهَا اى صِيغَةُ الرَجْعَةِ وَمِثْلُ التَعْلِيقِ التَّأقِيْتُ فَهُوَ لاَيَصِحُّ اَيْضًا كَرَاجَعْتُكِ شَهْرًا. وَقَوْلُهُ كَرَاجَعْتُكِ الخ تَمْثِيْلٌ لِتَّعْلِيْقِdan tidak sah ta'liq dari sighat ruju'. Dan seperti ta'liq adalah menentukan waktu,maka hukumnya juga tidak sah, misalnya seorang suami mengatakan kepada isterinya:'saya merujuk engkau dalam waktu satu bulan !'. ucapan pengarang 'aku merujuk engkau'dst' adalah perumpamaan dari ta'liq.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar