Iman secara bahasa adalah kebalikan dari Kufur;
yaitu pengakuan yang terpatri dalam hati sementara kufur adalah
ketiadaan pengakuan.
Adapun iman secara syara’ adalah Membenarkan dalam hati, mengikrarkan
dengan lisan dan mengamalkan dengan perbuatan.
Dari definisi dapat dipahami bahwa iman adalah tambatan hati yang
diucapkan dan dilakukan dalam berbagai perbuatan. Karena itu Iman
memiliki prinsip dasar segala isi hati, ucapan dan perbuatan yang sama
dalam satu keyakinan, maka orang-orang beriman adalah mereka yang di
dalam hatinya, di setiap ucapannya dan segala tindakannya sama.
Sebagaimana orang beriman dapat juga disebut dengan orang yang jujur
atau orang yang memiliki prinsip. atau juga orang yang pandangan hidup
yang jelas dan sikap hidup yang teguh tanpa terombang-ambing oleh
silaunya kehidupan dunia.
Pembagian Iman; Iman ada dua macam
1. Iman yang Hak; yaitu iman yang ditujukan kepada
Allah, Rasul, kitab-kitab, malaikat, yaumil Akhir dan takdir, senantiasa
mengarahkan hidupnya karena Allah dan sesuai dengan keyakinannya.
2. Iman yang Batil; yaitu iman yang ditujukan kepada
selain Allah, tidak sesuai dengan syariat Allah, beriman kepada dukun,
sihir, ahli nujum (peramal) dan lain sebagainya, sebagaimana mereka juga
yang senantiasa berpegang teguh pada keyakinan yang salah dan tidak mau
menerima kebenaran yang diterima.
Iman adalah cara Allah memelihara jati diri manusia dan
memberikan kebahagiaan hakiki.
Jika dipahami dengan seksama ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits nabi saw,
maka akan ditemukan pentingnya iman pada diri setiap insan dalam
menjalani hidupnya di muka bumi ini. Dengan iman maka hidup seseorang
akan memiliki nilai, makna dan jati diri yang mulia di sisi Allah,
bahkan dengan itulah manusia mendapatkan kebahagiaannya yang hakiki.
Seseorang boleh berbangga dan merasa bahagia pada saat memiliki
kekayaan, harta berlimpah, rumah mewah, tanah yang luas, jabatan yang
tinggi atau umur yang panjang namun harus disadari itu semua merupakan
kebahagiaan nisbi yang terbatas pada kehidupan duniawi belaka, apalagi
jika tidak dilandasi dengan iman maka segala kenikmatan tersebut akan
berbuah malapetaka. Allah SWT berfirman: “Dan janganlah sekali-kali
orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka
adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada
mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka
azab yang menghinakan”. (Ali Imran:178)
Allah juga berfirman: “Janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh
kebebasan (kesenangan berupa kelancaran dan kemajuan dalam perdagangan
dan perusahaan mereka) orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu
hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah
Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya. Akan
tetapi orang-orang yang bertaqwa kepada Tuhannya, bagi mereka surga yang
mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya
sebagai tempat tinggal (anugerah) dari sisi Allah. dan apa yang di sisi
Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti. (Ali
Imran:196-198)
Tanpa iman hidup manusia akan hampa, tidak memiliki nilai dan jati
diri di sisi Allah dan bahkan tidak berbeda dengan makhluk lain seperti
binatang, bahkan lebih rendah dari binatang.
Marilah kita lihat beberapa ayat Allah tentang hakikat iman yang
dapat memberikan setiap insan menggapai kemuliaan dan jati diri yang
terbaik di sisi Allah.
1. Manusia selalu dalam kerugian kecuali orang-orang yang
beriman yang tidak akan mengalaminya. Allah berfirman:
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati
supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi
kesabaran. (Al-Asr:1-3)
2. Manusia adalah makhluk sempurna, namun kesempurnaannya
akan dapat jatuh dan hina jika tidak dipertahankan dengan keimanan.
Allah berfirman:
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya . Kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang
serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada
putus-putusnya”. (At-Tiin:4-6)
3. Manusia yang beriman senantiasa mendapat kehidupan yang
baik dan sejahtera serta ganjaran berlimpah di sisi Allah.
Allah berfirman:
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun
perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan
kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan”. (An-Nahl:97)
4. Manusia yang beriman, umurnya senantiasa dilimpahi
keberkahan dan mendapat rahmat sepanjang hidupnya. Nabi saw
bersabda:
“Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik
perbuatannya”. (Tirmidzi)
Sementara itu, manusia tanpa iman akan mengalami kerugian besar, baik
di dunia maupun di akhirat, bahkan Allah SWT mentamtsilkan orang-orang
kafir dengan berbagai tamtsil yang sangat buruk.
1. Manusia tanpa iman, ibarat binatang hina bahkan lebih hina
dari itu. Allah berfirman:
“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa
nafsunya sebagai Tuhannya. Maka Apakah kamu dapat menjadi pemelihara
atasnya?, Atau Apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar
atau memahami. mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak,
bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu)”.
(Al-Furqan:43-44)
2. Manusia tanpa iman, segala perbuatannya bak fatamorgana
yang akan hampa dan tanpa nilai yang berharga di sisi Allah.
Allah berfirman:
“Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuan(nya)
dengan Kami: “Mengapakah tidak diturunkan kepada kita Malaikat atau
(mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita?” Sesungguhnya mereka
memandang besar tentang diri mereka dan mereka benar-benar telah
melampaui batas(dalam melakukan) kezhaliman”. Pada hari mereka melihat
malaikat di hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang
berdosa mereka berkata: “Hijraan mahjuuraa. Dan Kami hadapi segala amal
yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang
beterbangan”. (Al-Furqan:21-23)
Dan Allah juga berfirman:
“Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana
fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang
dahaga, tetapi bila didatanginya air itu Dia tidak mendapatinya sesuatu
apapun. dan didapatinya (ketetapan) Allah di sisi-Nya,
lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan
Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya”. (An-Nuur:39)
3. Manusia tanpa iman, kehidupannya bak laba-laba yang
membuat sarang (jaring) sebagai tempat tinggal yang mudah dihancurkan.
Allah berfirman:
“Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung
selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. dan
Sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka
mengetahui”. (Al-Ankabut:41)
4. Manusia tanpa iman, kehidupannya bak anjing yang
senantiasa menjulurkan lidahnya. Allah berfirman:
“Dan kalau Kami menghendaki, Sesungguhnya Kami tinggikan
(derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi Dia cenderung kepada dunia dan
menurutkan hawa nafsunya yang rendah, Maka perumpamaannya seperti
anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu
membiarkannya Dia mengulurkan lidahnya (juga). demikian Itulah
perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka
Ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir”.
(Al-A’raf:176)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar