Melihat Shalat Nabi, adalah buku pertama dari trilogi Menuju Shalat Sempurna.
Sudahkah shalat dengan tata cara yang benar? Pertanyaan ini hanya bisa dijawab “Ya”, apabila anda sudah pernah melihat cara shalat Nabi, sebagaimana sabdanya : “
Shalatlah engkau sebagaimana engkau MELIHAT AKU SHALAT”
- (HR Bukhari, Muslim, Ahmad).
Sudahkah anda melihat cara shalat Nabi....??? Sungguh, amat banyak di antara kita menjawab “Belum”. Termasuk juga anda, bukan?
“
Melihat Aku Shalat ” dalam hadits di atas adalah
Melihat Shalat Nabi. Agar dapat mengerjakan shalat dengan BENAR, seperti telah melihat Nabi SAW mengerjakan shalat.
Melihat Shalat Nabi ,
adalah melihat hadits tiap “Gerakan” dan “Bacaan” shalat yang
dicontohkan Nabi. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui hadits Nabi
tentang cara berdiri dalam shalat; hadits Nabi tentang cara mengangkat
tangan saat takbir (arah telapak tangan, keadaan jari-jari, ketinggian
telapak tangan); dan seluruh hadits gerakan shalat lainnya hingga akhir
shalat.
Coba anda uji diri sendiri dengan satu
pertanyaan saja: "Kemanakah arah jari-jari kaki dan arah telapak tangan
pada saat takbiratul ikhram?"
Ingat, jawaban anda diragukan
kebenarannya jika tidak berlandaskan hadits. Dapat dipastikan, jika anda
belum pernah belajar shalat dengan benar (Melihat Shalat Nabi), pasti
tata cara shalat anda masih banyak yang keliru. Jangan heran, kalau
banyak orang yang merasa baru bangun dari tidur panjangnya selama ini
setelah “Melihat Shalat Nabi”, karena selama ini mereka tidak sadar akan
kesalahannya. Tata cara shalat mereka masih seperti yang mereka peroleh
sejak kecil.
Ketahuilah, bahwa arah jari-jari kaki
ketika berdiri dalam shalat adalah menghadap kiblat! Pada saat
takbiratul ikhram, telapak tangan juga diarahkan ke kiblat. Inilah yang
dicontohkan oleh Nabi SAW (lihat haditsnya dalam buku). Coba anda
perhatikan, berapa banyak kira-kira orang yang masih keliru dalam hal
ini (jari kaki menghadap serong kiri & kanan, dan telapak tangan
tidak ke arah kiblat)? Ternyata masih sangat banyak orang yang keliru,
bukan? Apakah termasuk anda sendiri..? Penulis selalu menjumpai
kekeliruan ini di mana-mana. Kenapa demikian, tidak lain karena mereka
belum pernah melihat shalat Nabi. Itu baru takbiratul ikhram...
permulaan shalat. Bagaimana dengan gerakan-gerakan shalat selanjutnya?
Buku
Melihat Shalat Nabi
Insya_allah menuntun kita ke arah shalat yang benar, sesuai yang Nabi
contohkan. Sangat mudah dipahami karena menyajikan foto-foto
gerak/posisi shalat yang benar dari mulai cara berdiri, takbiratul
ikhram hingga salam. Masing-masing gerak dan posisi seluruh anggota
tubuh dijelaskan berdasarkan hadits-hadits Nabi yang shahih, sehingga
kita amat yakin akan kebenarannya. Juga dicantumkan macam-macam
alternatif gerak yang pernah dicontohkan oleh Nabi. Buku ini juga
mencantumkan seluruh bacaan shalat beserta artinya kata demi kata, agar
makna shalat dapat dipahami lebih baik.
Waspadalah, shalat adalah perkara pertama yang dihisab di hari kebangkitan! “
Barangsiapa
yang baik (diterima) shalatnya, maka baik (diterima) pula segala amalan
yang lain, dan barangsiapa yang rusak (ditolak) shalatnya, maka rusak
(ditolak) pula segala amalan lainnya” (HR Thabarani).
Apakah cara
shalat anda sudah dikalibrasi (dibandingkan) dengan shalat Nabi?
Bagaimana kalau shalat anda ditolak karena tidak pernah belajar Shalat
Nabi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar